blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Wednesday 18 May 2016

Pesan dari rekan seprofesimu



               Artikel belakang yang saya baca terkesan, ah tidak masuk akal. Semakin kesini penulis seakan mendewakan misteri. Genre bukan misteri dibuat penasaran, katanya drama tapi antagonis seakan diputarbalikan. Ini dunia literatur menulis dimana kita harus jujur, jika tulisanmu memang berniat menipu tambahkan saja misteri. Hanya menambah genre satu atau dua bukan masalah.


            Tapi beberapa penulis malah sibuk berkutat dengan bagaimana untuk membuat pembaca penasaran. Saya sudah lama meninggalkannya, ah mungkin sudah mulai melupakannya. Seperti rasa penasaran yang terus memuncak itu akan melahirkan kebingungan. Manusia benci dibuat bingung dan anda telah berhasil untuk menghilangkan satu persatu pembaca anda.

            Ini bukan artikel yang hanya memojokan anda, tapi sebagai salah satu yang mencoba peruntungan dijalan yang sama, ok itu terlalu panjang. Rekan seprofesi singkatnya, kita telah lama menipu diri kita. Mencoba untuk terlihat keren dengan menampilkan begitu banyak misteri dalam tulisan dan membuat diri kita lupa kalau pembaca juga manusia. Dari 8 miliar manusia, tidak dari 250 juta total penduduk Indonesia kita hanya segelintir nama kecil yang mencoba mendaki kepuncak.

            Maka dari itu cobalah untuk sadar, kalau kita harus bisa meraup pembaca sebanyak mungkin. Berpikir untuk mengabaikan pembaca dan mengatakan “Yang penting kita sudah mencoba untuk menulis” adalah gambaran pelarian. Kita memposting dan mengirim karena kita ingin mendapat pembaca lebih banyak, karena kita berniat untuk membuat pembaca tahu kalau kita ada untuk dirinya. Jika saya salah, anda hanya mencoba untuk terlihat lebih baik dari orang lain. Gambaran dari perasaan kebaganggan hati dengan memegang title seorang penulis.

            Kata – kata berikutnya yang saya benci adalah “Menulislah walaupun semuanya ambrul adul!” saya akan setuju jika kita berada pada zaman dimana masih memegang perkakas dari tulang dan batu. Tapi ini adalah dunia dimana dalam jangka waktu satu tahun seseorang bisa berubah begitu cepat. Teori ini memang benar membantu jika anda berniat berjalan ditahap pemula untuk 15 tahun kedepan. Berpikirlah, karena menulis dan berpikir adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, bahkan cerita komedi pun dibuat agar pembaca dapat berpikir hal – hal yang lucu.

            Menulis bukanlah ajang uji coba untuk mendapat pembuktian bahwa anda mampu, tapi menulis adalah cara anda berbagi hal – hal yang indah dan hal – hal yang perlu untuk ditangisi. Karena menulis itu adalah bagian komunikasi, semakin baik sebuah tulisan itu akan membuat pembaca lupa. Akan hidup yang begitu menyeramkan serta dunia realita yang tidak bisa dicerna. Karena papan hidup yang dimainkan oleh setiap orang, hingga membuat mereka berpontesi untuk merubah takdir hidup orang lain termasuk anda.

            Menulislah untuk pembacamu ini adalah pesan dari rekan seprofesimu.                  


               

4 comments:

  1. pesan yang bagus :D
    menulis juga sama dengan meletakan ide di sebuah kertas

    ReplyDelete
  2. mantap gan artikelnya (y) hidup Blogger/penulis :V

    ReplyDelete
  3. Jadi keinget film anime yang berbuntut panjang. Alias berbelit-belit.

    ReplyDelete
  4. artikel nya sip lah untuk di share,penjelasan dan kata kata nya juga bagus

    cc : Arjuna Rafi

    ReplyDelete