Title :
Borneo Dimension
Genre : Adventure,dimension,monster
Author : Hittori Yudo
Chapter: 04
Genre : Adventure,dimension,monster
Author : Hittori Yudo
Chapter: 04
MALAM SEBELUM PERANG
“Apa?”
“Nona
bermaksud ikut dalam perang, tuan!”
“Apa
yang dipikirkannya, apa dia tidak sayang nyawanya!”
“Seperti
nona menganggap tuan terlalu berlebihan padanya!”
“Katakan
padannya, akan kusiapkan senjata terbaik.. kau boleh pergi!”
Elia
segera bergegas pergi meninggal Vin dan beberapa orang yang sedang berkumpul di
sudut kastil berbincang – bincang santai sambil menikmati bulan.
“Rihana
itu orang dari dunia kita kan, Vin?”
Sosok
orang tinggi besar dengan beberapa tato dan luka di sekujur tubuh membuat siapa
pun yang melihatnya akan gemetar. Dia Barlock Jendral keamana istana yang juga
berasal dari dunia lain, memubat siapapun akan ketakutan.
“Sepertinya
dia tertipu, dengan informasi pribumi dan datang ke kerajaan ini!”
“Bertemu
dengan orang dari dunia lain seolah mengaggap kita hanya bermimpi saja berada
di dunia seperti ini, tapi sebagai seorang krimanal sepertiku. Tidak akan yang
mau menerima, kecuali kerajaan ini!”
Sambil
meminum araknya Barlock mulai terlihat sedikit mabuk membuat suasana yang tadi
sedikit canggung berubah menjadi ramai.
“Apakah
dunia lain tidak ada monster?”
“Dunia
itu terlalu damai! Bahkan perbudakan tidak diizinkan!”
“Dunia
yang putih ya?”
“Jendral
Gandra mengatakan Dunia itu putih! Anda terlalu banyak berkhayal tuan!”
Orang
yang dipanggil Jendral Gandra ini berada pada barisan depan dalam setiap
peperang yang mereka lalui, biasa di bilang dia orang yang selalu hampir mati
dalam setiap perang.
“Itu
dunia dimana bakat, kerja keras, dan pengaruh dihargai sama dengan seorang
pelayan! Negeri yang selalu menyimpan banyak hal bodoh!”
Kata –
kata Vin membuat Barlock terdiam, dia setuju dengan apa yang dikatakan Vin,
negeri yang menyama ratakan semua orang memang terlihat indah tapi hilangnya
pembatas membuat orang yang tak tahu diri menjadi serakah dan orang yang
memiliki kedudukan menjadi tamak tak terkendali.
“Negeri
yang mengerikan!”
“Barlock,
berapa lama kau berada di sini?”
“Kau
baru menanyakan sekarang, tuan Vin!”
“Katakan
saja!”
“Ehmm,
sekitar dua tahun lebih!”
Vin
mengangguk seolah memperkirakan sesuatu, dengan kesimpulannya sekarang ada jeda
dan cara pemberlakukan orang –orang yang akan dikirim. Mungkin saja gadis itu
tidak memiliki kesalahan! Dan diasingkan karena dia terlibat dalam semacam
konspirasi.
“Bagaimana
dengan Kalimantan waktu itu?”
“Mereka
hanya membuat asap saat kemarau dan kebajiran saat penghujan!”
“Bukan
itu yang kumaksud Barlock!”
“Lalu
apa? Kau pikir kriminal sepertiku tahu apa yang terjadi dengan pulau itu!”
“Aku
menyesal!”
“Jangan buat
obrolan ala jendral menjadi lelucon, Tuan Vin!”
Salah
seorang jendral yang mempimpin ribuan pemanah masuk dalam percakapan, mereka
menjuliki Hariun dari tenggara. Adik dari mantan petinggi militer yang akan
ikut dalam perang menghabisi para monster ini.
“Hariun,
lama tidak bertemu setelah perang dengan kerajaan sebelah kau tidak terlihat
lagi!”
“Aku
duduk di sini dari tadi, Barlock!”
“Menurut
laporan dari pasukan pengintai sekitar 100.000 moster level menengah ke atas
sedang menuju kesini!”
“Pantas
saja tidak terlalu berlebihan kerajaan memanggil Vin dan anak buahnya!”
“Itu
terlalu banyak! pasukan militer yang kupimpin tidak mencapai sepertiganya!”
Gandra
terlihat sedikit terkejut, walaupun sudah sering menghadapi serang para monster
tapi dengan jumlah beberapa kali lipat di atas mereka terlalu menakutkan.
“Kudengar
ada banyak shaman dalam peperang itu!”
“Shaman
yang itu?”
“Shaman?”
Vin
menatap Barlock dengan wajah sedikit bingung, dia tidak pernah mendapat
informasi sedikitpun tentang ini dari pedagang yang sampai ketempatnya.
“Pimpinan
dari kaum monster, mereka seperti manusia tapi seolah memiliki kekuatan yang
hebat. Menurut informasi terakhir dari aliansi 18 kerajaan, Shaman selalu
memimpin 20 juta pasuka dan termasuk jendral terkuat!”
“Apa
–apaan dengan kisah jendral sombong itu!”
“Jadi
mereka bisa jadi dari dimensi lain juga!”
“Kenapa
kau mengatakan seperti itu?”
Barlock
menatap Vin dengan raut wajah kesal, seolah dia tidak bisa menebak pemikiran
pemudai ini.
“Orang
yang dapat berdiri di atas orang lain di negeri seperti ini adalah orang yang
bisa memonopoli informasi!”
“Kau
mengerikan tuan Vin, aku seperti mendengar seorang pemberontak saja!”
“Haha
itu hanya candaan saja!”
Barlock
masih terlihat tidak percaya pada Vin walaupun dia sudah menunduk setuju atas
pernyataan keluar dari mulut Vin barusan.
“Tapi,
besok pagi semuanya akan dimulai. Bukannya ini waktu anda untuk menikmati malam
dengan tunangan anda?”
Suara
ramah dari Gandra membuat Vin kebingungan.
“Tunangan?”
“Gadis
yang anda bawa, seluruh kerajaan sedang membuat gossip tentang itu!”
“BUAARRR!!!”
Barlock
menyemburkan araknya membuat seluruh jenderal yang sedang duduk terheran –
heran. Barlock kini menangkap kerah Vin seolah ingin mengajak bertarung.
“Kenapa
seleramu rendahan sekali!”
“Hey
hey, aku tidak minta pendapatmu, kurasa gossip itu tidak benar!”
“Aku akan
percaya akan saat ini, tapi aku tidak akan senang jika mendengar kabar wanita
seperti dia mendampingmu!”
Barlock
sepertinya punya harapan besar dari Vin, seolah dia masih mengingat pembicaran
tentang mimpinya dulu.
“Aku
tidak akan melakukan itu!”
“Kau
setuju waktu itu!”
“Tidak
ada yang setuju, Tuan putri-”
“TUAAAATTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“Itu
alaram para Mosnter kurasa kita harus melakukannya lebih pagi para jendral!”
Semua
orang yang berada dalam perjamuan itu turut angkat kaki dan saling tersnyum dan
hanya Vin yang menghela nafas panjang.
“Dasar
maniak perang!”
No comments:
Post a Comment