blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Thursday 26 February 2015

aku bukan sister complex chapter 9

Title    : Aku Bukan Sister Complex
Genre  : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 09
Setengah Kota

            Setelah kejadian itu, aku dan Nita kembali kerumah tentu saja dengan pengawasan kakek. Yang pertama aku tahu, kakek tidak akan pernah menyerahkan kepemimpinan padaku ataupun suami Nita nanti. Dia berkata akan hidup sampai kami mati. Orang tua itu hanya merencanakan ini sebagai hukumanmu atas perbuatanku pada Nita.
           
            “Kalau aku beneran bukan Adik kakak, apa kakak berniat menikahiku?” suara Nita terdengar lembut memelukku dari belakang. Entah kenapa aku sudah sedikit terbiasa dengan cara dia memperlakukanku.
           
            “Tentu saja aku akan lebih memilih Virgo atau Asuka!” Nita segera menggit telingaku membuatku segera berontak.
           
            “Itu hampir putus adikkku sayang!” ucapku kesal tapi Nita menjulurkan lidahnya seolah sedang mengolokku.
           
            “Bodoh amat!!” jawab Nita berbalik kearah dapur, entah kenapa setiap pagi selalu di mulai dengan candaan bodoh.

            “Kak, aku jadi kepikiran kenapa kakak memanggil kak Alisia dengan Virgo sedangkan kak Asuka dengan nama aslinya!” Nita bodoh, apa dia tidak tahu Virgo pernah hampir membunuhku karena nama Alisia yang dianggap terlalu feminim.

            “Dia yang meminta!” ucapku tanpa melihat Nita dan sedang asik dengan koranku.

            “Tok..tok..tok!!” seorang mengetuk pintu rumah kami membuatku segera melangkah mendatangi pintu itu.
           
            “Libra?” ucapku kebingungan melihat laki – laki dengan rambut cempak dan mata berwarna merah. Kulitnya berwarna hitam legam, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa di criminal.
           
            “Komandan, sekarang kami akan memulai penyerangan pada Grup Cahaya malam!” ucapnya membuatku terdiam beberapa saat, sebenarnya apa yang terjadi dengan kambing hitam saat ini.

            “Apa masalah Cahaya malam, bukannya itu Grup milik Sagitarius!” jawabku membuat Libra kembali terdiam.
           
            “Mereka meperlakukan ibu – ibu dengan sangat baik tapi mereka benci dengan bapak – bapak!” kepalaku semakin sakit, apa benar Libra ini veteran perang. Kenapa kesannya dia jadi aneh sekarang.

            “Cukup!! Tidak ada yang salah dengan itu, kau tidak perlu menyerangnya. Yang lebih penting kenapa kau baru kelihatan akhir – akhir ini!” ucapku membuat Libra menoleh ke sana – kemari.
           
            “Kami mengurus beberapa hal, ada berbagai macam masalah dengan grup lain dan kami mencoba beruding-” aku terdiam kata – katanya terputus pasti ada yang lebih buruk dari ini.

            “Berapa grup yang kalian serang?” ucapku membuat Libra berkeringat deras.

            “Kami menyerang kumbang jantan dan hiu putih!” oh sial, itu grup yang berada dalam level yang berbeda dari kami, mereka lebih mirip teroris dibandingkan kami. Akan banyak masalah jika terus seperti ini.

            “Ini tidak baik, aku harus melakukan sesuatu, kumpulkan semua orang saat aku tiba!” ucapku segera masuk ke dalam rumah dan mengambil tasku untuk bersiap kesekolah.

            “Komandan, menurutku aku perlu mengatakan ini. Ada rumor aneh di kota yang mengatakan polisi mulai mengawasi pergerakan grup – grup di daerah kita!” Kenapa semakin lama masalah di tempat ini semakin ramai, tidak mungkin aku bertemu inspektur atau Kapolda nantinya.

            “Aku akan segera mengurus itu dan katakan pada Virgo untuk berjaga – jaga!” Libra mengangguk saat aku masuk ke dalam rumah. Tapi saat aku berbalik Nita sudah menungguku dengan wajah penuh amarah.

            “Kakak, aku semakin tidak mengerti dengan semua pekerjaan kakak. Sebenarnya berapa Grup yang kakak urus?” aku terdiam, sorot matanya sudah sangat tajam dan aku yakin dia sedang marah saat ini.

            “Grup kambing hitam sudah menguasai hampir separuh kota…” Nita kini menghela nafas pasrah kemudian memelukku.

            “Itu berarti kakak memusuhi setengah kota lainnya, bukannya itu cukup berbahaya?” Aku mengangguk sedikit, tapi bukannya dia tahu kalau SNAKE hampir menguasai seluruh dunia. Belum lagi mereka mengirim pasukan Veteran ke timur tengah.

            “Aku tahu itu!’ ucapku membuat Nita kembali tersenyum saat melepaskan pelukkannya. Kenapa suasannya jadi melankolis begini.

No comments:

Post a Comment