blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Thursday, 3 December 2015

Self Publishing di Indonesia



            Self publishing memiliki arti menerbitkan sendiri. Selfpublishing identik dengan penerbitan independen atau indie. Dalam selfpublishing, penulis memiliki peran yang lebih dominan atas karya tulis yang akan mereka terbitkan menjadi buku. Mereka akan memenuhi tiga peran sebagai author (pengarang), publisher (penerbit), dan entrepreneur (pengusaha).


            Tapi konsep ini sangat berbeda dengan konsep yang di kelola oleh penerbit mainstream, penerbit mainstream umumnya memilih buku yang memiliki kualitas dan pasar, dengan kata lain umumnya penerbit mainstream membutuhkan banyak waktu dan pertimbangan. Singkat kedua hal ini hanya di bedakan oleh waktu saja dalam hal penilaian.

            Ada larang tidak kasat mata dari penulis pemula untuk menerbitkan karya pertama dalam mode self Publishing, hal ini dikarenakan tidak adanya pasar yang mereka miliki. Berbeda dengan karya populer yang mendapat perhatian banyak orang, seorang pemula akan cukup sulit untuk dapat mencapai kata “memuaskan”. Walaupun banyak kisah sukses yang telah dituangkan di dalam cerita ini lebih banyak lagi kisah gagal yang kalian abaikan.

            Di Indonesia sendiri banyak penulis yang ingin karya cepat – cepat terbit dengan mengabaikan kualitas buku yang ditulisnya. Walaupun tidak mampu menyewa editor seharusnya penulis tidak harus lepas tangan dengan apa yang ditulisnya, terlebih lagi yang ditulis berbentuk buku yang akan dijual, hal ini akan memperburuk citra penulis itu sendiri jika buku yang terbit tidak berkualitas.

            Belum lagi tidak adanya badan atau komunitas yang membahas atau mempopulerkan buku – buku yang bersifat indie, kalaupun ada itu hanya sebatas preview. Dan itu pun hanya berada pada forum – forum lokal. Belum lagi masyarakat Indonesia kebanyakan mengkatagorikan buku sebagai produk keperluan belajar, sementara kebanyakan buku yang ditulis adalah produk hiburan.

            Banyak lagi hal – hal yang membuat buku yang diterbitkan dalam bentuk Self Publishing kalah pasaran, tingkatan pasar konsumsi buku di Indonesia kebanyakan di dominasi oleh penerbit luar terutama komik dan novel. Selain harus bersaing dengan pasar lokal kita harus bersaing dengan pasar internasional, kopupeleran tidak akan dapat membantu maka kualitaslah yang harus selalu ditingkatkan.

           

2 comments:

  1. Dulu pernah mau self publishing. Terus ada yang nyaranin jangan dulu. Sampai sekarang belum nerbitin buku satu pun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebaiknya jangan dulu sambil nunggu nama ^_^

      Delete