Terimakasih karena telah mengirim permintaan kepada saya
dan ini sudah lewat 3 minggu setelah saya mengatakan untuk berada di posisi
Review yang saya kerjakan, jujur jadwal kuliah sedang tidak mengenakan dan hari
libur pun rasanya gak ada karena tugas yang begitu banyak menempuk jadi
kesempatan untuk baca naskah dari Gusti AP jadi sedikit sulit.
Sudah dulu dengan alasan yang tidak professional tadi,
setelah saya baca, ups saya lupa bilang kalau LN yang saya Review adalah OTA
KATA, jalan dari seorang Otaku. Untuk orang – orang yang belum mengetahui apa
itu Otaku, Otaku adalah kata yang ditunjukan untuk orang yang menekenuni
sesuatu seperti manga dan anime walaupun dalam definisi kamus bahasa jepang
otaku memiliki arti berbeda.
Sepertinya penulis cukup tertarik mengangakat tema
seputar Otaku dimana sang tokoh utama adalah orang berkaitan dengan itu. Tema
dasar memang cukup menarik mengingat sedikit penulis yang mengangkat tema ini
dan sang runner up dari jepang Oregairu mendapat posisi terbaik dalam 3 tahun
terakhir dengan menyindir tema sosial.
Tema
masalah sosial seakan menjadi tren dalam bidang kepenulisan walaupun banyak
kisah sukses yang ditorehkan tema sosial lebih banyak mengalami kegagalan. Ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan untuk menarik pembaca bisa menikmati karya kita.
Di sini kita tidak bicara lagi soal bagiamana membuat tulisan karena dasar membuat
dan memperpanjang tulisan sudah dimengerti dan tahap selanjutnya untuk menarik
minat pembaca.
Sangat disayangkan di chapter pertama OTA KATA terlalu
banyak narasi, hal itu akan membuat minat baca menjadi turun karena konten yang
disajikan tidak begitu menarik bagi pembaca yang menikmati fantasi dan action. Inti
dari chapter pertama adalah menciptakan sebuah trauma dari orang yang dia sukai
karena membenci hobinya.
Marah karena hobinya terhina memang wajar, tapi
menciptakan suasana terpuruk dan terpukul kurasa itu akan membuat emosi pembaca
terbawa , mungkin dimulai bagaimana dia berkerja keras untuk membuat itu
kemudian sang senpai tidak menatap karya itu tapi malah membuangnya. Itu akan
membuat emosi pembaca menjadi simpati pada tokoh utama.
Konsep dasar menggunakan tema sosial adalah membuat
perasaan simpati,empati, dan kemarahan membaur menjadi satu. Banyak penulis
yang mengandalkan trauma dan dendam karena sesuatu hal untuk menciptakan tujuan
hidup dari tokoh utama yang pada akhirnya hal itu bisa gagal.
Sinopsi juga berpengaruh, di dalam sinopsi yang saya baca
di GWP itu terlalu runtut dan bagi saya itu malah membuat semua orang mendapat
gambaran ceritanya dan malah menjadi tidak menarik untuk mengikutinya.
Penggunaan POV juga berpengaruh, jika menggunakan tema
seperti masalah sosial yang melibatkan emosi pemeran utama dengan sedikit
cast/karakter yang dipakai sebaiknya menggunakan POV 1 untuk menciptakan emosi
yang bagus dan bisa diikuti pembaca.
POV LN SAO dan Oregairu menggunakan POV 1 yang
menggunakan banyak karakter walaupun sang penulis pernah ditolak dalam
kompetesi karena penggunaan POV yang
tidak sesuai tapi tampaknya respon pembaca cukup baik membuat mereka bisa
berkarir dari blog.
Terlalu banyak hal yang terlihat berlubang bukan karena
ini tidak bagus, saya membandingkan karya para penulis dengan karya terkenal
karena saya merasa itu perlu. Menutup kesalahan dalam penulisan tidak semudah
memperbaiki rumus matematika, ada kebiasaan yang harus diubah ada pandangan
yang harus dipenuhi, dan cara yang harus diganti. Mengubah cara menulis seperti
belajar ulang dasar untuk menulis.
CEK LINK >> GWP
Yap. Setuju si kalo sinopsi terlalu kumplit bisa jadi tidak menarik. Kecuali di dalam tiap chapternya banyak kejutan. Begitu juga klimaks dan endingnya harus lebih dari biasanya. Tapi thanks kawan sudah ngeriview kaya gini. Jadi untuk penulis sperti saya sangat berguna.
ReplyDeleteUdah ngikutin bab-bab selanjutnya? Yup. Aku mempersiapkan multiple conflicts di dalamnya.
DeleteSinopsis kompleks, karena karakternya juga kompleks. Itu ada 5 karakter utama. Semuanya UTAMA. Sudut pandangnya aja yang dari Rie. Tapi semuanya akan dikembangkan secara detail
Ini cerita tentang mereka berlima. Bukan hanya Rie.
Yak semoga penjelasannya bisa diterima :)