blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Tuesday, 17 February 2015

God Eyes_Vampire of HIgh School Review


         

God Eyes dari Firdy- sensei cukup untuk membuat 1 minggu saya di penuhi dengan LN yang belum selesai say abaca dan bagaimana mereviewnya. Cukup melelahkan membaca 1 chapter dengan tebal halaman word di atas 50 halaman. Kalian bisa bayangkan bila ada lebih dari 10 chapter yang harus di baca dan dipahami. Kurasa waktu satu minggu tidak akan cukup karena kesibukan dan beberapa hal lainnya dan pada akhirnya saya kebingungan sendiri untuk menulis review apa, karena ceritanya cukup menghibur dengan tema dewa. Pertama – tama mari kita mulai dari jalan cerita.

God Eyes merupakan karya yang baik menurut saya, mengukur dari banyaknya jumlah chapter per halaman dan jumlah kata yang terbilang cukup panjang membuat saya sedikit kaget saat penulisnya mengirim file – filenya. Untuk pertama kalinya saya membaca prolog panjang dengan jumlah kata 10.000 cukup panjang untuk bisa di sebut prolog.

                Terlepas dari tiap chapter cukup panjang, saya merasakan sedikit dejavu dengan pemeran utama, mungkin karena latar pemeran utama yang terlalu sering untuk genre harem. Dengan latar tidak populer dan semua serba pas – pasan. Pemeran utama memulai debut sebagai God Eyes saat bertemu dengan gadis bernama Laveina, namanya memang anti mainstream jadi akan sulit melupakannya.

                Gadis ini berniat menjadikan Azuka, nama pemain utama menjadi suaminya walaupun terdengar sedikit aneh kalian akan menikmati beberapa humor ringan yang di sajikan. Terlebih lagi gaya penulisannya yang terkesan santai dan tidak terburu – buru membuat kita seakan menikmati cerita ini.

                Ada beberapa hal yang perlu kalian tahu mengenai hukum harem dalam menulis LN karena kata Harem di baca echi jadi sangat sulit untuk mendapatkan kesan drama. Terlebih lagi ini fantasi berat yang menggunakan banyak legenda.

                Sepertinya penulis bersungguh – sungguh untuk menulis light Novel yang bahkan panjang tidak bisa saya bayangkan,  untuk menulis satu chapter mungkin dia menghabiskan waktu beberapa hari dan saya salut dengan kerja kerasnya.

                Untuk penokohan dan tata bahasa, LN ini mungkin masih terasa baru pertama di tulis karena sepertinya penulis kurang begitu mengerti dengan tata bahasa. Dia menggabungkan beberapa dialek jepang ke bahasa Indonesia membuat pembaca akan masuk ke dalam ceritanya.

                Sekali lagi poin yang sangat penting untuk LN ini adalah tiap chapter yang cukup panjang, kalian akan bertanya kenapa jika chapter panjang ? salah? Tentu saja saya menjawab tidak salah tapi juga tidak benar. LN yang memiliki chapter yang cukup panjang bahkan di bagian prolog membuat pembaca beresiko bosan. Kalian tahu kenapa LN tidak pernah lebih dari 200 lembar agar pembaca tidak bosan karena yang membaca LN itu bukan maniak sastra melainkan Remaja hingga dewasa muda.

                Kembali lagi ke God Eyes, cerita tentang seorang remaja yang menjadi Dewa memang sudah sering dilakukan bahkan ada LN jepang yang mengangkat langsung. Memang agak jahat jika membandingkan LN ini dengan LN jepang tapi secara tidak langsung saya langsung membandingkan.

                Ada beberapa poin yang sama dalam cerita da nada beberapa poin juga yang berbeda. Secara garis besar God Eyes memiliki keunggulan dalam pendeskripsian karakter melalui karakter utama, tapi itu harus di bayar dengan beberapa hal penting ynag harus di deskripsikan tokoh lain.

                Bukannya itu hal yang baik mendapatkan Deskripsi dari karakter lain dari pada melalui narasi. Tentu saja saya akan mengatakan hal itu memang baik, tapi ada keterbatasan saat karakter lain mendeskripsikan sesuatu. Misalnya umur, jenis kelamin, dan record lainnya tidak bisa di deskripsikan.

                Terlepas dari semua itu LN ini ditulis dengan sangat baik, hanya ada sedikit kekurang karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Semua yang sempurna berasal dari ketidak sempurnaan. Terima kasih sudah membaca sampai akhir.

                LN ini sangat menarik untuk pembaca atau penulis yang sedang belajar genre harem karena di dalamnya terdapat Azuka tokoh utama yang mempunyai 20 perempuan yang mencintai, itu pun kata sang penulis.

3 comments: