blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Saturday, 5 December 2015

Stay In For Me Chapter 10



Title    : Stay In For Me(Tetap di dalam untuk ku)
Genre  : School, Romance, Family
Author : Hittori Yudo
Chapter: 10
Sebaiknya diam
            “Entah kenapa aku merasa apa yang kau katakan benar, kau benar – benar pintar berbohong!” ucapanku membuat Eri yang duduk di balkon rumah sambil membawa mangku berisi sereal membuatnya menatap aneh padaku.

            “Aku tidak bisa membayangkan itu adalah pujian terbaikmu, setelah apa yang kulakukan!” wajahnya di tekuk seakan hari ini kabarnya begitu buruk, aku memang tidak menyalahkannya tapi memuji bukanlah keahlianku.

            “Aku tidak pandai memuji dan memang yang kau katakan seperti kebenaran, seolah kita memang pernah bertemu dari kecil!” sekali lagi Eri mengerutkan dahinya.

            “Kita pernah bertemu!” ucapnya spontan membuatku menggaruk kepala.

            “Tidak mungkin, kemarin itu adalah pertemuan pertama kita!” Eri semakin mempertajam pandangnnya.

            “Kau tidak tahu Ana?” aku semakin bingung dengan percakapan ini, aku kenal Ana dia anak teman ayahku yang datang beberapa kali dalam setahun, jadi kami sering bermain walaupun dia tidak datang 3 tahun terakhir aku masih ingat dia.

            “Aku tahu!” ucapku masih bingung.

            “Namaku Eriana, bukannya kau sudah tahu Riki!” seakan seperti serang kejut aku menatapnya dengan wajah sedikit bingung, tidak mungkin aku masih ingat Ana adalah laki – laki.

            “Ana itu laki – laki sampai SMP aku tahu itu kami bahkan, tunggu dulu dia tidak pernah telanjang di depanku!”

            “BUKKK!!!” lemparan mangkuk sereal yang sudah kosong mengenai kepalaku seakan serang itu bisa saja membuatku lupa ingatan jika saja mangkuknya terbuat dari kaca.

            “Aku perempuan, itu karena aku tomboy!”

            “Hah?”

            “Kau masih belum mengerti?”

            “Tentu saja, aku ingat Ana itu laki – laki, dia bahkan bilang suka dengan perempuan. Jadi apa dia lesbi?” Eri semakin terlihat marah sekarang aku bisa melihat darah yang mengalir keseluruh wajahnya.

            “Aku bilang kagum bodoh!” Dia kali ini mendekat menginjak kakiku seakan aku adalah serangga yang patut untuk diinjak.

No comments:

Post a Comment