Title : My Law
Genre : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Hittori Yudo
Chapter: 08
08 Hubungan
Dengan wajah yang masih setengah ketakutan
kak Namila masih saja mengikuti tiga hari ini dan ini pertama kalinya dia
mencoba untuk mendekati daerah privasiku yang seharusnya tidak bisa di masukan
orang lain.
“Memperingati Kakak adalah cara terburuk
jadi ini rumahku. Puas sekarang pulang!” Kak Nimala tidak menghiraukan
ucapanku, dia melangkah masuk ke dalam rumah dengan pandagan menelusuri seluruh
halaman.
“Tuan bilang waktu pertama bertemu,
aku adalah Ras. Maksud tuan gimana?” tatapan penasaran kini tepat mengarah
padaku. Sebenarnya apa yang dilakukan para siluman ini, apa mereka tidak tahu
sedikitpun tentang Ras.
“Ehm, aku tidak begitu mengerti
juga. Tapi mereka hampir sama dengan orang yang memburu kalian!” Kak Namila
berhenti kemudian menghapus jarak beberapa meter dan kini wajahnya tepat berada
di depanku.
“Revolusi adalah kata yang
berlawanan dari evolusi, jika cara tercepat untuk menjadi sesuatu yang
menakjubkan maka Revolusi lah yang dipakai. Apa mungkin Tuan berada di sudut
lain kami?” aku terdiam, wajahnya yang selalu membuatku kesal berubah menjadi
orang yang lain kukenal.
Tunggu dulu, jika konsep yang
dikatakan oleh Kak Namila benar, maka kami manusia memiliki arah percabangan
dimana manusia yang satu menggunakan berbagai macam cara. Maka kami adalah
orang yang berubah secara perlahan.
Tidak itu hanya hipotesis yang tidak menunjukan kebenaran.
“Alkemis, tuan tahu itu?” aku
mengangguk, sudah hampir ratusan buku terekam dari otakku kecuali buku sejarah.
Jadi mengetahui alkemis adalah hal dasar yang dikatakan Nebula, nenek penyihir
itu tentang berbagai macam bidang.
“Mereka dikatakan mencari cara
katalis untuk mengubah batu menjadi emas, tapi tidak pernah ada yang tahu
kenapa mereka memerlukan emas!” aku menatap ragu, memang dalam buku sains
modern tidak diterangkan kenapa mereka memerlukan emas. Kebanyakan fokus
pembahasan malah berpusat pada katalis.
“Bukannya wajar mereka mencari tahu
tentang emas?” Kak Nimala menggelenkan kepalanya dengan wajah sedikit sedih.
“Emas adalah benda yang tidak
berasal dari bumi, mereka membutuhkan sebagai bahan pemurni buatan untuk
membuat humanoid. Emas tidak mempunyai sifat karat dan termasuk dalam golongan
logam mulai dengan mencampurkannya dengan manusia apa yang terjadi?”
“Mereka tidak bisa membusuk?” ucapku
ragu dan kelihatannya jawaban itu membua kak Nimala cukup puas.
“Itu benar, mereka sudah menemukan
cara untuk membuat manusia tidak membusuk. Jadi mereka ingin memangkas ilmu
pengetahuan agar emas dapat terbentuk tapi semuanya menjadi percobaan tidak
berujung!” aku tidak mengerti kenapa ekspresi kekecewaan terlihat jelas dari
jawaban siluman kuda ini.
“Kakak ingin mengatakan kalau kakak
hasil dari percobaan itu?” tatapan kak Nimala kini berubah menjadi terkejut dan
kemudian tatapan itu berubah menjadi lembut di tambah sebuah senyum mengesalkan
ditampilkannya.
“Tentu saja, sudah kukatakan kami
hasil dari Revolusi. Mereka menyebut kami siluman dalam bahasa inggris berarti
half human dengan kata lain kami sudah bukan produk orginal melainkan hasil
editan yang gagal!” entah kenapa aku merasa kasihan dengan pernyataan itu, tapi
senyum itu masih terlihat menyebalkan.
“Jadi alasan para pemburu siluman
mencari kalian? Bukannya itu terkesan tidak adil. Kalian adalah hasil dari
percobaan kenapa mereka ingin membunuh kalian!” Kak Nimala membalik badannya
kemudian menunduk di atas tanah.
“Ketidakadilan yang kau katakan
sebenarnya tidak tepat, di beberapa Negara siluman lah yang menjadi penguasa
dan para pemburu siluman diperlakukan dengan tidak layak. Kami bermigrasi dari
tempat seperti itu untuk menemukan tempat yang menganggap kami setara tapi
seperti sebuah dendam terlebih dahulu menghampiri kami!” cerita ini terlalu
kuno, apa Kak Nimala memiliki umur yang panjang seperti nenek penyihir itu.
“Umur kakak?”
“Aku 18 tahun!” ucapnya tekejut
karena sepertinya topiknya terpotong.
“Eeh, kukira kakak lebih tua dari
yang kubayangkan. Kalau begitu kakak tidak tahu asal usul dari para pemburu?”
Kak Nimala menggeleng membuatku sedikit kebingungan, sebenarnya kenapa duniaku
bisa berubah menjadi kacau begini.
“Mereka berasal dari garis keturunan
yang sama, mereka menyebutnya dengan nama Manusia buatan!” jadi masalah ini
sangat serius, harusnya aku tidak membuat Aga terlihat speri penjahat.
‘Humanoid
dan half human, hanya untuk dendam kalian seperti itu!” walaupun aku merasa ada
tersendiri tapi caraku dan cara para Manusia buatan itu berbeda. Yah, aku hanya
ingin memenggal kepala Bommber itu, yah hanya itu.
“Meskipun
begitu ada beberapa aturan tetap yang membatasi kami, seperti beberapa aturan
yang dikatakan pemburu siluman tadi, nah Tuan apa yang kita lakukan?” Kak
Nimala kini kembali berdi menatapku dengan wajah penasaran. Aku benci tatapan
konyol ini, kenapa aku harus terjebak dalam kisah epic mereka.
“Kakak
bisa pulang dan aku ingin istirahat!” Kak Nimala masmih memamerkan senyum saat
mendengar kata – kata itu.
“Kakak
pulang ya!” ucapku sekali lagi karena merasa tidak ada respon.
“Ok!”
jawab kak Nimala membuatku melotot, untuk pertama kalinya dia mendengarkan apa
yang kukatakan.
“Kalau
begitu sampai nanti!” ucapku kini membuka pintu dengan kunci dan saat pintu
terbuka, terasa ada angin yang menyelinap masuk ke dalam rumah.
“Itu
hanya firasat!” ucapku mempertegas diri dan mencoba membalik badan kebelakang.
Siluman kuda itu menggunakan triknya untuk masuk.
“Selamat
datang tuan, saya menunggu kepulangan anda!” ini menjengkelkan, siluman ini
bahkan sudah berganti pakaian dengan pakaian standar seorang maid.
“Ok
kak, sebenarnya apa yang kakak inginkan?” Nimala menatapku sebentar kemudian
dia mengangguk dengan mantap.
“Hmm,
aku ingin melayani tuan, bagi kami para siluman mempunyai tuan adalah hal yang
indah! Biarkan aku memberimu kecupan hangat setiap hari dan tidur bersama di
malam hari!”
“Oi itu bukan lagi pelayan!”
“Maafkan
atas sikap saya Tuan!” kini kak Nimala menunduk hormat, aku tidak tahu apa yang
dia incar dariku tapi kepatuhannya dan keras kepalanya itu membuatku sadar
kalau dia punya tujuan lain.
“Jadi
tuan, apa tuan-“
“Tidak,
simpan saja dalam khayalamu!” aku ingin segera melangkah pergi masuk ke dalam
kamar tapi kak Nimala menarik bajuku.
“Tuan
begitu pemalu, kalau begitu akan saya ajarkan apa itu siluman, t-u-a-n!” kenapa
semua ini menjadi sulit sekali.
“Jiaah,
kau tidak akan bisa merayunya dengan mudah Bitch!” aku bisa mendengar suara
dingin dari Nebula, nenek tua itu punya kebiasaan memasuki rumah orang
sembarangan.
“Siapa
kau! Jangan sebut aku Bitch!” jadi kak Nimala terlihat dingin kalau gak
berbicara denganku ini bahan yang bagus.
“Fufufu,
kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, gadis kecil!” watak Nebula
adalah bijaksana sekaligus menyebalkan. Aku tidak akan tahu apa yang terjadi
setelah ini jadi aku akan masuk ke dalam kamar mengunci pintu dan tidur.
“Siapa
yang kau bilang gadis kecil, Tuan dia siapa?” kini suaranya melemah, kenapa aku
selalu merasa tidak enak dengan sikap lembut kak Nimala ini.
“Siluman
kuda, kau lebih mirip rubah dari yang kukira. Kau tahu nama Nebulani dari
Baghadad. Kurasa pewaris utama keluarga sepertimu pasti tahu!” untuk pertama
kalinya tatapan kak Nimala menajdi ketakutan dan seluruh tubuhnya gemetaran.
“Kak,
kakak tidak apa – apa!” dia segera melompat ke dalam pelukanku seolah mencari
perlindungan, ada apa dengan mereka sebenarnya.
No comments:
Post a Comment