Title : Last Homo Sapiens
Genre : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Liyando
Date : 03-09-2015
Chapter: chapter 5
Setelah mengatakan itu ketua tiba –tiba perlahan mendekatiku, sepertinya dia juga menyadari ada yang aneh saat ini. Ketua perlahan mendekat seolah tidak ada yang mau mendengar ucapannya.
“Di dalam ada mayat, aku curiga Lelei membunuhnya sebaiknya berhati – hati!”
“Bagaimana dengan yang lain?”
“Mereka mengambil makanan sebanyak yang mereka bisa dan ini!”
Ketua menyerahkan sepucuk senjata api, membuat keningku berkerut. Ini adalah senjata api model lama yang berisi enam peluru tapi dengan menyerahkan ini berarti ketua seolah memperccayaiku.
“Apa yang kalian bisikan? Lelei ingin dengar?”
“Lelei –chan gimana kabarmu?”
Tiba –tiba pandangan Lelei teralih pada Yuki memubuat segera berjalan bersama ketua ke arah lain. Dia melihat mayat – mayat berserakan tapi teman – temanya yang lain sibuk mencari barang.
Mayat –
mayat itu tidak terlihat seperti zombie, bau darah yang segar masih terasa
dihidungnya. Melihat mayat berserakan dengan sangat tidak manusiawi. Bisa
disimpulkan kalau mereka dipotong menggunakan benda tajam mungkin 10 cm tidak
ini lebih dari 40 cm.
“Taku,
aku melihat ada orang baru di luar. Apa dia orang yang selamat?”
“Dia RPM,
Daichi dan yang lebih parahnya lagi dia yang membuat sarang ini!”
“Jadi dia
yang membunuh orang –orang ini!”
“Aku
tidak tahu, tapi seragamnya bersih. Dan Lelei tidak membawa apapun tadi!”
“Perempuan?”
Aku
mengangguk membuat Daichi sedikit mendesah, mungkin Daichi sadar menambah
jumlah perempuan dalam kelompok ini akan berakibat buruk. Terlebih lagi dia
tidak tahu Lelei sekarang bagaimana.
“Taku aku
menurutmu ketua itu bagaimana?”
Kini
wajahku seakan bingung mendapat pertanyaan dari Daichi, aku tahu pertanyaan itu
tapi membuatku bingung untuk menjawab.
“Menurutuku
dia orang yang tidak jujur! Di balik sifatnya yang terlihat egois dialah
menekan kita untuk bekerjasama!”
“Kau
punya tanggapan positif juga tentang ketua!”
Seseorang
yang berambut panjang mendekati mereka sambil tersenyum seolah sedang
menyapanya.
“anu..”
“Misazaki
Azuki! Aku manusia normal!”
Azuki
terlihat santai dengan gaya bicaranya walaupun dia terlihat ketakutan beberapa
waktu lalu sekarang dia merasa Azuki sedikit terbuka.
“Kau
tidak perlu bicara begitu, aku juga manusia yang sama walaupun-”
“Kalian
hebat bisa bersama seperti ini, saat aku diserang zombie aku meringku di dalam
loker ketakutan. Ketua menemukanku dan membawaku keruang osis!”
“Eh, jadi
si penakut itu punya karakter yang baik ya!”
“Terimakasih
atas pujianmu Dachi-san!”
Melihat
ketua sudah berada di belakang mereka lagi membuat Dachi segera berjalan
menjauh begitu juga dengan Azuki melakukan hal yang sama.
“Gadis
itu sudah lama mati!”
“Maksud
ketua apa?”
“Dia
sudah mati sejak lama, bukannya kau sudah lihat caranya menyapamu! Aku sedikit
mengintip ingatanya dan ingatan terakhirnya hanya berjarak 2 tahun!”
Aku
terdiam menatap ketua, aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi tapi ada
sedikit hal yang kumengerti. Jika ingatan yang saat ini tidak bisa di buka
ketua berarti otaknya tidak berfungsi dengan baik.
“Mana
mungkin! Dia memakai pakaian SMA dan terlihat normal!”
“Sudah
kuduga ini akan sulit dijelaskan Taku, menurutmu dari banyaknya jumlah RPM yang
ada. berarti akan banyak kekuatan setengah matang yang dimilikinya. Termasuk
menjadikan orang lain boneka!”
“Itu
tidak mungkin ketua, itu adalah cabang lain dari RPM, kurasa RPM adalah
eksentasi mengikuti sains!”
“Dan
Hipnoterapi atau jenisnya masuk dalam kategori sains kan!”
Aku terdiam,
jika benar Lelei adalah boneka, tidak mungkin dia berbicara santai denganku dan
itu membuatku sedikit bingung. Kalau dia mengendalikan sesuatu pasti orang itu
berada di sini dan kemampuan menjauhkan orang mati itu juga miliknya.
“Aku
mencium bau lain dari keberadaan RPM, tapi entah kenapa mereka bergerak dengan
hati – hati!”
“Aku
mengerti maksudmu ketua!”
“SEMUANYA
BAWA BARANG YANG SUDAH ADA KE MOBIL KITA AKAN BERANGKAT!!!”
Semua
orang segera bergegas mematuhi apa yang di katakan Ketua bahkan Dachi yang
terlihat ogah – ogahan langsung membawa dua tumpuk kardus kedalam mobil dan
saat semua orang tidak ada lagi di dalam gedung. Kami segera keluar.
Yuki
terlihat masih menikmati nostaligia mereka, sedangkan ketua seolah memberi aba-
aba pada Ashina segera masuk ke dalam mobil.
“Lelei-san,
maaf!”
“DORRR!!!”
Semua
orang terdiam melihat ketua menarik pelatuk pada Lelei sedangkan Yuki hanya
menatap Lelei tidak percaya sudah terjatuh.
“Apa yang
kau lakukan Bajiangan kau membunuh-”
Yuki
terdiam dan saat menatap mayat Lelei, mayat itu hanya tinggal sebuah liotin
yang tertinggal.
“Baiklah,
sekarang RPM-san bisa tunjukan siapa dirimu sebenarnya!”
No comments:
Post a Comment