blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Friday 3 June 2016

Cerita Penjudi Buku!

                Ini artikel lagi, entah beberapa bulan ini keadaan sekitar bikin saya terpacu buat artikel dibanding buat bikin lanjutan seri Web novel. Tidak bisa ditoleri pikiran saya sekarang terfokus pada hal – hal yang bersifat aktual sehingga untuk masuk ke fiktif sepertinya agak susah karena tuntunan keadaan yang masih memerlukan pemikiran yang seperti ini.


            Kemarin, mungkin lebih tepat beberapa hari yang lalu ada seorang penulis yang bercerita menggarap tulisnya pertama kali dan itu pertama kali dia nulis. Itu tidak istimewa, semua orang memiliki kejadian utama tapi kurasa bagian dia yang paling berkesan. Tulisannya di terbitkan dan sudah dicetak 3 kali. Itu gila, freak dan dunia tidak adil atau apapun yang bisa saya katakan.

            Ada perasaan kesal, sedih dan kecewa. Disatu sisi saya bangga karena mengenal dia dan dia adalah orang yang pertama memacu saya kembali menulis, di sisi lain rasa kecewa itu berbisik. Ok ini membuat saya berpikir ada yang salah dengan diri saya atau memang dia yang terlahir dengan kualitas yang lebih hebat.

            Setiap penulis tahu, kalaupun tidak tahu mereka pasti mengerti. Awal dari menulis itu seperti menggores air. Tidak ada yang membekas dan hanya tersisa kegagalan disana, kenapa kegagalan ? karena dirimu sekarang yang menganggap hal itu adalah kegagalan. Anda akan merasa melakukan banyak kesalahan dan orang lain juga merasakan hal yang sama, tapi ajaibnya penulis satu ini memiliki keberutungan bak si Untung.

            Perlu diketahui di Indonesia sendiri ada ratusan penerbit dari indipeden dan major. Setiap penulis memiliki kualitas berbeda dalam menerbitkan tulisan. Mulai dari genre, jenis, hingga untung rugi selalu masuk dalam ranah pertimbangan mereka. Jika di indonesia buku cetak sekolah adalah buku yang paling banyak terjual disusul komik, dan novel. Maka anda akan mengerti kalau novel berada di garis paling akhir. Selain harganya yang relatif mahal, novel memiliki peminat yang sedikit dan buku itu tidak habis dalam sekali baca.

            Jika dari 2.500 rata –rata buku terbit tiap bulan maka novel dicetak kurang dari 700 judul baru dan dari 700 itu sekitar 500 berasal dari penerbit major. Berarti dalam setahun ada sekitar 6000 judul novel baru. Itu adalah hitungan kasar, realitanya hanya 30% dari total yang saya sebutkan tapi dalam kalkulasi ini ada sekitar 6000 pilihan tiap tahun dan dia sudah mendapatkan 1,5 tahun pembaca yang selalu membeli bukunya.

            Mengerti sekarang alasan saya mengatakan hal itu gila ? tidak mudah untuk menjual buku berjenis novel. Itu sulit dan perlu promosi dan hal – hal marketing yang sulit untuk dipahami. Pada akhirnya keberuntungan seperti itu akan membuat penulis baru begitu percaya diri. Seratus persen saya yakin dia akan menulis buku baru lagi. Ah, seperti melihat jenius baru yang terlahir dari para penjudi.

            Penjudi ? yah mungkin nama itu yang masih melekat padaku. Setiap bulan mengirim novel baru dan setiap harinya menulis rilisan dari Web Novel tidak ada kata yang lebih baik dari penjudi. Entah 10 atau 20 tahun aku baru punya nama yang bisa tertata di rak buku. Tapi aku yakin, suatu hari kita akan sama – sama berada dalam rak buku untuk saling bersaing. Siapa yang paling banyak terjual, hai para penulis baru

1 comment:

  1. Dunia industri buku emang menakutkan apalagi kalau liat angka penjualan dan menembus penerbit. Semangat berkarya!

    ReplyDelete