Title : My Law
Genre : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Hittori Yudo
Chapter: 09
Nebulania
“Kemana keberani kakak tadi?” suaraku sedikit
susah keluar karena Kak Nimala berusaha membunuhku dengan genggamnya yang cukup
keras. Belum lagi perasaan ketakutan dari wajahnya membuatku sedikit bingung.
“Jadi siapa Nebulania dari bahgdad
itu?” suaraku seperti tidak begitu berpengaruh kepada Kak Nimala yang masih
ketakutan, sebenarnya apa yang takutkan dengan penyihir tua yang hampir mati
ini walaupun wajah dan badanya seperti gadis SMP.
“Alkemis tingkat atas Tuan, dia
Alkemis dari timur tengah!” suara ketakutan masih mendominasi tapi niatnya
menjadi seorang pelayan yang penurut kurasa lebih kuat dari sekedar ketakutan.
“Jadi dia yang membuat kalian?” Kak
Nimala menggelengkan kepalanya dengan wajah yang masih ketakutan.
“Dia suadah memusanahkan ratusan jenis
siluman untuk keperluan penelitiannya, jadi bertemu dia bagi kami sama dengan
mati, tuan!” kata –akat itu membuat Nebula semakin tersenyum lebar, aku yakin
sekarang kepercayaan dirinya sedang berada di titik tertinggi.
“Jadi kenapa, orang penting seperti
itu ada di sini?” ucapanku membuat Nebula yang tadi masih merasa diatas angin
kini merasa terhempas ketanah.
“Paling tidak biarkan aku menikmati
sedikit kesenangan ini!” Nebula mendesah dan kini dia duduk diatas sofa sambil
menaikan satu kakinya sedangkan aku kini berada di depannya masih berdiri menatapnya
dengan tajam.
“Jangan begitu pada gurumu, aku
disini untuk berkunjung!” suara santai Nebula membuatku semakin kesal, tidak
ada guru yang memukul muridnya pada perkenalan pertama kemudian mengundang
minotarus untuk menghabisinya.
“Tuan dia guru anda?”
“Bukan, dia cuma wanita tua yang
sedang mencari anak kecil untuk di jadikan cucu!” sekali lagi Nebula mendesah,
dia menggelengkan kepalanya beberapa kali kemudian menatapku dengan wajh
khawatir.
“Gurumu ini cemas dengan sikap
sopanmu yang tidak meningkat satu poin pun, bagaimana kau bisa berada di
organisasi seperti itu jika kau tidak sopan!” gerutut dari Nebula membuat Kak
Nimala semakin bingung, dia terlihat sedikit melupakan rasa takutnya dan menatap
Nebula penuh minat.
“Tidak ada alasan Anda berada disini
ibu guru terbrengsek, anda dapat pergi sekarang!” Kak Nimala menatapku dengan
wajah terkejut, seolah aku mengatakan hal yang sangat salah dia mencengkram
bahuku lebih kuat.
“Bahkan, rubah itu tahu kalau kata
–katamu bisa membunuh dirimu, murid!” sekarang dia menggunakan Kak Nimala
sebagai jalan keluar, dia tidak tahu seberapa mengesalkannya orang dihadapanku
ini.
“Baiklah, katakan padaku apa yang
membuat guru terhormat ini datang kesini, ‘melihat murid’ jangan harap omong
kosong seperti itu dapat membuatku percaya!” Nebula terkekeh mendengar
jawabanku kemudian dia mulai mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.
“Kau tahu bagian Eropa sekarang
sedang dalam masa pemulihan, ada beberapa orang yang ingin kutemui, mengingat
itu adalah kampung halamanku…” suara itu terdengar menggantung seolah aku harus
mengisi kata – kata yang dia lontrakan setelah itu.
“Tidak, aku tidak akan kemanapun,
aku hanya punya urusan dengan Bommber sialan itu. Selebihnya aku lepas tangan!”
Nebula sedikit menghela nafas, bibirnya kemudian tersenyum beberapa saat seolah
berpikir sesuatu.
“Ras itu berasal dari sana! Bukannya
ini cukup untuk menjadi alasanmu!” aku menatap wajah Nebula sedikit tidak percaya,
Alkemis atau penyihir dia merupakan orang cukup kuat. Membawaku yang bahkan
belum mencapai tingkat pemula hanya akan menghambatnya saja.
“Kalau tidak percaya, kau bisa minum
pil sialan miliki virgo itu! Dan lagi Virgo memberikan izin untuk membawamu!”
“Memangnya gadis itu siapaku?
Ibuku?”
“Ayolah Kidan, angap saja ini
seperti liburan. Sebagai permohonan maafku juga bisa!” aku melirik ke arah kak
Nimala, matanya sedikit tertarik dengan pembicaraan kami membuatku mengambil
sedikit keputusan.
“Ok kita bawa kak Nimala juga!”
“NGGAK!!!” kini Nebula yang merengangkan
tangan dengan wajah terkejut, aku tidak tahu dia memiliki masalah dengan
siluman ini.
“Kak Nimala, mau ikut juga kan?” Kak Nimala hanya mengangguk dan tidak
berani bersuara apa lagi mendengar penolakan nyata dari Nebula membuat nyalinya
menciut.
“Kalau begitu lupakan saja, guru!”
Nebula menggerutu kesal, dia memejamkan matanya kemudian menarik nafas
perlahan.
“OK, tapi semua tanggung jawabmu!”
kini Nebula berusaha terlihat bijak membuatku sedikit tertawa, dengan begini
aku sedikit punya alasan jika ingin pulang cepat.
“Tapi, aku harus izin ke keluargaku
dulu!” kini kak Nimala terlihat ragu dengan ucapanya. Apa kak Nimala memiliki
masalah tersendiri dengan keluarganya. Itu akan menjadi hal yang tidak
mengungtungkan jika mendapat penolakan langsung dari kelaurganya.
“Kurasa keluarga siluman kuda tidak
keberatan, apa aku perlu meminta izin?” Kak Nimala langsung merentang kedua
tanganya menandakan penolakan pada ucapan Nebula, tentu saja tidak ada yang mau
anak mereka di bawa oleh orang yang selalu memburu mereka.
“Baiklah, aku ikut kalau kakak mau?”
Kak Nimala tampak ragu kemudian mengangguk setuju dengan usulan. Lagipula
inilah cara agar aku bisa bertemu keluarganya dan memberikan nasihat panjang
tentang ritual memperkosa itu.
Mengingat kembali beberapa menit
lalu saat aku mengatakannya, kurasa kerpercayaan diriku sedikit lemah saat
berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya. Ada kemungkinan terburuk untuk
berbicara dengan salah satu dari mereka dalam benakku, tapi kemungkinan yang
terjadi bahkan lebih buruk.
“Jadi, kau berniat mengajak Lala
pergi?” aku tidak tahu kak Nimala dipanggil Lala saat dirumah, walaupun terasa
cukup aneh tapi kurasa nama itu memang cukup cocok untuknya. Lala lemot, apa
yang kupikirkan.
“Selama ini Lala jarang membawa
teman laki – lakinya kerumah, bukan jarang sebenarnya tidak pernah sama sekali.
Sekali membawa laki – laki dan dia mengingkan pergi beberapa hari ke Eropa
adalah suatu yang sulit nak!” suara ibunya membuatku semakin terkesan akan
kebodohanku, setelah kata mengajak kak Nimala pergi beberapa hari, aku serasa
mendapat nasehat panjang lebar.
“Dia sekuat pemburu siluman yang
kuceritakan itu Bu…” suara Kak Nimala mungkin terdengar kecil tapi reaksi yang
ditimbulkan oleh kedua orang tuanya diluar batas kewajaranku.
“Maafkan atas ketidaksopanan saya,
saya adalah Bapak Lala sekaligus kepala keluarga Siluman kuda! Terimakasih
sudah menolong putri kami!” ini tidak wajar, kenapa semaunya berubah 180
derajat. Apa sih yang dikatakan Kak Nimala tentang diriku.
“Tidak bukan begitu pak, saya hanya
kebetulan saja dan kedatangan saya ke sini juga ingin memperjelas tentang adat
unik dari keluarga Bapak!” mendengar ucapan dariku Ibu Kak Nimala menghampiriku
dengan wajah yang penuh minat.
“Jadi Anda yang akan menjadi penerus
keluarga kami selanjutnya, keluarga kami sangat senang mendapat menantu seperti
anda!” Sebenarnya ada apa dengan keluarga ini, semakin jauh aku berbicara
semakin tidak kumengerti.
“Itu memang kebiasaan unik untuk
mencari calon pendamping, tapi kuharap kau tidak akan menyesal. Keluarga kami
hanya kaya saja tapi tidak memiliki satu spot pun tentang sihir dan pengetahuan
tentang dunia lain. Makanya itu, ada kebiasaan lama yang kami terapkan untuk
menjaga tiap generasi.” Aku sedikit mengangguk tapi wajah Ibu Kak Nimala tampak
tidak begitu puas dan aku rasa beliau belum menyelesaikan ceritanya.
“Dan karena kebiasaan itu, keluarga
kami banyak yang memilih pergi mendapatkan calon pendamping hidup dengan cara
seperti itu memang terasa tidak masuk akal kan!” aku mengangguk saja mendengar
penjelasan lanjutan dari kepala keluarga siluman kuda ini. Walau bagaimana pun
aku memerlukan kak Nimala untuk membuat ku cepat pulang.
“Tapi pada akhirnya mereka kembali
mencari wanita atau pria biasa untuk dinikahi seperti apapun ketatnya kami mengaturnya!”
suara desahan dari kepala keluarga siluman kuda ini membuatku yakin bahwa
tradisi yang tidak pernah berhasil itu akan terus berjalan seperti itu dan aku
tidak perlu khawatir tentnag tradisi memperkosa itu.
haduh saya kira pendek novelnya ternyata ada chapternya hhe, sip nih buat bahan baca2 sambil mengisi waktu luang ^_^
ReplyDelete