Self publishing memiliki arti menerbitkan sendiri.
Selfpublishing identik dengan penerbitan independen atau indie. Dalam
selfpublishing, penulis memiliki peran yang lebih dominan atas karya tulis yang
akan mereka terbitkan menjadi buku. Mereka akan memenuhi tiga peran sebagai author
(pengarang), publisher (penerbit), dan entrepreneur (pengusaha).
Tapi konsep ini sangat berbeda dengan konsep yang di
kelola oleh penerbit mainstream, penerbit mainstream umumnya memilih buku yang
memiliki kualitas dan pasar, dengan kata lain umumnya penerbit mainstream membutuhkan
banyak waktu dan pertimbangan. Singkat kedua hal ini hanya di bedakan oleh
waktu saja dalam hal penilaian.
Ada larang tidak kasat mata dari penulis pemula untuk
menerbitkan karya pertama dalam mode self Publishing, hal ini dikarenakan tidak
adanya pasar yang mereka miliki. Berbeda dengan karya populer yang mendapat
perhatian banyak orang, seorang pemula akan cukup sulit untuk dapat mencapai
kata “memuaskan”. Walaupun banyak kisah sukses yang telah dituangkan di dalam
cerita ini lebih banyak lagi kisah gagal yang kalian abaikan.
Di Indonesia sendiri banyak penulis yang ingin karya
cepat – cepat terbit dengan mengabaikan kualitas buku yang ditulisnya. Walaupun
tidak mampu menyewa editor seharusnya penulis tidak harus lepas tangan dengan
apa yang ditulisnya, terlebih lagi yang ditulis berbentuk buku yang akan
dijual, hal ini akan memperburuk citra penulis itu sendiri jika buku yang
terbit tidak berkualitas.
Belum lagi tidak adanya badan atau komunitas yang
membahas atau mempopulerkan buku – buku yang bersifat indie, kalaupun ada itu
hanya sebatas preview. Dan itu pun hanya berada pada forum – forum lokal. Belum
lagi masyarakat Indonesia kebanyakan mengkatagorikan buku sebagai produk
keperluan belajar, sementara kebanyakan buku yang ditulis adalah produk
hiburan.
Banyak lagi hal – hal yang membuat buku yang diterbitkan
dalam bentuk Self Publishing kalah pasaran, tingkatan pasar konsumsi buku di Indonesia
kebanyakan di dominasi oleh penerbit luar terutama komik dan novel. Selain harus
bersaing dengan pasar lokal kita harus bersaing dengan pasar internasional,
kopupeleran tidak akan dapat membantu maka kualitaslah yang harus selalu
ditingkatkan.
Dulu pernah mau self publishing. Terus ada yang nyaranin jangan dulu. Sampai sekarang belum nerbitin buku satu pun.
ReplyDeletesebaiknya jangan dulu sambil nunggu nama ^_^
Delete