blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Tuesday 11 August 2015

Makes She Fall in Love chapter 21 [END]

Title    : Makes She Fall in Love
Genre  :School, Psychological, Romance
Author : Liyando 
Chapter: Misi 21 mungkin sudah berakhir

            Dengan wajah yang masih kusut aku bangun dari kasur kemudian menatap lurus kaca yang ada di depanku. Wajah seorang Juan yang tampak percaya diri kini tampak lesu dengan lingkar matanya.

            Sedikit menahan tawa aku mulai mengusap wajahku dengan pandangan yang masih tertuju kesitu, sebaiknya aku bangun dan bersiap pergi ke sekolah agar bisa menyelesaikan semuanya.

            “Juan, tumben kau bangun dengan sendirinya beberapa hari ini?”

            Sedikit sindirian dari nyonya rumah membuatku terkekeh dan mengambil bangku di sebelah ayah yang sedang membaca koran.

            “Besok kembali seperti biasa kok bu!”

            “Ibu berharap tidak, karena membangungkanmu sangat menyulitkan!”

            “Oh jangan katakana aku menyusahkan Bu.”

            Sedikit berjanda ibu segera meletakkan piring dihadapanku yang penuh dengan nasi dan lauk. Walaupun sedikit tidak selera sebagai anak yang baik aku akan harus memakanya setidaknya semua akan menjadi tenaga untuk menghadapi akhir yang cukup terlihat menyedihkan.

            Setelah merapikan piring yang kupakai aku langsung berangkat ke sekolah, target pertama jika bertung jam segini aku akan bertemu Erika. Bersiap –siap untuk mendapatkan tamparan padannya.

            Erika berjalan dengan wajah datar, walaupun seperti itu aku masih bisa menebak apa yang membuat gadis ini tidak lagi menempel padaku.

            “Erika?”

            Erika menoleh dengan wajah kebingungan.

            “Bisa bicara sebelum kelas masuk nantinya?”

            Erika mengangguk setuju dan aku kemudian berjalan di sampingnya membicarakan hal – hal kecil tentang ibu dan tante menjadi rutinitas yang kurindukan dengan Erika.

            Langkahku berhenti saat berada di sekolah, kami seharusnya melewati gerbang utama tapi aku segera membawa Erika menuju salah tempat yang cukup sepi.

            “Erika dengarkan aku?”

            Mata Erika menatapku penuh kebingungan, walaupun dia terlihat enggan untuk mengangguk pada akhirnya Erika mengangguk juga

            “Sebenarnya aku orangnya banyak berbohong, yah seperti yang kaa lihat sepupumu ini orang yang tidak konsisten-“

            “Maksudku aku menyukai Erika juga tapi-“

            “Yattttaaa!!!”

            Erika berteriak dengan girang sambil meloncat – loncat, gadis ini seakan begitu senang dengan apa yang kuucapkan.

            “Aku tahu semua itu Juan, kamu juga merasakannya kan?”

            “Bukan yang itu? Maksud aku memang menyukaimu tapi aku juga menyukai yang lain juga Rika,Rianti,dan semua orang!”

            “Tidak apa – apa yang penting Juan menyukaiku!”

            Sepertinya untuk Erika aku mengalami kegagalan seharusnya Rianti berada di dekat kelas saat ini.

            “Kalau begitu, Juan sampai nanti!”

            Aku hanya bisa menatap polos kepergiaan gadis itu, kenapa semuanya malah menjadi lebih rumit. Biarlah bagian terpeting sudah kusampaikan, tinggal bagian yang lainnya saja ikut melengkapi.

            Aku segera berjalan menuju kelas Rianti, gadis itu rupannya duduk termenug di depan kelas dengan wajah yang terlihat frustasi.

            “Rianti?”

            “Eeh, Juan ada perlu apa?”

            “Bisa kita bicara?”

            Rianti mengangguk setuju, aku segera mengajak ke arah cukup sepi, aku tidakk begitu bodoh untuk membuatnya marah di kerumunan orang.

            “Sebenarnya Rianti, aku memang menyukaimu tapi hanya sekedar saja perasaan itu tidak lebihnya mungkin-“

            “Syukurlah…”

            Dia menghel nafas kemudian menatapku penuh harapan, tunggu dulu apa yang terjadi di sini kenapa aku malah membuatnya senang.

            “Dengar aku Cuma menyukaimu lo, gak lebih dan mungkin aku mencintai Rika!”

            Eksepresinya bahkan lebih bahagia, apa yang terjadi sebenarnya. Apa aku merasa terlalu berharap saja.

            “Baiklah, kalau begitu sampai jumpa!”

            Dia mengangguk dengan wajah yang penuh senyuman, kenapa semua ini semakin rumit saja. Ok, cara kedua tidak berhasil tinggal yang terakhir, mungkin semuanya akan berhasil setelah ini.

            “Jadi aku last boss ya?”

            “Rika?”

            Wajah Rika melihatku sambil terus mengulum senyum, aku bisa melihat tatapan menyebalkan dari kedua bola matanya itu.

            “Ju tidak perlu berkata apa –apa, apapun itu aku tetap menyukai ju!”

            “Tidak, aku membencimu. Kau membuat hariku berantakan dan kau-“

            “Membuat semuanya menjadi lebih jelas atau Ju sadar dengan perasaan Ju saat ini!”

            Walaupun sedikit kesal dengan ucapannya, tapi apa yang diucapkannya selalu benar.

            “Ju mau tau kenapa Ika menamparmu, Ika benci cara Ju sekarang hidup! Jadi walaupun Ju dendam atauu ingin membuat Ika jatuh cinta, kurasa Ika sudah lama jatuh cinta!”

            Itu adalah prolog perang yang membuatku semakin terjebak dengan drama komedi cinta segi empat ini, mungkin aku harus mencari cara lain untuk membuat Rika dan yang lain bisa menyerah dengan ini semua.

No comments:

Post a Comment