Maaf yang sebesar –
besarnya kepada penulis karena setelah mengusulkan review ini saya malah tidak
bisa mengerjakan akibat terlalu banyak bermain di dunia nyata. Tentu saja,
selain mencari sesuatu yang menarik untuk ditulis di dunia maya. Saya melakukan
banyak hal lainnya.
Karya ini berjudul Kurouzu jangan tanyakan saya! Tanyakan
saja Okami Kyuuto yang menjadi penulisnya! Bercerita dengan latar belakang
jepang, Penulis menghadirkan pembukaan yang cukup untuk membuat kita mengingat
kata awal dari tiap chapter. Jepang? Lalu disertai dengan tanggal, aku sudah
banyak membaca banyak buku dan baru menemukan yang seperti ini sekarang.
Berangkat dari cerita yang sudah saya baca ada beberapa
hal yang menjadi rancu dalam setiap karya, saya menyadari baru –baru ini.
Setiap sesuatu yang di baca dengan pikiran yang berbeda akan membuat sebuah
kesan dari karya akan menghilang. Logikanya jika kau sedang tidak mood baca
jangan baca deh! Karena kesan pertama pasti akan sulit.
Tulisannya memang terlihat memiliki suatu keunikan tapi
ada beberapa hal yang membuat saya jadi malas atau menunda membaca sampai
tuntas. Selama ini saya selalu membaca beberapa karya yang menarik dan
bersemangat untuk menulis ulasnya dalam bentuk komentar atau pos disuatu situs.
Tapi jika tidak menemukan unsur ketertarikan didalamnya akan menjadi cukup
sulit untuk diteruskan, saya jadi mengerti perasaan editor saat membaca naskah.
Bukan tidak ada hal yang menarik dalam tulisan ini tapi
sulit untuk menemukan hal yang menarik, kejadian awal disuguhkan dengan sebuah
peristiwa kemudian berputar pada tokoh utama lalu terlibat suatu konflik. Ini
kerangka dasar yang sering di pakai beberapa penulis tapi entah kenapa beberapa
orang tidak menyadarinya dan untuk orang yang menyadarinya kesan pertama harus
terlihat baik.
Kembali lagi ke Kurouzu, tulisan ini memang menarik untuk
yang memiliki selera dalam genre tertentu, kalau bagi saya ini adalah tulisan
yang baik dalam berbagai macam hal dan penulis bisa mengotrol karakternya
sendiri, tapi ada bagian dimana dialog
terasa monoton.
Selain sudut pandang orang ketiga, beberapa hal jadi
terlihat tidak terlalu menarik karena diceritakan dengan kalimat yang sangat
jelas. Itu bukanlah kesalahan atau ketidak aturan tapi usahkan berpikir sebagai
pembaca yang melihat tulisan ini, bagian ini juga membuat saya intropeksi diri.
Perlu dingat tidak ada nilai benar dalam sastra dan karya, jadi jangan berharap
menemukan kesalahan rumus seperti pada matematika.
Sekali lagi maaf untuk penulis tapi karya ini memang
menarik tapi ada bagian yang dirasa kurang pas, mungkin karena selera saya yang
aneh. Tapi saya sudah mencoba untuk menulis ulasan dari pengalaman saya membaca
karya ini. Terima kasih dan sampai jumpa di pos berikutnya.
Cek di FP >>> Fanspage
No comments:
Post a Comment