“PLLAAKK…..”
Bunyi pukulan yang
mengenai pipi kiriku membuatku meringis, mata safirnya menatapku dengan dingin.
Kemeja putih dan rok selutunya nampak cocok dengannya dibawah pepohon dan angin
yang berhembus kencang menyapu lutut putihnya itu. Layaknya sebuah drama dalam
tv, gadis itu terlihat mempesona
“Kamu lebih baik mati
saja!”
Aku mengelengkan kepala,
ini pertama kalinya seorang gadis menyuruhku mati.Apa dia bergurau, bicara
dengan siapa dia? Apa salahku? Aku tidak pernah sedikitpun menyentuhnya bahkan
mengobrol dengannya. Oh tuhan! Aku bakal tidak mengenalnya.
“Apa salahku?”
Dia melotot mendengar
ucapanku seolah aku menyulut kemarahan yang semakin menjadi, tiba - tiba tangan
kanan kembali mengayun.
“PLLAAAKK…”
Sekali lagi aku terdiam,
pipi kananku yang ditampar tanpa ada penjelasan sedikitpun.Apa perempuan ini
benar Gila? Atau memang dia sudah Gila.
“Kau tidak pantas
denganku, berkacalah?”
Aku menganga lebar,
kuharap tidak ada lalat yang masuk kali ini.Benar – benar mengenggelikan
mendengar ucapnya.
“Akan kubuat kau jatuh
cinta, jalang!”
Ahh, aku mengucapkan kata
bodoh lagi. Aku tidak bisa membuat harga diriku begitu saja terluka oleh
perempuan yang bergaya seperti ratu. Tapi tatapan nampak serius mendengar
ucapanku! Apa aku bisa membalas dendam bodoh ini?
No comments:
Post a Comment