blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Sunday 4 May 2014

Indonesia Berbenah

Indonesia adalah negara makmur dengan penduduk yang menganut asa politik demokrasi. Negara yang makmur dengan sumber daya alam melimpah dengan berbagai macam bahasa serta suku yang ada di setiap pulaunya. Tapi itu dulu dan sekarang tidak lagi.

Mengapa bangsa kita ini masih terbebani dengan kata miskin. Bukannya penduduknya sudah cukup terampil dan pusat pendidikan ada dimanapun yang berbayar seperti swasta ataupun yang gratis seperti negeri. Bahkan berbagai macam pekerjaan tersedia di bumi pertiwi jika kalian lebih teliti.

Kenapa masih banyak terdengar kata“sulitnya berobat” sementara pemerintah sudah menjamin kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa rumah sakit sudah memberikan program pelayanan khusus warga tidak mampu.

Kenapa masih banyak orang yang saling bertaruh nyawa hanya karena masalah sepele, sementara LSM bertebaran dimana –mana dan banyak lembaga sosial yang terbuka tangannya untuk menyelesaikan masalah mereka.

Dan lagi kenapa pemerintah lebih percaya pada bangsa lain dibanding bangsa sendiri untuk menyelesaikan masalah kebutuhan pokok. Kita ini seperti kaum Dhuafa yang meminta bantuan negara lain seolah tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Kemana semangat para pemuda yang gigih melawan para penjajah. Mempertaruhkan nyawa dan hartanya untuk mempertahankan bumi kita tercinta. Seolah perjuangan yang dengar  itu adalah mitos belaka, seolah darah mereka tidak tersisa dalam ingatan kita. Tumbuh dengan ketersedian dan pengakauan dari Negara lain, terasa seperti buain yang membuat kita selalu bermimpi akan hidup makmur dan sejahtera.

Negara ini sudah rapuh kawan, kita sekarang menjadi lebih tertinggal dari Negara tetangga. Pemerintah yang hanya membahas politik dan saling menjatuhkan, melupakan tanggung jawab mereka sebagai  pemimpin di segala bidang.

Bagaimana negeri ini bisa maju? Sementara para pemimpin hanya berkoar janji. Bagaimana negeri ini bisa maju? Sementara masyarakat hanya menuntuk hak tanpa memperdulikan kewajiban. Kita ini saling bermusuhan dan saling menjatuhkan, seolah tidak ada lagi rasa kebersamaan yang kita koar-koarkan saat perjuangan.

Garuda menangis, melihat Negara ini semakin retak. Bhineka tunggal ika yang selalu dibawanya itu seakan terlepas dari cakarnya dan berubah menjadi debu. Kemana masyarakat jujur yang dulu menghuni bumi pertiwi, kemana masyarakat yang menganggungkan nama tuhannya, kemana masyarakat yang bergandengan tangan. Semua itu sudah terkikis, semua itu mulai menipis hingga mata mulai tidak melihatnya.

Yang tersisa sekarang hanyalah kesadaran diri untuk berubah, tinggalkan komentar yang selalu kita koarkan diblog dan media sosial. Ayo segera Tinggalkan bangku yang empuk dan dan kasur yang nyaman untuk melihat negeri ini dari kacamata pertiwi.

Bangunkan kembali macan asia yang tertidur, putar kembali roda perekonomian yang mulai berdebu dan usang. Bergabunglah bersama orang – orang terdahulu untuk belajar tentang masa depan. Paku kembali semangat perjuangan yang mulai terlepas. Bubuhkan kembali cita- cita pertiwi menjadi negara maju yang makmur. Teriakan semangat dalam dada dan selalu mengharapkan jalan terbaik dari tuhan.

Ingatlah kembali para pahlawan yang memberikan darahnya untuk negeri ini, bergandengan tanganlah kembali setelah terlepas sekian lama. Mulailah menempa diri dengan ilmu yang terus kita tambah. Negara ini tempat kita lahir, tempat dibesarkannya kita dengan dongeng penghantar tidur yang membuat kita nyenyak, dan tempat kita akan mati dengan tangis keluarga kita. Untuk Indonesia yang lebih baik kedepan yang selalu ingat akan masa sulitnya, Berjayalah.

2 comments:

  1. Tulisannya kalo justify dan ada spasi antara paragraf 1 dan paragraf seterusnya, ane rasa lebih enak dibaca.

    ReplyDelete