blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Thursday 17 December 2015

Haloo Paradise Review

    Setelah menerima kritikal hit saya kembali bangkit membawa judul baru yang masuk dalam permintaan. Haloo Paradise dari Taufik,  berkisah seorang laki – laki bernama Helmi mendapat kontrak dari Incriel, ini gimana nyebutnya. Ah sudah lah. Cerita ini berlanjut pada pertarung antar pemilik kontrak.

    Sejauh ini pengguna POV 3 menggunakan cerita fantasi yang menggunakan berbagai macam nama buatan yang kadang saya sendiri tidak begitu familiar. Plot dan sinposi memang terlihat menjanjikan tapi entah kenapa saya merasakan kecewa saat mulai membaca prolog.

    Kalimat yang digunakan tidak bisa dikatakan jelas, ada kalimat yang kehilang subjeknya dan membuat kalimat itu tidak efektif dan menjadi sia – sia, ada kalimat yang memerlukan kata penjelas tapi tidak ditambahkan membuatnya menjadi ambigu, itu membuat saya merasa tidak enak membacanya. Belum lagi alur cerita ynag begitu cepat, akh? Aku tidak tahu harus mengatakan apa.

    Kelemahan paling fatal disini terletak pada dialog, seharusnya setiap dialog menggunakan tanda baca, terserah titik(.), Koma(,) atau tanda tanya(?) maupun strip(-) tergantung pemakaiannya, saya juga menyarankan untuk lebih banyak membaca novel yang mirip sebagai acuan kepenulisan, tapi carilah novel yang diterbitkan dan sudah melewati tahap pengecekan oleh editor.

    Ehm, saya tidak bisa mengatakan kalau yang dibuat oleh penulis ini memiliki kualitas rendah, semua karya tulis memiliki potensi untuk berkembang tergantung penulis itu sendiri mengelolanya. Tapi sebagai pembaca yang baik saya memberikan saran untuk membuat karya yang bisa dinikmati dengan mempertimbangkan pembaca, bukan saja enak di baca tapi bisa dipahami sasaran tulisan. Misalnya kita menulis untuk remaja gunakan lah istilah bahasa yang dimengerti oleh mereka.

    Untuk bagian plot dan karakter yang terlihat mainstream bagi saya sepertinya cukup, tapi bukan berarti itu layak di puji! plotnya beberapa kali mirip dengan LN yang saya baca walaupun tidak secara keseluruhan ada bagian yang mirip. Sebuah tulisan akan terasa menarik jika pembaca baru pertama kali melihat, seperti pertama kali anda membaca novel pasti anda merasakan perasaan terpukau dan bisa menikmati novel tersebut.

    Belum lagi karakternya yang saya tidak mengerti sifat seperti apa, ok baiklah sifat manusia itu bisa berubah sering datangnya waktu tapi sifatnya gak bakal bertolak belakang juga sih. Kadang sang tokoh utama menjadi tenang kadang berubah panik, dengan situasi yang menurut saya sama. Bukankah seharusnya karakter itu harus memiliki sifat tetap kecuali ada suatu event atau kejadian yang mengubah sifatnya.

    Menurut ane sampai situ dulu terima kasih banyak, sampai bertemu di pos selanjutnya.




Cek >> FB

No comments:

Post a Comment