Rasanya sudah lama gak nulis artikel, karena banyak
persiapan yang harus dibutuhkan menuju comiforu yang akan di adakan di bulan
juli, blog saya jadi sedikit terbekalai. Entah kenapa beberapa minggu terakhir
mood menulis turun dan saya lebih suka membaca Web novel china, mereka punya
sense yang bagus hampir mirip dengan korea tapi china punya gaya tersendiri
yang gak kalah keren.
Kali ini saya mau bahas Ending – ending yang ada dalam
novel walaupun secara umum ending di dalam karya sastra meliputi novel,cerpen,
Flasfiction, cerbung dan banyak lagi hanya di bagi antara dua hal yaitu Bad
ending dan happy ending tapi kali ini yang saya bahas bukan kedua hal tersebut
tapi lebih pada perasaan pengarang mengakhiri ceritanya.
1. Ending
terburu – buru
Biasanya ini di dapat dari karya yang ada di
internet terlepas dia penulis veteran ataupun amatir. Kebanyakan dari mereka membuat
ending yang terburu – buru. Kalau kalian tidak percaya bacalah 3 chapter
terakhir miliki mereka yang sudah selesai. Akan terasa sekali banyak cerita
sampingan yang belum terpecahkan oleh penulis dan tiba- tiba ending, perasaan
saya sebagai pembaca sih kecewa banget apalagi editor kan.
2. Ending
gantung
Pernah gak tiba –tiba si tokoh utama yang
kita mulai suka di awal cerita tiba –tiba nasibnya jadi gak jelas. Ini biasanya
terjadi pada novel – novel yang mengangkat tema horror dan thriller mereka jadi
serba gak jelas, biasanya ada dua tujuan yang diemban penulis, yang pertama
mereka ingin melanjutkan cerita dan yang kedua agar pembaca menentukan sendiri
akhirnya.
3. Ending
Nyesek
Pernah baca “Kebohongan di bulan april” itu
adalah komik yang bikin hati benar – bener tersentuh. Seorang pratagonis yang
jatuh cinta pada cewek yang menggantung stockingnya di pohon terbawa ke dalam
trauma masa kecil yang terjadi membuat pembaca seakan merasakan perasaan
simpati yang dalam, sembuh dari trauma si cewek mati karena penyakit. Aku hancur,
semua penonton berduka heroin utama mereka mati dan menyisahkan kenangan yang
mungkin akan jadi trauma lain. Intinya ending nyesek itu bisa terjadi jika
pembaca benar – benar menikmati cerita.
4. Ending
tragedi
Ini pasti sudah umum, yang saya bahas
terkadang tragedi itu hampir sama seperti Ironi, pernah baca hamlet itu adalah
karya terkenal yang popular tentang seorang adik perempuan yang bunuh diri lalu
kakaknya dan kekasihnya saling bertarung, tapi itu bukan bagian dari ending
karena banyak cerita kompleks yang bahkan sampai sekarang saya sendiri sulit
memikirkannya kenapa penulisnya bisa sampai pada tahap seperti itu. Perasaan pembaca
akan teraduk –aduk dan di akhir cerita salah satu tokoh penting akan mati tidak
seperti ending nyesek, teragedi tidak untuk mendapat simpati pembaca melainkan
rasa murka.
5. Ending
harem
Di awal tahun 90an tidak ada yang bisa
merubah fakta kalau karya cerita yang memiliki saingan cinta akan berakhir
dengan salah satu yang terluka, tapi di ending harem itu semua dipastikan tidak
ada. Sang penulis akan membuat cerita dengan semua orang berakhir bahagia,
walaupun terkadang agak dipaksakan secara logika tidak ada orang yang mau
diduakan tapi ending harem kalian merasa hal itu perlu, ketimbang salah satunya
terluka.
6. Ending
NTR
Aliran ini sangat keras, kebayakan karya
seperti ini terdapat pada manga buatan fans, fanfiction, doujins dan yah
mungkin hentai. Sebenarnya NTR berasal
dari kata Netoru yang berarti dalam bahasa jepang jika diterjemahkan “Ne itu
seperti kata imbuhan dalam bahasa indonesia sedangkan toru itu perubakan kata
kerja dari tidur” singkatnya sih “meniduri” ending seperti ini seakan membuat
para pembaca terlempar ke realita kehidupan seolah dia mengejek “jika terkadang
pacar yang disayang pernah ditiduri orang lain jika kau sendiri adalah protagonis”.
Ending semacam ini biasanya lebih menyakitkan dari ditinggal mati.
7. Ending
gak jelas
Pernah nonton suatu film yang ujung –ujungnya
kau tidak mengerti dengan semua yang ada. Biasanya ini terjadi karena begitu
kompleks alur cerita sehingga penulis begitu asik dengan dunianya sendiri tanpa
peduli pada pembaca mengakibatkan ending yang tidak bisa dijelaskan dengan nalar.
Kebanyakan karya ini dibuat oleh orang –orang ynag tenggelam dalam kehidupan
menulisnya, yah tapi keuntungan dari ending seperti ini tidak ada yang terluka.
Itu tadi adlah ending – ending yang sering kita saksikan
sekali lagi ini diluar konsep teori dari sastra hanya mengacu pada karya zaman
sekarang, terima kasih untuk yang sudah baca sampai ketemu di pembahasan
lainnya.
NTR. Toru bukannya artinya ngambil ya? Atau bahkan terbang. Tidur kan neru (nette).
ReplyDeleteEh, kukira NTR itu justru ending yang nyesek. Natorare kan? @___@
genrenya sering di doujin, tapi kalau untuk perbuhan kata ane ngambil dari sumber lain yang jelas arti dari netoru itu meniduri gan
ReplyDeleteMeans sleep taking, means sexually snatch someone's lover...
ReplyDelete...
...
astaga, bertambah lagi kosakata anehku >___< huaaa