Waktu itu mungkin saya memutuskan untuk menyerah dan memberikan tongkat estafet ke arah teman – teman yang lain. Saya masih ingat beberapa orang yang mampu ikut ambil bagian dalam kepenerbitan majalah LNI yang sampulnya di buat sepenuh oleh anak – anak LNI, saya bangga. Tentu saja ada kebanggan di sana tapi itu menjadi lambat laun menjadi rusak.
Pada saat itu saya bersiap untuk UN dan beberapa teman sepertinya mulai longgar dan sampai pada beberapa edisi Magazine itu kembali tenggelam. Saya sedih, mungkin saja hal itu membuat saya cukup sedih waktu grup Line hanya mencapai 2000 orang dan terjadi prekerutan besar – besaran yang sampai pada titik kami terusir dari GRUP lama.
Jika mengenang waktu itu mungkin saya merasa bodoh. Tidak memiliki kontribusi apapun dalam hal itu dan hanya memberikan sebuah wacana saja tapi diteruskan oleh teman – teman yang lain. Akhirnya tidak bisa mempertahankan kru kapal yang bernama Majalah tadi tenggelam.
Berkaca dari situ Line kembali dengan terobosan barunya dengan bergabungnya orang yang mengerti program meluncurlah Website yang menghimpun anak – anak dari LINE.
Seiring dengan itu beberapa Website mulai bermuculan tentu saja Wattpad yang sudah berdiri sejak lama menjadi primadonan tersendiri tapi dengan berbagai macam pilihan website kepenulisan Light Novel Indonesia berkembang begitu pesat dan nama – nama penulis LINE mulai dikenal sebagai bagain dari komunitas penulis.
Nama Line mulai masuk dalam both – both tertentu komnitas ini menjadi bagian terpenting dan berbagai macam gethring diadakan tapi seiring begitu banyak orang. Keakraban yang dulu tercipta dan bagaimana orang – orang saling share dengan note FB kembali lagi. Apa saya tidak bisa menolak lupa atau orang – orang yang mulai memperhitungkan profit sebagai bagian dari novelnya.
No comments:
Post a Comment