blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Tuesday 7 May 2013

aku bukan sister complex chapter 3

Title    : Aku Bukan Sister Complex
Genre  : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 03

Devil Goblin
Truk dengan label pindahan yang cukup terkenal, berhenti di depan lorong sempit menuju rumahku. Barang – barang yang di turunkan cukup banyak untuk anak perempuan. Aku bertanya – tanya tentang apa isi dari kotak – kotak ini.

                “Jangan lihat isi kota ini!” Nita berkata dengan nada setengah berteriak. Tentu saja aku ingin berkata kalau gak boleh lihat, lebih baik angkat sendiri.

                “Hey kau bilang kau dicegah kakek ?” aku berkata dengan nada tanpa memperdulikan kata – katanya barusan.

                “Kakek mengatakan kakak sekarang jadi anggota mafia di kota, tapi ternyata hanya jadi pimpinan bodoh yang ingin berhenti!” Nita berkata dengan nada mengejek pada setiap kata yang keluar dari mulutnya, sedikit kemarahan terilintas di otakku kemudian aku berpikir ulang.

                “Aku tidak mau posisi itu sebenarnya…” Aku berkata dengan nada yang cukup kecil.

                “Ada apa kak ?” Nita segera menyambar dengan kata – kataku yang di rasa tidak cukup terdengar olehnya.

            Wajahnya cukup dekat, bahkan aku bisa mencium bau sampo yang dipakainya, apa Nita memang secantik ini kalau dari dekat. Sebelum menyadari itu, aku segera menggelang dengan cepat.

                “Tidak apa-apa…” jawabku melepas kegugupan karena terkejut sambil membawa kotak – kotak ini masuk kedalam rumah.

                Butuh waktu hingga 20 menit membawa kotak – kotak ini masuk kedalam rumah, tentu saja karena kami hanya berdua. Nita terlihat senang sambil menyusun barang- barangnya di kamar kosong yang ada di sudut kanan rumahku.

                Dan pastinya aku sudah di tendang keluar kamar oleh teriakan yang bisa bikin telingaku lepas. Cukup mengesalkan mempunyai saudara tapi cukup menyenakan jika kamu tidak sendiri di rumah yang terkesan serba berantakan ini.

                “Yo Bos!!” Leo masuk dengan cara yang orang lain tidak bisa tiru. Entah kenapa salah satu orang kepercayaan ku ini memiliki perilaku yang cukup aneh atau bisa di katakana barbar.

                “Bisa kah kau menggunakan pintu untuk masuk kedalam rumah ini. Kurasa pintu itu, tidak keberatan di pakai olehmu?” Aku berkata dengan nada mengejek tapi Leo hanya memberi senyum meminta maaf.

                “Ada masalah di blok tiga, kelompok kita bentrok dengan macan hitam merebutkan lahan parkir!” Leo berkata dengan nada yang cukup serius di banding tadi.

                “Lalu masalahnya di mana?” aku kembali duduk di depan kanvas, sambil menyapu kuasku di atasnya.

                “Virgo tidak kelihatan dan Cancer tidak mau ikut bentrok!”Leo berkata dengan nada sedikit khawatir akan kejadian ini.

                Butuh penjelasan kenapa setiap nama kami mirip seperti nama bintang. Sebenarnya ini sederhana semacam kode untuk untuk para pimpinan yang ada di berbagai bidang. Dengan cara menyebunyikan nama asli. Kau tidak mungkin ingin di lacak orang lain dengan nama asli mu bukan dan ini juga sebagai cara kami untuk mengingat tragedi lama yang menimpa orang – orang yang memakai nama bintang.

                “Bukanya masih ada Libra dan yang lain, aku lagi sibuk sekarang!” Aku kembali menuangkan cat merah dan hijau untuk mendapatkan campuran warna yang bagus.

                “Jangan bercanda, Libra tidak mau mengambil jalan seperti itu. Lagi pula pemimpin macan hitam juga ikut!” Leo kembali berbicara kali ini dengan wajah menggoda.

                Seingatku pemimpin macan hitam adalah seorang wanita yang bisa di katakan seumuran. Entah kenapa setiap dia berbicara aku tidak bisa mengerti apa yang di maksudmu, hampir terdengar dia seperti berbicara satu arah tanpa mendengar ucapanku.

                “Ok aku ikut!” Aku berkata dengan nada setengah hati, tapi Leo tersenyum begitu lebar.

            “Gubrak!!” Nita terlihat panik saat aku menemukannya sedang menguping apa yang kami bicarakan, tapi raut wajahnya kemudian berubah serius.

                “Aku juga ikut!!” Nita berkata dengan nada tegas. Matanya memandangan dengan penuh keamarahan, terlalu banyak salah ku di mantanya jadi tidak heran di melihat ku seperti itu.

***
                Jalan di depan lahan parkiran berada di tanah kosong beberapa bolok dari tempat kami. Biasanya ini tugas Virgo untuk mendingankan suasana. Tapi dengan keadaan Virgo yang tidak di ketahui aku hanya bisa menghela nafas frustasi.

                “Oh Aries lama tidak bertemu!!” Perempuan ini mendekat dan langsung menggandeng tanganku. Cukup sulit menolak apa yang dia lakukan, tapi melihat mata Nita semakin tajam. Sepertinya aku harus mengambil tindakan untuk menghindari wanita ini.
 
              “Maaf Lily keperluanku ke tempat ini bukan untuk mengobrol tapi aku mau menanyakan tentang permasalahan yang kau buat ?” Aku melihat beberapa orang yang kukenal dengan mata observasi sambil mencoba melepaskan tangan Lily.

                “Aku hanya mencoba menjamu sekutuku tapi tidak mungkin dia datang dengan cara yang baik!” Lily berkata sambil melempar pandangnya ke arah gerobak bakso. Salah seorang perempuan terlihat sangat menikmati makannya sambil melempar senyum padaku.

‘Virgo sialan pantas saja Leo jadi panik, ternyata si bodoh itu yang bikin ulah duluan!’ aku bergumam dalam hati kemudian kembali berkata pada Lily.

                “Aku lagi sibuk dengan lukisanku, mungkin lain kali aku menerima jamuanmu itu!” Aku berkata dengan nada sopan sambil melangkah menjauh dari tempat itu, tapi Lily menangkap tanganku dengan cepat.

                “Ayolah Aries cuma sebentar. Ada yang ingin ku bicarakan juga denganmu!” Lily berkata dengan nada memohon tapi kelihatnya Nita sudah kehilangan kesabaran.

“Kakak sedang sibuk, kenapa sih gak ngerti juga!” Nita berkata dengan nada tegas sambil mencoba melepaskan tangan Lily dariku.

“Ini tentang Devil Goblin!!” Lily berkata dengan aura yang berbeda kali ini, wajah serius dan matanya menyorot tajam.

Devil Goblin adalah organisasi teroris internasional yang menjual senjata serta obat terlarang ke daerah mafia dengan harga mahal. Mereka mendapat keutungan sekaligus hubungan baik dengan beberapa mafia di kota ini. Jadi bukanya tidak mungkin mereka melakukan kejahatan.

“Kurasa kita terlalu jauh untuk mengurusi mereka!” Aku berkata dengan nada dingin tapi Leo bereaksi lain.

“Tapi kita punya kekuatan yang cukup hebat untuk mengalahkan mereka!” Leo berkata dengan nada angkuh bercampur dengan dendam. Aku tahu masalah ini,  tapi sebaiknya aku bisa mendinginkan kepalaku.

“Kita butuh alasan untuk bertarung, tapi sepertinya kita tidak memiliki itu!” Aku berkata pelan. Entah kenapa Nita menjadi sangat diam mendengar nama Devil Goblin itu. Apa dia tahu, aku jadi curiga dengan kakek juga.

“Tapi cepat atau lambat kita akan di hancurkan, aku butuh kau di barisan depan. Aku akan melakukan apa saja untuk meminjam kekuataan kelompokmu!” Lily berkata dengan serius kemudian dia tersenyum.

“ Mungkin dengan bayaran sepadan aku bisa  meminjam kelompokmu” Kali ini mimik mukanya berubah lagi dengan reaksi lain.

“TIDAK BOLEH KAKAK TIDAK AKAN MEMINTA BAYARAN!!” Nita berkata dengan tegas dan nyaring hingga semua orang bisa mendengar ucapanya.

“Kudengar adikmu cukup arogan tapi aku tidak tahu bahwa seorang adik bisa membatasi hubungan kakaknya sediri!” Lily berkata dengan nada cukup marah sambil melotot kearah Nita.

Entah kenapa aku merasa ada aura mengerikan yang dihasilkan oleh tatapan mereka berdua. Aku cukup yakin dengan Lily yang sudah memproleh amarah hingga 50% dari biasanya. Tapi aku lebih takut jika Nita menatap seperti itu.

“Sebenarnya apa yang kalian permasalahkan sih ?” aku berkata dengan nada sedikit canggung. Tapi mereka melempar tatapan sepertinya aku orang bodoh.

No comments:

Post a Comment