blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Friday, 28 August 2015

Last Homo Sapiens chapter 4

Title    : Last Homo Sapiens
Genre  : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Liyando 
Date      : 27-8-2015
Chapter: chapter 4
             
             Puing – puing kota terlihat berserakan, seolah tidak memperdulikan bis yang lewat jalan – jalan terasa sepi. Walaupun penduduk di sini lebih dari 1 juta orang, jalan – jalan yang sepi merupakan hal yang aneh bagi kami.

            “Ketua?”

            “Hmm!”

            “Kita akan mati jika ke sana, kita hanya punya beberapa RPM tidak mungkin untuk menembus tumpukan mayat yang ada di sana!”

            “Bill agesta RPM #32, aku tidak mungkin salah dengan ini seingatku dia yang selalu bermain dengan bahan kimia!”

            Aku memandang ketu yang masih menyetir dengan pandangan tidak percaya, orang ini tahu dalang di balik semua ini.

            “Pertama Swedia, Prancis, Spanyol, Pakistan, London, dan sekarang Jepang. Menurutmu ini aneh?”

            Seolah mengetahui maksud ketua aku terdiam beberapa sata, mengingat dengan jelas nama – nama itu kemudian muncul satu peristiwa.

            “Penentang Liberal?”

            “Mungkin, tapi mereka juga berada di balik rencana RPM!”

            “Itu tidak mungkin, ilmuan waktu itu semuanya-“

            “Mereka donator, aku ingat dengan jelas. Saat perwakilan mereka melihat Bill, senyum kemenangan terlihat jelas!”

            “Ketua dari mana kau tahu semua itu!”

            “Spesial pembaca pikiran super jepat dari sebuah jaringan, menurut penelitian aku bisa membaca pikiran orang lian secara keseluruhan dalam waktu 3 detik!”

            “Keseluruhan?”

            “Tentu saja tidak, aku hanya membaca sesuatu yang penting. Bisa di bilang aku hanya membaca pesan dalam sebuah mailbox yang belum di hapus!”

            “Kemampuan yang merepotkan!”

            Ketua sedikit tertawa kemudian dia melihat salah satu gedung dan segera membawa mobil ini masuk.

            “Turun, ambil makanan dan hal lainnya!”

            Tatapan ketua tertuju kepada orang – orang yang masih terlihat ketakutan, aku segera berdiri tapi ketua lebih dulu mencegahku.

            “Kau aset, biarkan mereka berguna!”

            Dengan wajah terpaksa semua orang turun kecuali Yuki dan beberapa RPM lainya, Daichi yang merasa tidak enak juga ikut turun.

            “Bukannya itu terlalu jahat!”

            “Di waktu seperti ini bukan saatnya berpikir tentang siapa yang jahat, kita di sini karena telah mengorbankan yang lain termasuk juga mereka!”

            Walaupun terdengar ambigu, aku tahu maksud ketua. Tidak ada orang yang selamat secara kebetulan dari sekolah yang seperti neraka itu. Mereka juga pasti meninggalkan sahabatnya untuk bisa lari keruang osis.

            “Asiana! Periksa daerah ini!”

            Gadis yang terlihat selalu tersenyum turun dari bis kemudian dia berjalan di sekitar gedung, walaupun dari kejauhan kami bisa melihat zombie yang bertebaran di mana – mana tapi gedung ini entah kenapa terlihat legang.

            “BRUUKKK!!!!”

            Seperti seseorang jatuh diatas mobil semua orang segera keluar untuk melihat siapa yang berada di atas.

            Seperti seorang putri gadis ini menatap kami dari atas seperti memedang kebingungan, wajahnya yang terlihat polos dan pakaian SMA yang di kenangkannya sangat bersih tidak ada bercak darah atau apapun di sana. Kalau aku bisa menebak, perempuan ini pasti orang yang sama.

            “Taku? Kau Taku kan!”

            Double shit, kenapa di saat semua terasa aneh orang ini malah meloncat ke arahku dengan senyum merekah.

            “Taku puji Lelei!”

            Aku ingat suara ini, gadis yang selalu dan selalu membuatku dalam masalah saat pelatihan itu.

            “Le-chan?”

            “Lelei gak kenal, Taku, dia siapa?”

            “Berani – beraninya kau melupakan aku!”

            “BUUK…BAAK…BUUK…!”

            Suara pukulan Yuki membuat Lelei meringis dan semakain memelukku, aku tahu seratus persen ingatan dan ketakutannya sekarang sudah kembali ke dalam memorinya.

            “Taku dia siap?”

            “Dia? Hei Lelei perkenalkan dirimu!”

            Lelei yang sudah penuh dengan air mata kini manatap ketua dengan wajah setengah menangis membuat siapapun yang melihatnya akan iba.

            “Nakamina Lelei anggota#123 RPM!”

            “Kau yang membuat ini semua?”

            “Maksud ketua?”

            “Tidak ada zombie di sini dan kita masih bisa menghirup udara. Ini bentuk Manipulasi ruangan, kudengar dulu ada RPM yang cukup aneh. Kekuatan yang dimiliki hanya menjauhkan orang mati dan itu dianggap tidak berguna!”

            “Lelei? Seingatku kekuatanmu tidak ada yang berguna kan?”

            “Jangan katakan tidak berguna Yu-chan, kekuatanku mengendalikan gravitasi diantara benda mati jadi aku bisa melayang sesuka hati dan menjauhkan para zombie itu!”

            “Celah? Apa kekurang kekuatan itu!”

            “Ehmm, Lelei gak ingat mungkin waktunya tapi tidak ada batasan!”

            “Mati!”

            Ketua menggoyangkan kacamatanya membuatku segera meringis dalam kebingungan, itu adalah wajah yang terlihat percaya diri.

            “Mati adalah batasanmu, aku yang menulis laporan tentangmu. Kau masih ingat?”

            “Aah, lupa!”

            Ketua hanya terkekeh kemudian masuk ke dalam bangunan, mungkin dia sadar kalau tidak ada bahaya dan bisa mengambil beberapa barang.

            “Taku, bagaimana kalau kau tinggal di sini?”

            Entah kenapa kau merasa Lelei sedikit berbeda saat mengatakan itu, pandangan dan semua hal yang kulihat saat ini tampak normal. Putri dan wajah polos adalah gambaranya tapi kenapa aku merasa ada yang aneh dari Lelei.

1 comment: