blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Saturday, 10 January 2015

Makes She Fall in Love chapter 8

Title    : Makes She Fall in Love
Genre  :School, Psychological, Romance
Author : Liyando 
Chapter: Misi 8 Ditipu musuh

            Senin pagi aku masih belum mendapatkan jawabban apa – apa bahkan semenjak hari itu aku masih belum ertemu dengan Rika. Bukan Rika tapi orang yang mengaku dan bertindak seolah dia Rika.

            “Hey Ju, ada apa dengan wajah mengerikan itu?”

            Bari berkata sambil memutar kursi yang ada di depanku lalu mengarahkannya ke depanku, sambil tersenyum bodoh seolah ada sesuatu yang membuatku kesal hari ini. Yah, Bari adalah orang yang bahagia ketika aku sakit dan bersedih ketika aku bahagia.

            “Tidak ada hal khusus!”

            Senyumnya semakin lebar dan itu terlihat menyebalkan.

            “Ok, menurutmu orang mati akan datang?”

            1..2…3… Bari menatapku dengan pandangan yang lebih bodoh seolah melihat orang gila yang berkata konyol.

            “Ok, lupakan saja!”


            “Tunggu dulu maksudmu Rika?”

            “Ehh, kau tahu sesuatu?”

            Bari terdiam seolah kata – kata tadi seperti bom baginya. Dia membalik kursinya ke depan setelah itu.

            “Hey Bar, kau tahu sesuatu?”

            “Aku tidak tahu!”

            Wajahnya ketakutan, apa yang terjadi dengan Bari dia seperti orang yang dihantui.

            “Katakan sesuatu Bar, kita sudah berteman dari TK!”

            “KARENA KITA SUDAH BERTEMAN DARI TK AKU TIDAK TAHU APA – APA!”

            Bari berteriak di depanku memubuat semua murid melihat kami dengan tatapan bingung, aku hanya tersenyum kecut kemudian mengalihkan pandangan kea rah jendela.

            Saat pandanganku teralih aku melihat jubah hitam panjang seolah dia berdiri di situ tapi tidak melihat apapun dan entah kenapa aku tidak terkejut dengan hal itu, padahal dia mengambang di udara. Beberapa saat kemudian dia menghilang tertiup angin.

            Ada yang aneh dengan diriku, kenapa semakin aku maju semuanya semakin rumit dan kenapa ingatanku seperti dimakan sesuatu.

            “Juan ambil ini!”

            Bari melemparkan potongan artikel yang diambilnya dari dalam tas, aku terdiam menenatapku buku yang ada di hadapanku.
           
“Itu adalah kasus pembunuhan dan alamatnya adalah rumahku!”

            “1 orang dinyatakan tewas, nama korban Rika!”

            Aku tersentak, semua yang aku alami ini apa, apa itu hanya ilusi. Tapi semuanya terasa nyata.

            “Maafkan aku tapi pihak medis tidak memperbolehkanku mengatahui semua ini. Kau dinyatakan emosional saat menyangkut masalah ini!”

            Jadi selama ini aku hanya bermain – main dalam imajinasiku, jadi semua ini tidak ada  dan semuanya itu hanya ilusi. Ini pasti bohong, aku yakin ini pasti hanya candaan Bari.

            Saat aku kembali menatap wajah Bari yang terlihat serius, aku tidak menemukan sedikitpun kebohongan jadi semua yang aku alami dari semua itu adalah kebohongan.

            “Aku pergi!”

            Aku berlari keluar dari dalam kelas melihat guru yang berada di hadapanku, aku tidak menghiraukannya sedikitpun, aku berlari menuju kelas di mana Rika berada. Aku berlari seperti orang kesetanan saat pintu kelas kubuka, aku berjalan masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan meja dengan wajah kebingungan.

            “Siapa kamu?”

            Rika tertawa terbahak – bahak bakan tawa itu terasa sangat menganggu, aku segera menarik kerah bajunya membuat badan Rika terangkat.

            “Tentu saja aku Rika!”

            Katanya dengan wajah santai, aku menghempaskan kembali badannya ke kursi membuat Rika mentapku bingung.

            “Kamu menikmatinya?”

            Rika tersenyum sinis, aku tidak mengerti apa yang dimaksud perempuan ini.

            “Menikmati apa?”

            “Serangan pertamaku, buat Ju malu!”

            Aku terdiam, aku kalah dia berhasil mengelabuiku, semuanya hanya tipu daya dari Rika.

            “Ok, Juan kuharap semua masalahmu sudah selesai jadi bisa kamu pergi dari sini, kamu menganggu pelajaran Bapak!”

            Rika brengsek, kenapa dia melakukan semua ini, aku hampir panik kukira dia benar – benar hantu dan Bari aku akan buat perhitungan dengannya.

            Bari masih tidak menghentikan tawanya di kantin, semua orang membicarakanku menerobos masuk ke dalam kelas tempat Rika berada, bahkan ada gossip miring kalau aku gila karena itu.

            “Hahaha, lucu sekali!”

            “Hey aku hanya mengikuti permainan Rika, dia bilang hal ini akan menyenangkan!”

            “Kamu ya!”

            Ucapku kesal, sementara Erika yang ada di hadapanku terlihat tidak bersemangat dengan makanan yang ada di depannya.

            “Kamu kenapa?”

            “Enggak, aku merasa Juan tidak adil kenapa kamu tidak menerobos kelasku juga!”

            Aku reflek menarik telinga si bbodoh ini, kenapa aku malah menjadi memalukan begini. Seharusnya aku tahu Rika dari dulu memang sangat menyukai mengerjaiku.

            “Oh, iya aku bertemu Fino kemarin!”

            Bari terdiam kemudian mengarahkan pandangnya pada perempuan yang sedang asik mengobrol dengan temannya di meja kantin.

            “Kurasa dia mencari Rianti!”

            ‘Rianti gadis terkenal itu!”

            Erika sepontan berbicara dengan wajah terkejut, Aku segera mentup mulutnya tapi Erika yang Nampak tidak terima malah berteriak – teriak keras.

            “Kalian memanggilku?”

            Gadis ini mengenakan pita berwarna ungu belum lagi wajahnya yang Nampak dewasa membuatku terpesona sedikit. Dia memang cantik dan anggun berbading terbalik dengan Rika.

            “Tidak Bari tadi mengatakan Fino mencarimu!”

            Rianti tampak terdiam wanita hanya menatap lesu kemudian memberikan senyum kecewa yang aku rasa mengarah padaku.

            “Ah, Juan membuat wanita kecewa lagi!”

            Ucap Bari dengan gaya orang sakit kepala, kurang ajar manusia satu ini. Apa dia tidak puas membuatku malu tadi.

No comments:

Post a Comment