Title : Aku Bukan Sister Complex
Genre : School, Family, Psychological,
Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 03
Devil Goblin
Truk
dengan label pindahan yang cukup terkenal, berhenti di depan lorong sempit
menuju rumahku. Barang – barang yang di turunkan cukup banyak untuk anak
perempuan. Aku bertanya – tanya tentang apa isi dari kotak – kotak ini.
“Jangan lihat isi kota ini!”
Nita berkata dengan nada setengah berteriak. Tentu saja aku ingin berkata kalau
gak boleh lihat, lebih baik angkat sendiri.
“Hey kau bilang kau dicegah kakek ?”
aku berkata dengan nada tanpa memperdulikan kata – katanya barusan.
“Kakek mengatakan kakak
sekarang jadi anggota mafia di kota, tapi ternyata hanya jadi pimpinan bodoh
yang ingin berhenti!” Nita berkata dengan nada mengejek pada setiap kata yang
keluar dari mulutnya, sedikit kemarahan terilintas di otakku kemudian aku
berpikir ulang.
“Aku tidak mau posisi itu
sebenarnya…” Aku berkata dengan nada yang cukup kecil.
“Ada apa kak ?” Nita segera
menyambar dengan kata – kataku yang di rasa tidak cukup terdengar olehnya.
Wajahnya cukup dekat, bahkan aku bisa mencium bau sampo
yang dipakainya, apa Nita memang secantik ini kalau dari dekat. Sebelum
menyadari itu, aku segera menggelang dengan cepat.
“Tidak apa-apa…” jawabku
melepas kegugupan karena terkejut sambil membawa kotak – kotak ini masuk
kedalam rumah.
Butuh waktu hingga 20 menit
membawa kotak – kotak ini masuk kedalam rumah, tentu saja karena kami hanya
berdua. Nita terlihat senang sambil menyusun barang- barangnya di kamar kosong
yang ada di sudut kanan rumahku.
Dan pastinya aku sudah di tendang
keluar kamar oleh teriakan yang bisa bikin telingaku lepas. Cukup mengesalkan
mempunyai saudara tapi cukup menyenakan jika kamu tidak sendiri di rumah yang
terkesan serba berantakan ini.
“Yo Bos!!” Leo masuk dengan
cara yang orang lain tidak bisa tiru. Entah kenapa salah satu orang kepercayaan
ku ini memiliki perilaku yang cukup aneh atau bisa di katakana barbar.
“Bisa kah kau menggunakan pintu
untuk masuk kedalam rumah ini. Kurasa pintu itu, tidak keberatan di pakai olehmu?”
Aku berkata dengan nada mengejek tapi Leo hanya memberi senyum meminta maaf.
“Ada masalah di blok tiga,
kelompok kita bentrok dengan macan hitam merebutkan lahan parkir!” Leo berkata
dengan nada yang cukup serius di banding tadi.
“Lalu masalahnya di mana?” aku kembali duduk di depan kanvas, sambil
menyapu kuasku di atasnya.
“Virgo tidak kelihatan dan
Cancer tidak mau ikut bentrok!”Leo berkata dengan nada sedikit khawatir akan
kejadian ini.
Butuh penjelasan kenapa setiap nama kami
mirip seperti nama bintang. Sebenarnya ini sederhana semacam kode untuk untuk
para pimpinan yang ada di berbagai bidang. Dengan cara menyebunyikan nama asli.
Kau tidak mungkin ingin di lacak orang lain dengan nama asli mu bukan dan ini
juga sebagai cara kami untuk mengingat tragedi lama yang menimpa orang – orang
yang memakai nama bintang.
“Bukanya masih ada Libra dan
yang lain, aku lagi sibuk sekarang!” Aku kembali menuangkan cat merah dan hijau
untuk mendapatkan campuran warna yang bagus.
“Jangan bercanda, Libra tidak
mau mengambil jalan seperti itu. Lagi pula pemimpin macan hitam juga ikut!” Leo
kembali berbicara kali ini dengan wajah menggoda.
Seingatku pemimpin macan hitam
adalah seorang wanita yang bisa di katakan seumuran. Entah kenapa setiap dia
berbicara aku tidak bisa mengerti apa yang di maksudmu, hampir terdengar dia
seperti berbicara satu arah tanpa mendengar ucapanku.
“Ok aku ikut!” Aku berkata
dengan nada setengah hati, tapi Leo tersenyum begitu lebar.
“Gubrak!!” Nita terlihat panik saat aku menemukannya
sedang menguping apa yang kami bicarakan, tapi raut wajahnya kemudian berubah
serius.
“Aku juga ikut!!” Nita berkata
dengan nada tegas. Matanya memandangan dengan penuh keamarahan, terlalu banyak
salah ku di mantanya jadi tidak heran di melihat ku seperti itu.
***
Jalan di depan lahan parkiran
berada di tanah kosong beberapa bolok dari tempat kami. Biasanya ini tugas
Virgo untuk mendingankan suasana. Tapi dengan keadaan Virgo yang tidak di
ketahui aku hanya bisa menghela nafas frustasi.
“Oh Aries lama tidak bertemu!!”
Perempuan ini mendekat dan langsung menggandeng tanganku. Cukup sulit menolak
apa yang dia lakukan, tapi melihat mata Nita semakin tajam. Sepertinya aku
harus mengambil tindakan untuk menghindari wanita ini.
“Maaf Lily keperluanku ke tempat ini
bukan untuk mengobrol tapi aku mau menanyakan tentang permasalahan yang kau
buat ?” Aku melihat beberapa orang yang kukenal dengan mata observasi sambil
mencoba melepaskan tangan Lily.
“Aku hanya mencoba menjamu
sekutuku tapi tidak mungkin dia datang dengan cara yang baik!” Lily berkata
sambil melempar pandangnya ke arah gerobak bakso. Salah seorang perempuan
terlihat sangat menikmati makannya sambil melempar senyum padaku.
‘Virgo
sialan pantas saja Leo jadi panik, ternyata si bodoh itu yang bikin ulah duluan!’
aku bergumam dalam hati kemudian kembali berkata pada Lily.
“Aku lagi sibuk dengan lukisanku, mungkin lain
kali aku menerima jamuanmu itu!” Aku berkata dengan nada sopan sambil melangkah
menjauh dari tempat itu, tapi Lily menangkap tanganku dengan cepat.
“Ayolah Aries cuma sebentar.
Ada yang ingin ku bicarakan juga denganmu!” Lily berkata dengan nada memohon
tapi kelihatnya Nita sudah kehilangan kesabaran.
“Kakak
sedang sibuk, kenapa sih gak ngerti juga!” Nita berkata dengan nada tegas
sambil mencoba melepaskan tangan Lily dariku.
“Ini
tentang Devil Goblin!!” Lily berkata dengan aura yang berbeda kali ini, wajah
serius dan matanya menyorot tajam.
Devil
Goblin adalah organisasi teroris internasional yang menjual senjata serta obat
terlarang ke daerah mafia dengan harga mahal. Mereka mendapat keutungan
sekaligus hubungan baik dengan beberapa mafia di kota ini. Jadi bukanya tidak
mungkin mereka melakukan kejahatan.
“Kurasa
kita terlalu jauh untuk mengurusi mereka!” Aku berkata dengan nada dingin tapi
Leo bereaksi lain.
“Tapi
kita punya kekuatan yang cukup hebat untuk mengalahkan mereka!” Leo berkata
dengan nada angkuh bercampur dengan dendam. Aku tahu masalah ini, tapi sebaiknya aku bisa mendinginkan
kepalaku.
“Kita
butuh alasan untuk bertarung, tapi sepertinya kita tidak memiliki itu!” Aku
berkata pelan. Entah kenapa Nita menjadi sangat diam mendengar nama Devil
Goblin itu. Apa dia tahu, aku jadi curiga dengan kakek juga.
“Tapi
cepat atau lambat kita akan di hancurkan, aku butuh kau di barisan depan. Aku akan
melakukan apa saja untuk meminjam kekuataan kelompokmu!” Lily berkata dengan
serius kemudian dia tersenyum.
“
Mungkin dengan bayaran sepadan aku bisa
meminjam kelompokmu” Kali ini mimik mukanya berubah lagi dengan reaksi
lain.
“TIDAK
BOLEH KAKAK TIDAK AKAN MEMINTA BAYARAN!!” Nita berkata dengan tegas dan nyaring
hingga semua orang bisa mendengar ucapanya.
“Kudengar
adikmu cukup arogan tapi aku tidak tahu bahwa seorang adik bisa membatasi
hubungan kakaknya sediri!” Lily berkata dengan nada cukup marah sambil melotot
kearah Nita.
Entah
kenapa aku merasa ada aura mengerikan yang dihasilkan oleh tatapan mereka
berdua. Aku cukup yakin dengan Lily yang sudah memproleh amarah hingga 50% dari
biasanya. Tapi aku lebih takut jika Nita menatap seperti itu.
“Sebenarnya
apa yang kalian permasalahkan sih ?” aku berkata dengan nada sedikit canggung.
Tapi mereka melempar tatapan sepertinya aku orang bodoh.
No comments:
Post a Comment