Title : Borneo Dimension
Genre : Adventure,dimension,monster
Author : Hittori Yudo
Chapter: 02
Perjalanan
Rihana
masih memadang ragu kedua tangannya, tidak dia bahkan tidak bisa merasakan apa
yang terjadi sekarang. Berada di dalam kereta layaknya seorang putri membuat
tubuhnya sedikit terasa kaku.“Nona rileks!”
Elia salah satu budak yang dibebaskan kini bekerja sebagai pelayan dari Rihana entah kenapa dia merasa cukup aneh dengan Vin, Laki – laki sangat sulit di tebak membuatnya kesulitan untuk menentukan arah pikirnya.
“Tidak Elia, ini terlalu berlebihan!”
“Tidak ada yang berlebihan Nona, ini karena Tuan Vin sangat menyayangi nona!”
Rihana kembali menghela nafas, dia tidak tahu sejak kapan gossip dimulai tapi sejak dia meninggalkan Barito. Semua orang menganggap seperti tunangan Vin, tidak lebih tepat sebagai barang berhaga milik Vin si tuan pelit. Jadi tidak ada yang berani mengusiknya bahkan seorang pangeran pun hanya bisa diam.
“Kami baru bertemu beberapa hari yang lalu!”
“Tapi tuan selalu memperhatikan segala kebutuhan nona, nona beruntung!”
“Elia, kau tidak tahu siapa dia?”
“Aku dengar tuan Vin sangat royal pada rakyatnya dan dia membuat sebuah wilayah yang mendapat otoritas sendiri!”
“Dia menipu kalian!”
Rihana masih ingat dengan jelas apa yang dikatakan pangeran yang datang menemui mereka, jika Vin mempunyai topeng yang hanya terlihat di depan para bangsawan lain. Laki – laki yang memiliki pola pikir yang terdengar pelit dan egois.
“Tidak nona, aku akan marah kalau anda memperlakukan tuan seperti tadi. Bahkan dia memberikan pakaian yang bagus untukku!”
Rihana diam, Vin sangat tahu cara mendapat hati rakyatnya dan dia yakin orang itu selalu mendapat wanita setiap malam diranjangnya. Rihana kembali menghela nafas kenapa dia tidak pergi saja sendiri dengan memutar jalan waktu itu, memang keputusaannya berhadapan dengan monster dan hampir salah membawa petaka padanya.
“Vin, kudengar kalian menambah beberapa meter perluasan benteng?”
“Ehmm, hanya sedikit sekitar 3000 hektar sebagai lahan pertanian, kami juga sudah mencoba membersihkan para monster!”
Gamir terdiam bagi mereka yang berada di pusat kerajaan saat ini kinerja dari Vin seolah seperti dewa bahkan raja tidak berani menentangnya karena dianggap merugikan negara mereka jika menganggap Vin sebagai pemberontak.
“Ini karena Felix tidak bisa menangani perbatasaan utara, mereka menderita banyak kerugian!”
“Ehmm, jadi apa maksud pangeran menanyakan hal tadi?”
“Bukannya kau tidak puas sebagai seorang tuan tanah dan ingin menjadi menteri?”
“Ahh, maksud anda tentang itu. Aku tidak terlalu berbakat!”
“Kau salah! Orang – orang yang kau kirim bahkan melampaui kinerja para mentri kami dan sekarang mereka menangani berbagai macam bidang!”
Vin terdiam dia menghela nafas, sikap Gamir berubah membuatnya merasa tidak enak. Mengingat Gamir meminta 10000 pasukan dan dia memberikan 12.000 setelah perundingan dengan Rihana membuatnya menjadi besar kepala.
“Saya tidak mau terlibat dengan persilihan saudara Anda dan jangan pernah menyentuh barang milik saya!”
“Tuan Vin, anda terlalu berlebihan. Tentu saja aku berniat menjadikan anda sekutu saat pemilihan raja nantinya!”
“Pangeran
Sam dan Putri Kejora adalah lawan anda memperebutkan Tahta, saya akan berada di
garis netral bersama raja!”
“Bukankah
kau ingin wilayah lebih luas, Sam dan Kejora tidak bisa memberikan hal itu
padamu!”
“Saya
hanya butuh Barito, walaupun itu wilayah terpencil. Saya menyukainya!”
Percakapan
tadi mengakhiri perdebatan mereka, Walaupun merasa sedikit tidak puas dengan
jawaban dari Vin. Gamir berusaha tetap tenang, membawa Vin yang terkenal angkuh
bahkan bersama seseorang yang mungkin menjadi pendamping Vin adalah proritas
saat ini hingga ayahnya bisa melihat potensinya.
“Di
area terdepan para Goblin berjumlah lebih dari 4000 berkumpul tuan!”
“Lakukan
hal yang seperti biasa dan dapatkan sebuah item yang terjatuh!”
Mendengar
perintah dari Vin, Gamir menatapnya kebingungan. Goblin adalah monster yang
cukup rendah mereka hanya menjatuhkan item kelas rendah jadi tidak ada gunannya
membawa item seperti itu.
“Hey
Vin kita hanya perlu membunuh mereka dan pergi, tidak usah sampai!”
“Aku
membawa pasukan lebih jadi beberapa dari mereka akan pulang membawa barang –
barang itu!”
“Baiklah
selama itu tidak kurang dari 10.000 orang!”
Setelah
mengatakan itu hanya terdengar suara tebasan dan iringan yang berhenti. Ada
tiga formasi pasukan yang menghadapi para goblin, mereka menembakan panah ke arah goblin
dengan panah kemudian berselang setelah itu menghancurkannya dengan pasukan
berkuda beberapa detik berikutnya mereka menyerang lagi dengan meriam. Membuat
para goblin yang terlihat ganas seakan tersapu bersih.
“Vin
bahkan tidak membuang – buang senjata dan pasukan!”
Seorang
jenderal yang mengikuti Gamir hanya bisa terpana, dia yang sering ikut turun
dalam medan perang tidak pernah melihat taktik yang hanya mendapat sedikit
kerugian. Seolah taktik ini di buat untuk menghemat waktu, tenaga, dan uang
pemimpinnya.
“Pantas
saja mereka memanggil Vin si Pelit di Istana!”
“Hey
tuan Vin yang memiliki ribuan pasukan di dalam wilayahnya, bahkan ada beberapa
pasukan elit yang berasal dari sekolah yang dibuatnya. Jadi jangan pernah
menghinannya. Kalau tuan Vin berniat membuat kerjaan sudah pasti mereka akan
ikut memberontak!”
Seorang
jendral lainnya mengingatkannya membuat obrolan mereka semakin panas, hal itu
terjadi tepat di depan kereta Rihana dimana Gamir mengirim beberapa jendral
untuk melindungi Rihana karena Gamir khawatir, Vin akan
berubah pikiran.
“Tuan
orang yang hebat Nona! Bahkan para jendral terlihat segan!”
“Mereka
hanya memperlakukan orang itu layaknya monster, kau tidak usah begitu
memujinya!”
Rihana
berusah menghilangkan pikiran Elia yang dirasa tidak memiliki dasar dalam
menilai orang. Gadis ini merasa jika Vin adalah seorang kriminal yang mempunyai
pikiran buruk yang harus diwaspadai.
“Andai
saja saya adalah nona, maafkan saya nona. Saya hanya kagum!”
“Ahh
kau benar – benar tidak tertolong El!”
No comments:
Post a Comment