Title : Makes She
Fall in Love
Genre :School, Psychological, Romance
Author : Liyando
Chapter: Misi 9 Rencana Fino
“Aku
pulang!” saat langkahkku memasuki ruang tamu aku melihat Fino sedang asik
berbicara dengan Ibu. Fino memakai Almameter biru dengan logo Rajawali,
rambutnya dipotong tipis serta celanannya berwarna putih.
“Tuh
Juannya sudah datang, ibu kembali dulu ya!”
Kata
– kata Ibu tadi mengengakhir obrolan ringan mereka, aku berjalan ke arah Fino dan duduk di depannya.
“Jadi
sudah ingat aku kan!”
“Hmmm…”
“Kamu
masih dingin seperti biasa!”
Senyumnya
ringan, Fino kemudian menaikan satu kaki kanannya ke atas kaki kirinya.
Tangannya berpangku pada dagu dan mulai menatapku.
“Itu
menganggu, berhentilah melakukan itu!”
“Hahaha!”
Fino
tertawa renyah, aku tidak mengerti apa tujuan laki – laki ini ke sini, tapi
setelah tidak bertemu malam itu aku masih tidak bisa mengingat dengan jelas
karakter Fino.
“Hey
aku bisa minta tolong?”
“Untuk?”
Kataku
bingung Fino Nampak berpikir keras sangat berbeda dengan Fino yang tadi, aku
yang sudah mulai pusing hanya mengambil teh yang ada di hadapanku, mungkin ibu
sudah mempersiapkannya tadi.
“Slurrpp!!”
Ahh
teh buatan ibu memang nikmat, bahkan earl greynya terasa banget, pasti ibu
menedunya di suhu yang tepat.
“Berpacaranlah
dengan Rianti!”
“Brusshhhh”
Aku
tepat menyiburkan teh yang dimulutku ke wajah Fino. Fino menataku kesal dengan
wajah yang sudah berlumuran teh. Dia mengambil tisu yang ada di dalam tasnya
kemudian melap wajahnya.
“Seperti
biasa kamu masish saja jorok!”
“Kamu
yang mengatakan hal bodoh sepperti itu, maafkan aku. Aku akan mencari handuk!”
Aku
segera berlari pergi meninggalkan Fino ke dapur, mencari handuk yang ada di
dalam lemari di ujung lorong. Saat aku membuka lemari kecil yang memang dii
sediakan ibu untuk menyimpan handuk – handuk. Aku melihat handuk berwarna pink.
Dengan senyum mengejek aku mengambi handuk pink itu lalu pergi kembali ke ruang
tamu.
“Ini!”
“Kau
mengejekku!”
“Hanya
ada ini!”
Fino
hanya mendengus tajam kemudian mengambil handuk itu, aku kembalai duduk di
hadapannya.
“Terus
kenapa aku harus melakukan itu!”
“Rianti
adalah gadis yang baik dan lembut mungkin dia berbeda dengan Ika tapi aku yakin
dia cukup baik untuk jadi pacarmu!”
Aku
menelus kepalaku yang terasa sakit saat Fino mengatakan hal bodoh seperti tadi.
Bagaimana mungkin dia mengatakan itu, apa dia tidak tahu berurusan dengan satu
wanita saja rasanya sangat melelahkan apalagi menambah banyak wanita.
“Enggak!!”
“Apa
karena Ika?”
“Bukan!
Aku benci dengan wanita!”
“Lalu
malam itu?”
Aku
terdiam, Fino benar aku berjalan ke festival dengan Rika tapi tidak mungkin aku
mengatakan untuk menaklukan Rika makannya aku berjalan dengannya malam itu.
“Aku
tik bisa alasannya yang terpenting aku tidak mau menambah beban yang lebih
berat.”
Fino
terdiam sebentar, eksperesi mimiknya tiba –tiba berubah sedih, aku benci
mengatakannya dia terlihat menyedihkan.
“Bukannya
kamu lebih baik!”
Fino
terdiam dia menatapku seolah tatapan itu mengatakan aku bodoh.
“Kami
kembar, tidak mungkin itu terjadi!”
Aku
terdiam kemudian membesarkan pupilku untuk bisa melihat Fino dengan jelas, yah
bisa kubilang aku melihat sosok Rianti jika Fino memiliki rambut yang cukup
panjang.
“Maaf
aku tidak tahu!”
“Tentu
saja, karena kecelakan itu kamu jadi kurang mengingat kami!”
“Kecelakan?”
“Iya
sewaktu kamu TK, kamu kan tertabrak Bis dengan Ika kami semua terkejut Ika
memang tidak apa – apa tapi kamu koma hampir seminggu karena pendarahan di
otak!”
“Eeh,
aku tidak dengar cerita ini!”
“Tentu
saja, mana ada yang mau dengar cerita mengerikan seperti itu. Ika aja terpukul
telak!”
“Lalu
bagaiamana ingatanku tentang Rika yang membuat emosiku teguncang, bukannya Rika
penyebab aku kehilangan ingatanku!”
“Kamu
bodoh ya, Ika sangat sangat padamu tapi mungkin karena itu dia jadi membeci
sebagian dirinya!”
Aku
terdiam, tentu saja aku setengah tidak percaya tadi pagi Juan dan Rika
berkomplot mengerjaiku dan aku merasa ketakutan seolah Rika hanya mimpi tapi
sekarang kenapa terdengar lain lagi. Apa Fino termasuk dalam rencana Rika.
“Apa
kamu bekerjasama dengan Rika untuk menipuku lagi?”
“Hah?
Buat apa. Aku aja belum ketemu Rika!”
“Tapi
ceritamu tadi bikin aku tambah bingung yang aku ingat Rika seperti psikopat
dulunya! Dan sekarang dia sama seperti dulu!”
“Yang
benar?”
“Iya!”
Fino
terdiam sebentar mendengar apa yang kukatakan dia memejamkan matanya seolah
berpikir sesuatu.
“Aku
tidak tahu tujuan Ika tapi kurasa dia ingin kau membencinya!”
Mendengar
kata – kata Fino, aku jadi teringat dengan Ayah Rika yang mengatakan lukisasn
itu adalah lukisan terakhir anaknnya. Apa maksud ayah Rika itu lukisan Rika
sebelum dia berubah menjadi Rika yang sekarang.
“Hey
Juan!! Apa rohmu masih ada?”
“Tentu
saja bodoh! Oh iya maksudmu jodohkan aku dengan Rianti apa?”
“Tentu
saja untuk kebaikanmu, sebagai seorang teman aku juga menginginkan yang terbaik
untukmu dan sebagai seorang saudara aku juga mengingkan yang terbaik untuk
saudaraku.”
Senyum
keyakinan yang dimiliki Fino dan kata – kata seolah menyembunyikan sesuatu
membuatku yakin ada sesuatu yang terjadi antara dia dan Rianti.
“Apa
Rinati memiliki orang yang dia suka?”
“Aku
tidak tahu! Dan kau lebih cocok bersamanya, kau tidak punya rasa jugakan dengan
Ika!”
Aku
terdiam tentu saja aku tidak akan pernah suka dengan Gadis seperti Rika yang
tiba –tiba membuat semua hariku berantakan.
“Tidak!”
“Bagus,
jadi mulai besok aku akan membuat rencana untukmu dan Rianti!”
“Hey
aku belum setuju dengan hal ini!”
“Ok
Juan nanti aku telepon aku pamit dulu ya!”
Fino
tidak menghiraukan kata – kataku dia berlari keluar setelah melempar handuk
pink ke arahku. Kenapa bajingan itu berlaku seenak hatinya. Dan aku harus tahu
kenapa Rika berubah jadi orang lain.
Thursday 15 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment