WHITE WINGS
White wings atau sayap putih adalah nama kos – kosan putri yang memiliki bangunan mewah dengan fasilitas lengkap sekelas apartement. Jika melihat dari awal cerita Zen-sensei sudah memasukan beberapa twist yang sangat menarik dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga jalan cerita yang dihadirkan mampu menyedot para pembaca ke dalam cerita.
Cerita yang menggunakan unsur penggambaran yang detail dari latar hingga fashion karakter membuat cerita white wing hampir terasa seperti novel detektif tentu saja ini tidak bersifat buruk, tapi terkadang ada beberapa pembaca yang sulit mengimajinasikan cerita.
Latar utama cerita adalah kisah penghuni baru yang datang bernama Sherly yang tidak mengetahui apa –apa mengenai kos – kosan white wings yang di bandrol dengan harga 250 ribu, gadis ini datang atas usul kenalan merasa tercengang melihat rumah dengan kemegahannya.
Awal cerita memang agak terasa biasa dengan Sherly memperkenalkan diri dengan teman – teman satu kosnya yang terkadang memiliki keunikan masing – masing. Mungkin sifat Sherly yang lumayan terbuka membuatnya menjadi lebih dekat dengan yang lain. Tapi saat mengumpat mengenai penjaga kos semua teman kosnya berubah menjadi dingin saat makan malam pertama mereka.
Sherly yang tidak tahu apa – apa hanya menjadi kebingungan tapi semuanya terasa makin aneh saat dia menemukan seorang laki – laki berada di kos – kosan putri pada malam hari. Seperti laki – laki inilah yang akan menjadi pemegang kunci dalam Light novel ini.
Entah kenapa ada makna tersirat di dalam ceritanya mungkin jika disimpulkan ‘Jangan menilai buku dari sampulnya’ seolah menjadi awal pembuka yang baik di awal chapter. Memang kata – kata ini terdengar sederhana tapi beberapa dari kita pasti menerapkannya kepada orang lain. Zen –sensei juga mengajak kita untuk berbuat baik tanpa orang lain ketahui lewat salah satu karakternya.
Di sini terlihat penulis memainkan perannya dengan sangat baik dengan malakukan banyak kejutan – kejutan kecil. Mungkin bagi kebanyakan pembaca yang menyukai latar Indonesia yang dibuat menjadi jepang maka ada salah satu karakter yang memerankannya dengan sedikit menambahkan bahasa jepang. Memang cukup jarang kita menemukan karakter dengan atusias pada jepang walaupun pada hakikatnya light Novel selalu mengarah pada hal yang berbau jepang. Tapi saat menemukan hal yang terasa separuh seakan menemukan hal baru yang bisa dinikmati.
Dan dalam setiap cerita terdapat ilustrasi khusus yang mewakili cerita, Zen – sensei terasa ingin mewujudkan light novel dengan ilustrasi – ilustrasi yang menarik. Ilustrasi ini seakan menjadi pendukung dalam cerita.
Dari unsur penggunaan kata dan cara penyajian cerita memang masih kurang, bisa dikatakan ada beberapa kata yang terasa hambar saat dibaca, maksudnya hambar ketika kata itu dimasukan dalam kalimat terasa hanya sebagai pelengkap saja. Mungkin karena Zen masih baru dalam dunia menulis.
White wings dari Zen-sensei memang terasa menjadi hal yang baru dengan metode penjualan buku sendiri atau dikenal Self publishing. Zen-sensei terasa mampu membawa kualitas cerita yang layak di jual. Kabarnya Zen- sensei juga memiliki fanpage tersendiri untuk menyiapkan karakternya. Jadi jika ingin memesannya silahkan hubungi Zen Horakti.
Thursday, 8 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment