blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Sunday 27 September 2015

Gadis Dari London Chapter 13



Title    : Gadis dari London
Genre  : School, Romance, comedy
Author : Hittori Yudo
Chapter: 13

BAB XIII Pelajar yang penuh kerja keras
            Menarik selimut dipagi hari, Riki sedikit terkejut dengan perasan sesak yang dialami seolah perasaan itu sedang menjepitnya saat ini. Saat perlahan membuka matanya Riki hanya bisa terdiam menemukan Ria sudah berada di sisi kanan tempat tidurnya seperti biasa.

            Tapi ada yang aneh entah kenapa dia masih merasakan sesak walaupun dia sudah menyingkarkan tangan dan kaki Ria dan kali ini Riki melihat kesisi kanan dan menemukan Rika yang membelegunya seperti ular.

            “Hey lepaskan!”

            “Sebentar lagi!”

            “KAK CHINDY!!!!!!” suara Riki berteriak membuat suara keras diluar seperti orang berlari ke dalam kamarku.

            “Aku akan mati! Lakukan-“ pandangan Riki telrihat kabur dan kini laki – laki ini sudah pingsan karena traumanya telah mencapai batas.

            “Hey! Kalian berdua cepat bangun atau kusingkarkan dengan berbagai macam alat!” kedua orang ini segera bangun dengan mata yang terbuka lebar dan meninggal Riki dengan pandangan yang masih menatap sengit antar keduanya.

            “Terima kasih kak, kau tepat menyelamatkan hidupku!” Chindy terlihat bingung dengan ucapan Riki kemudian menggerakan badannya mendekat.

            “Ada apa?” ucap Riki santai membuat Chindy terlihat bingung.

            “Aku perempuan kan Ki?”

            “Lalu?” ucap Riki dengan nada malas.

            “KENAPA KAU TIDAK TAKUT!” Riki termenung mendengar kata- kata dari chindy barusan seolah ada beban aneh yang terasa.

            “Aku tidak tahu kak, iya benar juga. Aku bisa berbicara normal dengan permpuan biasa tapi saat mereka menyetuhku dan berdekatan aku merasakan kepala pusing!” Chindy terdiam, mencoba menganalisa setiap kata dari Riki.

            “Ehm, mungkin kau takut hanya pada perempuan yang agresif?”

            “Itu terdengar vulgar!” ucap Riki sedikit protes.

            “Ayolah, bagaimana aku mengatakannya. Bahkan dua orang itu sedang mengintaiku saat ini!” suara Chindy barusan membuat Rika dan Ria segera berlari dari Riki.

            “Ahahaha, aku benar – benar tidak mengerti. Beberapa hari yang lalu aku menjual diriku pada Rika dan paginya Ria masih tetap menempel, ini akan terasa sulit!” Chindy mengertukan dahi kebingungan.

            “Menjual?”

            “Iya, aku pikir tidak ada yang menarik dari-“

            “Kalau begitu aku yang beli, kau bisa bekerja di tempat kenalanku sebagai pelayan dan keutungan kita bagi dua, tidak sepertiga untukku dan sisanya untukmu!” Riki hanya menatap lemas, seberapa mengerikanya kakak kelasnya berurusan dengan uang.

            “Itu tidak mungkin kak, dia milikku!” suara Rika terdengar protes.

            “Aku lebih dulu mendapatkannya!” kali ini suara datar Ria melihat semua orang menatapnya.

            “Ria gunakan wajah marah, kerutkan dahimu sekarang!”

            “Ehm!” Ria berusaha membuat wajah marah tapi tidak sedikitpun terjadi apa – apa.

            “Sudahlah lupakan!” ucap Riki kini membuat semua orang menoleh.

            “Bagian mana yang dilupakan!”

            “Ahhahah, tidak ada!” suara Riki tertahan saat di tatap oleh ketiga gadis dihadapannya.

No comments:

Post a Comment