Title : Makes She
Fall in Love
Genre :School, Psychological, Romance
Author : Liyando
Chapter: Misi 11 Mengakhiri…
“Haha…”
Rika
memegangi perut seperti orang kesakitan, gadis ini terpingkal – pingkal
mendengar ucapanku. Beberapa saat kemudian tawanya reda berganti dengan wajah
serius.
“Aku
tak akan pernah menjadi Ika yang dulu, Jun!”
Kata
– katanya tegas sorot matanya tajam. Gadis ini seolah bersandar di sebuah batu
besar. Tidak ada yang mampu menghalanginya.
“Demi
aku?”
“Kamu?”
Pekiknya
bingung menatapku dengan satu alis terangkat. Gadis ini kemudian tersenyum
masam. Seolah sedang memakan jeruk nipis dan mengatakan hal itu enak.
“Yah,
jika kamu yang berubah mungkin semuanya sudah tahu!”
“Apa
maksudmu?”
“Hanya
gurauan!”
Rika
kemudian pergi setelah mengatakan itu, membiarkan aku terpaku di sini. Masih
banyak kebingungan yang aku tidak mengerti. Mengapa aku kehilangan ingatanku
saat TK dan kenapa semuanya bisa terjadi.
Dengan
langkah lunglai aku berjalan menuju terminal bus. Aku masih termenung dengan
kata – kata Rika dan aku seakan dipermainkan disini. Apakah aku tikus percobaan
mereka yang dapat mereka tentukan arah jalannya.
“Hoi,
bagaimana rencanamu?”
Jaket
kulit berwarna coklat dan celana jeans serta topi berwarna biru yang
bertuliskan “I don’t care” membuatku sedikit kesal. Bagaimana mungkin Bari bisa
dengan santai mengatakan hal itu dengan penampilan yang menyebalkan.
“Tidak
ada peningkatan, semakin kesini semuanya terasa rumit!”
“Menyusahkan
saja, kenapa kamu tidak memeluknya dan mengatakan jangan pergi lagi. Kurasa itu
akan jauh lebih baik!”
Kata
– kata Bari barusan membuatku terdiam, ada sedikit perasaan aneh saat dia
mengatakan hal bodoh tadi. Tapi entah kenapa aku segera berdiri dan mulai
berlari ke arah Rika berjalan tadi.
Benar,
itu dia. Aku hanya perlu mengatakan aku jatuh cinta padannya dengan begitu dia
akan jatuh cinta padaku. Semuanya sudah terkumpul, potongan – potongan puzzle
yang berhamburan membuatku melupakan tujuan utamaku. Persetan dengan ingatan
masa lalu yang terpenting aku hanya perlu melangkah maju.
Rika
berdiri di samping enstelase toko dengan pakaian gaun terusan berwarna putih.
Rika terlihat seolah merindukan sesuatu. Inilah saat yang tepat dengan
memanfaatkan keramain aku hanya perlu membuat pengakuan.
Dengan
lembut aku menarik tangan Rika kemudian mendekapkannya pelan. Tidak ada
perlawan dari Rika lebih tepatnya Rika tidak bereaksi apa – apa.
“Aku
ingin mengatakan sesuatu!”
“Apa…”
Suaranya
bergetar seperti hendak menangis mungkin dia sedikit kaget dengan kehadiranku,
aku tidak berani menatap matanya dan hanya melihat ke depan. Melihat kerumunan
orang yang berhenti memperhatikan kami.
“Kurasa
kamu jatuh cinta padaku!”
Tidak
ada reaksi, tapi tiba – tiba Rika memeluk erat bahkan pelukan pertama tidak
serat ini.
“Aku
jatuh cinta denganmu seja lama, aku tahu itu!”
Aku
berhasil, ini adalah jalan terbaik dan ending yang kuharapkan, mengalir dengan
tenang tanpa perlawanan. Sang gadis di lumpuhkan, harga diriku terambil kembali
dan semuanya selesai.
“Tapi
maaf, aku tidak memiliki rasa seperti itu!”
Pipinya
memerah, kakinya gemetaran. Satu hal yang membuatku akan tertawa nanti. Aku
berhasil. Membalaskan semuanya, jerih payahku terbayar dengan wajah itu. Aku
bisa mengatakan aku puas.
“Hey,
Ju apakah itu caramu membalas dendam!”
Aku
mengangguk, Rika tersenyum manis bahkan orang – orang yang ada di dalam
keramain Nampak menahan tawa. Aku setuju dengan mereka wajah kesal Rika
terlihat lucu.
“BUUKKK!!”
Itu
bukan suara jatuh, itu harga diriku yang ditendang Rika dengan kekuatan penuh
sambil tersenyum. Aku terduduk lesu sambil memegangi selakanganku, oh yah ini
sakit sekali bahkan melebihi sakit saat kakiku dulu patah.
“Ehhhmm,
itu jawabanku Ju!”
Gadis
psikopat ini, apa dia tidak tahu rasanya sangat menyakitkan dan bahkan orang –
orang mulai tertawa melihatku. Senyum Rika semakin mekar menyaksikan hal itu,
aku bersumpah akan membalas hal ini.
Wednesday 11 February 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment