Untuk para pembaca comedy, light
novel ini patut di masukan di dalam list bacaan, tapi saya saranku untuk yang
menyukai genre drama saya tidak mengajurkan karena mungkin akan sedikit
mengecewakan.
Tidak seperti penulis lainnya,
Dimas – sensei membawa genre baru yang terasa segar, di bumbui kata – kata non
formal membuat kejadiannya terasa Indonesia banget walaupun sebagaian light
novel mengambil latar jejepangan.
Karena judulnya 5 jomblo
berprinsip, Dimas – sensei pasti memunculkan tokoh perempuan diiringin humor
ringan di setiap chapternya membuat orang terkadang senyum -senyum sendiri.
Kata saya tadi jangan berharap
bagi yang menyukai drama, Dimas – sensei membuat tokoh utama melihat karakter
perempuan dari sudut pandang lain. Di chapter 1 saja dia menyebutkan karakter
cewek dengan sebutan ‘kuntilanak’ walaupun memang terasa lucu tapi terkadang
memang sedikit keterlaluan.
Entah memang di buat lucu atau
bagaimana, nama tokoh – tokoh terasa aneh bagi kalian yang sering membaca light
novel pasti merasa nama tokoh – tokoh ini jarang tapi kalaupun di pakai,
biasanya untuk pemeran tambahan.
Di bagian prolog, kalian akan
merasakan beberapa nostalgia ringan seperti permain harvestmoon membuat kalian
akan tertawa sedikit dan bergumam “Ahh, saya juga pernah!” Ada beberapa cara
yang di sajikan Dimas sensei untuk membuatnya jadi lucu, termasuk kejadian –
kejadian yang biasanya terjadi tapi di bikin sentuhan kocak.
Tapi terkadang ada beberapa hal
yang terasa garing, mungkin karena saya sendiri lebih suka humor serius di
bandingkan unsur yang memiliki comedy. Sudut pandang yang digunakan adalah
orang pertama, jadi akan terasa banget hal – hal lucu, umpatan konyol dan
berbagai macam isi hati karakter utama.
Serinya masih berjalan hingga
chapter ke -6 di saat review ini diminta, mungkin Dimas- sensei akan
menyelesaikan hingga beberapa volume. Untuk satu chapter bisa melebihi 1000
kata jadi tak akan mungkin ada kata bosan atau merasa kurang.
Untuk gaya penulisan Dimas –
sensei sebaiknya lebih di tingkatkan lagi, terkadang ada beberapa kata yang
saya sendiri kurang mengerti apa maksudnya. Dan jangan terlalu sering
menggunakan suara hati, memang pada awal pembaca akan merasa tertarik tapi pada
akhirnya malah akan membuat pembaca merasa bosan.
Mantap. Mungkin itu cerita jangan terlalu dipaksa mengkonyolkan atau melucukan diri ya. Haha.
ReplyDeleteiya, kadang2 kalau cerita dibikin gitu bisa bikin, pembaca gak gitu suka.
ReplyDeleteBlognya sudah saya follow atas nama SimBalisme nomor 9
ReplyDeletefollback blog saya simbalisme.blogspot.com thx sob