MY LAW CHAPTER 14

Title    : My Law
Genre  : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Hittori Yudo
Chapter: 14

Khawatir

            Seperti yang terpikir dari seorang kak Nimala, dia begitu khawatir dengan apa yang terjadi dengan Ryu Ling. Setelah mendengar ceritnya lebih jelas. Ryu Ling menyelamatkan keluarga mereka beberapa saat yang lalu dari kejaran pemburu siluman.

            “RAS, Alkemis, penyihir dan siluman! Sebenarnya apa yang terjadi di dunia ini!” aku mengusap kepala pasrah, aku masih memiliki masalah dengan orang bernama Ryu Ling itu tapi dari pada mengingatnya lagi. Aku lebih tertarik dengan alasan dia membunuh.

            “Nebula, Ras Timur Tengah, apa mereka pernah melakukan kesalahan?” Nebula yang sedang asik membaca buku dengan cara sedikit aneh yang sering dilakukannya membuatnya terlihat terganggu.

            “Kau baru menanyakannya sekarang?”

            “Maksudmu?”

            “Bukannya kau sudah tahu, kalau Ras kalian adalah raja di atas raja?”

            “Bagian itu aku sudah tahu, tapi eksitensi mereka berbeda seakan aku sekarang berada di mana nama RAS tidak dikenali!” aku menekan kata Ras membuat Nebula dengan wajah malas menutup bukunya dengan gerakan sihir.

            “Virgo, kau tahu dialah yang membawamu dan kau tahu apa tujuan orang itu?” aku diam kemudian memikirkan dan hanya satu kata yang terlintas.

            “Melawan pemerintahan ?”

            “Mungkin itu tepat, tapi tuan putri itu ingin membuat dunia yang baru!”

            “New World? Apa –apaan aku tidak paham!”

            “Akan kujelaskan, mungkin pil yang sering kau minum itu hanya berisi keterangan lama. Gadis itu memiliki masa lalu kelam!”

            “Aku tidak berminat dengan cerita menyedihkan, aku hanya ingin tahu kenapa RAS kami berbahaya selain kata Raja di atas Raja!”

            “Kau tidak bisa diajak serius! Baiklah aku persingkat 12 tahun lalu, 10 dewan terkuat dijatuhkan. Itu pemberotakan besar yang disusun sangat rapi. Bahkan serapi Revolusi Perancis!”

            “Jangan katakan, mereka yang menyembunyikan kami?” Nebula mengangguk kemudian mengingat – ingat kembali apa yang telah terjadi.

            “Virgo adalah anak dari setengah Ras timur tengah, dan cucu dari pemimpin 10 dewan. Itu membuatnya di takuti!” tunggu, aku tidak memiliki informasi yang melekat dalam kepalaku tentang 10 dewan, jadi aku melebarkan jariku dihadapan Nebula untuk mengisyaratkan kata tunggu.

            “Sudah kubilang untuk tidak bergantung dengan obat – obatan itu dan seperti yang kau ketahui  Ras Bommber juga memiliki alasan untuk membunuh kalian!” tunggu dulu, apa maksudnya jadi Ryu Ling memiliki hubungan juga.

            “Selain karena situasi hukum antar Ras yang memanas, dalang pemberontakan adalah Ibumu Isabela Van Vourt! Dia yang katanya menghabisi hampir setengah anggota Dewan dan Ras Bommber yang menjadi pengawal waktu itu dihabisi juga.”

           

            “”Tunggu aku tidak mengenal nama Isabela Van Vourt, nama ibuku Ana!” Nebula kemudian membaca beberapa mantra kemudian dari udara yang berada di hadapanku terjadi sedikit ledakan.

            “Isabela adalah cucu dari darah murni dan pada dasarnya dia menikah dengan ayahmu yang juga berdarah murni. Tapi beberapa tahun kemudian Isabela menghilang dan Ayahmu menikahi Ana. Itu adalah foto pernikahan mereka!” aku menatap foto itu dengan wajah kebingungan, jangan katakan kalau kakakku yang tidak memiliki hubungan darah itu terbunuh karena ibu kandungku.

            “Kau mengerti? Pada dasarnya kau hanyalah tameng Isabela kukira ayahmu sudah menceritakan ini. Tapi kenyataan kau terjebak di dunia ini dan tidak tahu asal – usulmu memang terlihat menyedihkan!” aku ragu mengambil selembar foto pernikahan itu, siapa yang harus kusalahakan disini. Ayahku, Ibu kandungku, atau Ras Bommber itu.

            “Ryu Ling mungkin memiliki kesamanan denganmu, kalian sama –sama dihancurkan!” aku meremas foto itu beberapa saat. Aku akan mencari ibu kandungku terlebih dahulu, baru aku menyelesaikan urusanku dengan Ryu Ling. Kurasa dengan begitu, aku akan cukup tenang.

            “Tuan!” Kak Nimala yang dari tadi mendengar saja kini mersepon seolah memberikan dorongan ketenangan padaku.

            “Aku tidak apa – apa!” walaupun mengatakan itu, aku jadi merasa tidak nyaman sekarang. Seperti kenyataan Ibuku adalah pimpinan pemberontak adalah hal yang tidak bisa kumaafkan, karena perilakunya semuanya jadi berantakan.