Genre :School, Psychological, Romance
Author : Liyando
Chapter: Misi 1 membuat kesan
“Cerita Indah Namun Tiada Arti,
itulah cinta yang ada dalam hatiku. Ini bukan tentang pengalaman buruk mengenai
seorang makhluk bernama perempuan, atau mengenai hubungan yang datar, atau
karena aku seorang homo.Itu semua bukan yang mendasari pemikiran konyolku tapi
karena orangtuaku sendiri yang membuktikan bahwa cinta bukan hubungan yang
terikat.”
Bari
Adriansayah Kurniawan pura –pura menguap
dia menampilkan sosok bosan padaku. Ada apa dengan orang bodoh ini bagaimana
bisa dia bersikap seperti itu, sedangkan aku sudah capek – capek membuat
pernyataan bodoh tadi.
“Lalu
apa yang akan kamu lakukan… mengenai tuan putri grup itu?”
Bari
bodoh! Padahal aku ingin melupakan kejadiaan tadi pagi dan melupakan
semuanya.Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan hal itu, HOW TO MAKE? Dibading
itu gadis sombong itu pasti akan menertawakanku. Dia, gadis bernama Rika Delima
itu akan membuatku seperti sampah jika bertemu lagi, kalau aku menarik ucapanku.
“Sudah
kuduga tidak bisa… Kepalamu itu hanya berisi udara, idiot. Juan Adrian Kamu
menantang perempuan yang akan menyandang nama Delima dibelakangnya!Dan lebih
parah perempuan itu Blasteran dan belum pernah punya pacar sebelumnya!”
Bari
memicingkan matanya dibalik kacamata berframe hitam, yah manusia ini adalah
salah satu temanku berotak dingin dan memadang dunia tanpa mimpi.Kurasa dia
tidak percaya pada sebuah keberuntungan atau semacamnya, membuatnya keras
kepala untuk mendapatkan peringkat tertinggi disekolah.
“Itu
tidak benar!Aku sudah memiliki rencana.”
Bari
kembali menatapku dengan pandang yang lebih menusuk, aku tahu ini semua
salahku! Tapi jangan pernah membuatku menarik ucapan konyol tadi pagi. Putri sombong itu yang memukulku 2
kali, mana mungkin aku hanya berkata kamu salah sangka.
“Beritahu
aku rencanamu!”
Sial!
Kenapa kau tidak peracaya apa yang aku katakan, aku harus segera mencari celah
untuk keluar dari pertanyaan ini. Hingga mataku menangkap jam yang sudah
menunjukan pukul 3 sore, berarti tuan putri itu akan pulang sekarang.
“Ahh,
rencanaku akan dimulai”
Bari
menarik tanganku saat aku mulai melangkah pergi.Dari kelas yang sudah tidak ada
siapapun, dan warna senja sudah mulai tampak. Membuat sinar jingga itu masuk melalui celah –celah jendela
yang masih terbuka.
“Dengar
Juan idiot, satu –satunya kelebihanmu adalah berbohong tanpa mengeluarkan
ekspersi.Tapi kebohongan itu adalah pedang bermata dua!”
Aku
mengusap kepalaku frustasi. Aku tahu manusia ini adalah orang yang tidak akan
pernah percaya jika aku memulai rencanaku ini.
“Yang
jelas itu pedang bukan perisai!”
Bari melihatku
dengan pandangan perhatin , bola mata sialan ini seolah bersedih, seolah
rencanku perdanaku ini akan gagal.
Menurun
tangga dari lantai dua menuju gerbang utama memang bukan hal yang sulit, tapi
aku mempertaruhkan keberuntunganku.Gadis sombong itu belum nampak terlihat tapi
teman - teman satu clubnya sudah pulang dari tadi.Tidak mungkin gadis sombong
itu pulang duluan, aku jelas –jelas melihat tasnya masih berada dikelasnya.
“Tak…tak…
tak…”
Suara
langkah yang terdengar dari baris tangga yang berada dibawahku membuatku segera
bergegas turun, siapa tahu orang yang menaiki tangga itu adalah gadis sombong
itu sendiri.
Aku
melebarkan mataku, gadis sombong ini basah kuyup dengan bau soda yang bisa
kucium.Bagaimana mungkin ini terjadi?Tidak mungkin gadis sombong ini sengaja
menyiramkan soda ketubuhnya.
“Juan!!”
Suaranya
terdengar serak, pupil mata seorang Rika Delima melebar, ini kejadian
langka.Aku sering melihat langkah anggun dengan rambut pirang dibiarkan terurai
dan juga kulit putih yang sangat halus. Dia akan membuat seluruh laki – laki
membuat mata mereka sebagai perekam berjalan. Anggun, terhormat dan disegani,
itu lah citra seorang Rika yang sering kudengar dari mulut – mulut gadis di
kelasku.
“Aku
bukan hantu atau semacamnya!”
Kataku sambil melepaskan jaketku
kemudian mendatangi gadis sombong ini yang dari tadi mematung. Jaket berwarna biru malam dengan resleting
panjang hingga leher kini telah berada dipundak
gadis sombong ini.
“Apa ini akan membuatku jatuh
cinta! Dengar!!Hatiku tidak akan tersentuh dengan hal konyol semacam ini!”
Ya tuhan perempuan ini kembali
kesosok sadisnya lagi, bagaimana mungkin ada orang yang hidup dengan mulut
pedasnya. Pikiranku yang memadangnya simpati tadi, kurasa sudah terbakar dengan
api kemarahanku jika aku tidak mengingat apa tujuanku.
“Ini bulan September, dan udara
sudah mulai dingin.Aku tidak bisa membiarkan seorang perempuan kedinginan!”
Gadis sombong ini menatap wajahku dengan
pandangan mencari sesuatu,kemudianwajah berubah menjadi kemerahan karena tidak
menemukan yang dicarinya. Aku bisa tertawa sekarang, dia malu. Seorang Rika
Delima malu dengan ucapan sederhana akan mempermudah tujuanku.
“Ini daerah teropis, jadi udara tidak
akan turun ketitik beku. Aku hargai kebaikanmu, karena ini hanya tradisi
keluarga! Ingat Juan ini hanya tradisi keluarga!”
Gadis sombong ini ternyata punya
tata karma yang baik juga, tapi kenapa sikap angkuhnya ini masih menempel
dengan jelas dan bertentangan dengan ideologinya sendiri.
“Ngomong – ngomong, kenapa kamu
bisa mandi soda seperti ini!”
Wajahnya berubah menjadi pucat,
seakan aku sedang mengungkit ketakutannya sendiri.Tanganya gemetaran, oh tuhan
berapa kali aku mendapatkan kejadiaan langka hari ini.
“Ini bukan urusanmu, terimakasih
jaketnya!Aku akan mencuci dan mengembalikannya besok!”
Gadis sombong ini benar –benar
membuatku muak, bagaimana mungkin dia mengatakan tidak ada apa –apa sementara
dia sendiri tampak kesusahan. Ya sudah, Juan dingin kepalamu dan tersenyumlah
dengan sederhana.
“Gak usah repot – repot mencucinya”
Gadis sombong ini Reflek segera
menjauh dariku, seolah alaram alaminya menyadari bahaya dariku.
“Jadi kamu ingin mencium ini setiap
malam kemudian melakukan hal buruk dengan membayangkan aku?”
Wajahnya memerah saat mengatakan
hal konyol itu, berapa persen buruk sangka dan keangkuhan yang dimilikinya.
“Aku tidak akan membayangkan hal
kotor seperti itu!aku siswa SMA yang menjunjung tinggi moral”
Gadis sombong ini menghela nafas
kemudian menatapku dengan pandangan yang cukup serius.
“Kalau begitu aku cuci!”
Aku menghela nafas pelan mentap
lekat wajah gadis yang memukulku sebanyak 2 kali tadi pagi.Itu benar – benar
luka yang membuat tidurku malam ini tidak nyenyak.
“Ya terserahlah…”
Gadis sombong ini tersenyum,
setelah aku mengatakan itu barusan.
“Itu tadi bidadari!”
Ucapku mengelus kepalanya tanpa
sengaja, aku sendiri bingung dengan diriku tapi yang jelas wajahnya tadi sangat
manis. Aku hanya mengakui dia manis, bukan berarti aku menyukainya.
Hahaha kereen gan.
ReplyDeleteCewek nya tipikal Tsundere agak nya ini yak ? x))