Indonesia adalah negara makmur
dengan penduduk yang menganut asa politik demokrasi. Negara yang makmur dengan
sumber daya alam melimpah dengan berbagai macam bahasa serta suku yang ada di
setiap pulaunya. Tapi itu dulu dan sekarang tidak lagi.
Mengapa bangsa kita ini masih
terbebani dengan kata miskin. Bukannya penduduknya sudah cukup terampil dan
pusat pendidikan ada dimanapun yang berbayar seperti swasta ataupun yang gratis
seperti negeri. Bahkan berbagai macam pekerjaan tersedia di bumi pertiwi jika
kalian lebih teliti.
Kenapa masih banyak terdengar kata“sulitnya
berobat” sementara pemerintah sudah menjamin kesehatan untuk seluruh masyarakat
Indonesia. Bahkan beberapa rumah sakit sudah memberikan program pelayanan
khusus warga tidak mampu.
Kenapa masih banyak orang yang
saling bertaruh nyawa hanya karena masalah sepele, sementara LSM bertebaran
dimana –mana dan banyak lembaga sosial yang terbuka tangannya untuk
menyelesaikan masalah mereka.
Dan lagi kenapa pemerintah lebih
percaya pada bangsa lain dibanding bangsa sendiri untuk menyelesaikan masalah
kebutuhan pokok. Kita ini seperti kaum Dhuafa yang meminta bantuan negara lain
seolah tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Kemana semangat para pemuda yang
gigih melawan para penjajah. Mempertaruhkan nyawa dan hartanya untuk
mempertahankan bumi kita tercinta. Seolah perjuangan yang dengar itu adalah mitos belaka, seolah darah mereka
tidak tersisa dalam ingatan kita. Tumbuh dengan ketersedian dan pengakauan dari
Negara lain, terasa seperti buain yang membuat kita selalu bermimpi akan hidup
makmur dan sejahtera.
Negara ini sudah rapuh kawan,
kita sekarang menjadi lebih tertinggal dari Negara tetangga. Pemerintah yang
hanya membahas politik dan saling menjatuhkan, melupakan tanggung jawab mereka
sebagai pemimpin di segala bidang.
Bagaimana negeri ini bisa maju? Sementara
para pemimpin hanya berkoar janji. Bagaimana negeri ini bisa maju? Sementara masyarakat
hanya menuntuk hak tanpa memperdulikan kewajiban. Kita ini saling bermusuhan
dan saling menjatuhkan, seolah tidak ada lagi rasa kebersamaan yang kita
koar-koarkan saat perjuangan.
Garuda menangis, melihat Negara ini
semakin retak. Bhineka tunggal ika yang selalu dibawanya itu seakan terlepas
dari cakarnya dan berubah menjadi debu. Kemana masyarakat jujur yang dulu
menghuni bumi pertiwi, kemana masyarakat yang menganggungkan nama tuhannya,
kemana masyarakat yang bergandengan tangan. Semua itu sudah terkikis, semua itu
mulai menipis hingga mata mulai tidak melihatnya.
Yang tersisa sekarang hanyalah
kesadaran diri untuk berubah, tinggalkan komentar yang selalu kita koarkan diblog dan media sosial. Ayo segera Tinggalkan bangku yang empuk dan dan kasur
yang nyaman untuk melihat negeri ini dari kacamata pertiwi.
Bangunkan kembali macan asia yang
tertidur, putar kembali roda perekonomian yang mulai berdebu dan usang.
Bergabunglah bersama orang – orang terdahulu untuk belajar tentang masa depan. Paku
kembali semangat perjuangan yang mulai terlepas. Bubuhkan kembali cita- cita pertiwi
menjadi negara maju yang makmur. Teriakan semangat dalam dada dan selalu
mengharapkan jalan terbaik dari tuhan.
Ingatlah kembali para pahlawan
yang memberikan darahnya untuk negeri ini, bergandengan tanganlah kembali
setelah terlepas sekian lama. Mulailah menempa diri dengan ilmu yang terus kita
tambah. Negara ini tempat kita lahir, tempat dibesarkannya kita dengan dongeng
penghantar tidur yang membuat kita nyenyak, dan tempat kita akan mati dengan
tangis keluarga kita. Untuk Indonesia yang lebih baik kedepan yang selalu ingat
akan masa sulitnya, Berjayalah.
Tulisannya kalo justify dan ada spasi antara paragraf 1 dan paragraf seterusnya, ane rasa lebih enak dibaca.
ReplyDeletethanks buat saranya
ReplyDelete