Pertama
kali saya nulis, saya sebenarnya agak malas untuk bikin ini artikel tapi
berhubung banyak yang nanya dari teman – teman dan segenap pengunjung lewat
chat. Akan saya jelaskan dengan sangat rinci.
Plot
atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai
urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan
perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama
cerita.(Pengertian umum)
Jadi
buat yang bilang plot dan alur itu beda, tolong dikoreksi lagi kata – katanya. Kalau
gak tahu dimohon mencari tahu terlebih dahulu dan menurut beberapa sumber.
Beberapa
ahli yang beranggapan plot dan alur itu sama secara tidak langsung lewat
penjelasannya. Disini penjelasan plot lebih mengarah pada subjek yang ditulis
berkaitan tentang konflik dan semacamnya.
1. Perrine
dalam bukunya Literature: Structure, Sound and Sense menjelaskan bahwa “plot is
the sequence of incident or events which the story is composed and it may
conclude what character says or thinks, as well as what he does, but it leaves
out description and analysis and concentrate ordinarily on major happening”
(1974:41).
2. Robert
Stanton dalam bukunya An Introduction to Fiction menyatakan “the comflict moves
the story because it is generating center out of which the plot grows which
becomes the core of the story’s structure. (1965: 16)
3. William
Kenney dalam bukunya How To Analyze Fiction menyatakan “the structure of plots
divided into three parts. They are the beginning which consists of the
exposition on introduction, the middle which consists of conflict, complication
and climax and the end which converses denouement or resolution” (1966:13).
4. Forster
dalam bukunya “defines story as the chronological sequence of events and plot
as the causal and logical structure which connects events” (see Forster, 1927:
93f).
5. Wenzel
mengatakan “Some critics even claim that the distinction between plot and story
is artificial and of no practical use in the analysis of literature” (Wenzel
1998: 175).
6. Aristotle
mengatakan “ argues that, among the six formative elements, the plot is the
most important element. He writes in The Poetics. The plot is the underlying
principle of tragedy’. By plot Aristotle means the arrangement of incidents.
Incidents mean action, and tragedy is an imitation of actions, both internal
and external.”
7. Alur
adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga
menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu
cerita.(Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra.)
Sekarang sudah jelas
kalau plot dan alur sama menurut 7 ahli yang saya bicarakan tapi ada banyak
buku literatur yang membahas tentang plot. Secara garis besar plot adalah
bagian terpenting dalam menentukan sebuah cerita.
Menurut Hartoko dalam bukunya yang berjudul Pemandu di Dunia Sastra (1985:48), plot dibedakan menjadi dua jenis:
1. Plot Flash-back (alur campuran) Tehnik ini digunakan pengarang untuk menampilkan kembali kejadian di masa lalu.
2. Plot Flash-forward (alur maju) Dalam suatu cerita, teknik ini lebih mudah di pahami pembaca karena cerita yang ditampilkan maju terus ke depan.
Melalui plot pembaca dapat mengikuti urutan cerita lebih mudah. Tatanan plot dalam sebuah cerita yang lebih rinci menurut Mochtar Lubis (1981:17) meliputi:
1. Perkenalan. Dalam bagian perkenalan berisi mengenai tokoh, konflik, dan latar dari cerita yang dibahas dalam novel.
2. Pemaparan masalah. Bagian dimana cerita mulai berkembang sebelum konflik mencapai puncak.
3. Klimaks. Bagian dimana permasalahan dalam novel mencapai puncaknya.
4. Anti klimaks. Bagian dimana permasalahan dalam cerita mulai ada solusinya.
5. Penyelesaian masalah. Bagian dimana permasalahan dalam cerita dapat diselesaikan.
Tapi
sekarang pengguna plot sering dilupakan padahal ini adalah bagian terpenting
dalam menulis. Jika tidak mengenal apa yang kamu kerjakan maka kenali dulu
terlebih dahulu. Menulis memang ladang ilmu dan bebas, tapi mereka masih
mempunyai aturan tersendiri.
Saya
juga menemukan beberapa sumber yang menyesatkan, seperti mengatakan kalau plot
dan alur dibagi dua. Seperti berikut
“Alur adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Ada alur progresif yang bergerak runtut dari awal sampai akhir (A-B-C). Alur kilas balik (flash back) yang dimulai dari akhir cerita kemudian bergerak ke awal cerita (C-B-A). Dan, ada alur percampuran antar kedua alur yang disebutkan di atas.”
Kemudian
“Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending)”
Kata yang saya cetak tebal memiliki pengertian yang kurang lebih sama, mereka menggunakan makna ambigu dalam menulis sehingga menyesatkan para pencari ilmu.
Saya mengutip kata -
kata Forster “defines story as the
chronological sequence of events and plot
as the causal and logical structure which connects events” (see
Forster, 1927: 93f).
Kata yang saya garis bawahi
tebalkan menjelaskan dengan sangat rinci
kalau plot itu menghubungkan antar kejadian. Jadi dimana mereka yang mengatakan
Plot dan alur beda maka sebenarnya mereka tidak mengerti Literatur.
Dari banyak sumber dan paparan yang saya berikan, maka saya mengambil kesimpulan kalau Plot dan alur itu sama, tidak ada perbedaan di dalamnya bisa dikatakan mereka memiliki arti yang sama. Dan jika ada yang mengatakan beda mungkin mereka membedakannya berdasarkan fungsi yang terkait.
nice post mudah mudahan bisa jadi penulis handal
ReplyDeleteIya bro ada yang pernah bilang beda. Saya sebagai penulis sudah menjelaskannya. Eh malah orangnya ngeyel. Hadeh.
ReplyDeletekebanyakan mereka dapatt dari topik SMP bro, ada buku paket yang bilang beda, saya lupa judul bukunya apa itu. pokoknya kajian itu membedakan fungsi plot dan alur
DeleteMaaf mas, tapi itu judulnya agak menyesatkan ya karena ternyata beda dengan isinya. Kalau membaca dari judul plot dan alur itu beda. Begitu membaca isinya sampai selesai, plot dan alur itu ya ternyata sama. Kalau sepemahaman saya yang kebetulan juga didukun oleh kbbi, plot dan alur itu memang sama. Cuma ketidak sinkronan antara judul dengan isi tulisan di atas lumayan membingungkan (at least bagi saya). Apakah memang disengaja?
Deletememang disengaja untuk yang mencari pembaca konteks mengenai plot dan alur
DeleteMAKASIHHHH BANGETTTTTTT!!!!!!!!!!!! AKHIRNYA BISA TIDUR DENGAN TENANG!!!!
ReplyDeleteMemang banyak banget artikel yang engatakan bahwa Plot dan Alur itu berbeda, tetapi setelah saya teliti, teliti, dan teliti lagi, pengertiannya sama saja. Tidak ada perbedaannya.
Sekali lagi, terima kasih untuk artikel ini. Semoga bisa memberikan pencerahan kepada setiap orang yang masih ambigu dengan alur dan plot ini.
Thx, tapi judulnya tolong diperbaiki lagi
ReplyDelete