blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Friday, 16 October 2015

Last Homo Sapiens chapter 8



Title    : Last Homo Sapiens
Genre  : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Liyando 
Date      :
Chapter: chapter 8

Efek lain
            Merasakan suasan Lain, aku masih ingat rasanya saat memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, ini tidak berarti apa – apa hanya saja perasaan itu terlihat aneh saat kurasakan lagi.

            “Taku?”

            Suara Yuki terlihat cukup khawatir padaku, sementara Daichi juga menatapku dengan wajah yang cukup menyedihkan. Anehnya aku bisa membaca raut ekspresi mereka seperti membayangkan sebuah pikiran.

            “Aku tidak apa – apa, kalian tidak usah khawatir aku mati!”

            Kukatakan dengan santai agar membuat mereka terlihat lebih rileks tapi tatapan dari Daichi berganti dengan wajah penasaran.

            “Taku? Kau baca pikiranku!”

            Tidak ada suara keluar dari mulut Daichi tapi aku bisa membayangkan kata – kata yang menghampiri sinyal otakku.

            “Aku tahu kau bertanya tentang membaca pikiran atau semacamnya!”

            Daichi terlihat panik dan ketua tampak santai dengan apa yang dilihat seolah semua hal bisa terjadi.

            “Bukannya tidak berlebihan kukatakan bahwa kekuatanmu dapat menghancurkan dunia?”

            “Maksud ketua!”

            “Sebenarnya kekuatanku tidak menghilangkan atau menonaktifkan kekuatakan orang lain, tapi membuat suatu kekuatan bisa meningkat dalam waktu beberapa hari!”

            “Kekuatan yang mengembangkan para RPM, kau seperti seorang dokter saja!”

            Daichi terlihat frustasi dengan kata – kata ketua, membuat laki – laki hanya bisa kembali mendesah pasrah.

            “Yah tapi itu akan membuat semua RPM mengincarku termasuk orang yang menembakku saat ini!”

            “Ketua, kurasa dia RPM tipe Range, aku pernah berteman satu kamar dengan tipe range mereka dapat menebak dari jarak ratusan meter dengan akurat!”

            “Seperrti mata burung elang?”

            “Hm tapi akurasinya lebih tajam, saat aku mengumpulkan data kekuatakan mereka beratus kali lebih besar!”

            “Jangan mengada – ngada “beratus kali” mereka bisa melihat kita disini!”

            Yuki tampak panik dengan ucapannya dia tidak mengira akan berhadapan dengan dua pilihan menjadi mangsa dari RPM atau menjadi santapan kumpulan zombie kelaparan itu.

            “Kupikir jalann terbaik untuk mengumpulkan banyak informasi! Dan perasanku tidak enak tentang gedung ini!”

            Ashina yang dari tadi terlihat was- was masih menatap toko ini dengan wajah curiga, walaupun dia sudah mengeliling tempat ini beberapa kali. Dia masih tidak mengerti kenapa zombie tidak bisa mendekat.

            “Seharusnya kita punya beberapa orang yang mendeteksi RPM saat ini!”

            Itu adalah kata – kata dari ketua membuat semua orang setuju dengan pendapatnya, melihat ketua dalam posisi wanita saat ini membuatku sedikit malu dengan apa yang kulakukan beberapa saat lalu.

No comments:

Post a Comment