blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Wednesday 18 May 2016

Agnistone Review

          
Maaf sebelumnya buat Gin Anjar, karena beberapa minggu saya sibuk dengan naskah dan yah saya juga mulai untuk belajar beberapa hal, jadi baru sempat bikin Review untuk Web novelnya. Sebelumnya untuk yang minta Review di LiNE mungkin gak bisa saya lanjutkan berhubung postnya saya lupa dimana dan sudah sampai orang keberapa yang pasti postnya sudah tenggelam jauh ke bawah.

            Web novel yang akan saya Review kali ini adalah Agnistone. Ini diterbitkan di akhir tahun 2015 mungkin tepatnya sudah 5 bulan berjalan. Ehm biasanya dalam waktu 5 bulan kalau saya nulis sudah selesai atau sudah masuk label Pending. Tapi Agnistone masih tetap berjalan hingga Review ini terbit.

            Cerita awalnya mengenai mutan bernama Jaka Lanang. Kategori Sci-Fi, kalau mengenai mutan saya jadi ingat X-men. Pada chapter pertama dicerita Jaka sedang memeriksa mesin kemudian bertemu dengan Alex yang mengatakan dia dipanggil. Cerita selesai, ok ini pertama kali saya baca pembukaan yang simple gak ada barentem, gak ada kasus, gak ada sesuatu yang membuat saya tertarik untuk baca chapter selanjutnya.

            Untuk jenis Web novel yang berada pada tahap Seri dimana Anda menerbitkan seri ini setiap minggu atau bulan, setidaknya pada 3 chapter awal harus memenuhi kondisi yang bisa dikatakan menghibur, menarik, dan meninggalkan kesan. Jika itu tidak menarik akan membuat pembaca langsung mendrop cerita anda. Ini dari segi marketing naskah tersebut.

            Dari segi bahasa dan tulisan, tentu saja sudah cukup rapi tapi chapter yang sedikit membuat saya tidak bisa menilai terlalu banyak. Chapter selanjutnya yang diselipkan komedi membuat situasi serius yang tadinya datang berubah menjadi sedikit lucu. Memang bagus mengabungkan serius dan humor tapi setidaknya penulis terlebih dahulu menimbang takaran untuk tulisnya sehingga tidak menghilangkan kesan yang ada atau malah berubah menjadi garing.

            Berikutnya Karakter yang dibuat membuat saya jadi merasa ah seperti ini, ah begitu, ah lagi – lagi begini. Karakter dengan sikap yang terlihat baik dan mempunyai kehormatan yang tinggi menjadi poin yang menambahkan kalau karakter ini ya begini aja. Sebenarnya sebagai penulis kita juga harus memikirkan karakter yang nantinya berguna sebagai poin penuh, tapi jika karakter terlihat, ehm pasaran akan menjadi nilai minus kedepannya.

            Secara naluri seseorang akan memukul balik jika dipukul dan karakter ini tidak melakukannya itu membuktikan kalau penulis masih berpegang pada tokoh malaikat dan iblis. Istilah ini muncul pada beberapa tahun belakangan yang menggambarkan penokohan antagonis dan pratagonis mengalami penurunan khususnya dalam sinetron dan film. Tokoh yang hanya bisa di bagi menjadi baik dan jahat seolah memperjelas kalau ada malaikat dan setan, tidak ada manusia yang bermain di dalamnya.

            Banyak lagi yang mungkin akan membuat penulis menaruh penanya jika saya berbicara secara subjektif, tapi secara keseluruhan cerita ini menarik dan saya cukup nyaman membacanya. Saya salut karena tidak menemukan typo, aah semoga kedepannya saya bisa belajar dari penulis Agnistone.

LINK>> Storial

2 comments:

  1. Terima kasih mas Liyando sudah review. Terima kasih atas masukannya. Jaka itu kebangetan baiknya. Haha. Oke. Ini jadi catatan saya kedepan.

    ReplyDelete