blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Sunday 17 January 2016

Gramediana [Penerbit Review]


            Siapa yang tidak kenal dengan Gramedia pustaka, mereka adalah grup terbesar jika menyangkut hal – hal kepenulisan dan memiliki begitu banyak cabang toko buku dengan label gramedia diseluruh Indonesia. Tapi banyak yang belum mengenal gramediana.


            Yap imprinting dari grup Gramedia yang berbasis online memberikan kemudahan pemesanan buku dalam bentuk digital. Yang lebih mengejutkan lagi gramediana seakan dibuat untuk membendung penerbit indie yang tersebar di seperti jamur. Mereka menerbitkan buku selfpublsihing dalam format digital.

            Sedikit menggali lebih tampaknya gramedia cukup takut dengan keberadaan selfpubsing sehingga mereka mengeluarkan vendor yang mengelola penerbitan selfpubsing sekaligus memberikan tempat penjualan pada buku – buku terbitan mereka yang diubah ke dalam bentuk digital. Sekali tepuk dua nyamuk jatuh.

            Indonesia mungkin masih terasa awam dengan bentuk digital yang diperjual belikan. Entah kenapa saya sendiri terkadang merasa tertipu jika membeli buku digital dari amazon atau website sejenisnya. Ada perasaan yang tidak enak jika saya sedikit lengah buku tersebut bisa saja terhapus dari gadget saya, walaupun saya bisa mengunduh lagi dari website yang bersangkutan.

            Tidak seperti lawannya Nulisbuku.com dan Bitrate tampaknya Gramediana terlihat begitu lengah, tidak ada promosi yang berkaitan dengan selfpublisihing dan tidak ada umpan balik bagi para penulis yang menerbitkan buku ke pada editor seakan memberikan pukulan telak sekali lagi untuk pemula.

            Seolah bimbingan dari Editor adalah hal yang bisa diuangkan dari luar konteks pembelajaran bagi seorang penulis, seakan membuat penerbitan seperti berada pada ekonomi kapatalis. Walaupun terkesan melebih – lebihkan beberapa penulis pasti merasakan tidak bisa mencapai apa yang mereka mau tanpa bimbingan seorang editor. Penulis dan editor adalah kata yang tidak bisa dipisahkan sampai saat ini.

            Kembali lagi pada Gramediana yang menyampaikan tutorial sederhana tapi penulis tidak menyadari kalau itu tidak memberikan keutungan apapun dan terkesan merugikan. Memang pada dasarnya ladang selfpublishing seakan menggiurkan tapi hal itu tidak berarti apa – apa jika melihat lebih jelas.  Jika penulis itu sendiri tidak memiliki fans atau orang yang mau membeli buku yang dia terbitkan dia akan hancur.

            Berharap promo dari sebuah penerbit tidak akan membantumu untuk meningkatkan nilai jual, ditambah lagi jasa editor yang ditawarkan di gramediana sangat mahal Rp 12.500 perhalaman dengan EYD, tata bahasa dan masukan dari editor, ini benar – benar gila. Seolah tidak puasa dengan buku yang jual mereka meraup keuntungan lagi dari penulis yang ingin memoles karyanya agar terlihat layak baca.

            Diluar itu semua layani diberikan Gramediana cukup baik, penulis diberikan akun bagi yang ingin membeli dan menjual produk mereka. Kita juga bisa melakukan pay out jika sudah memenuhi kuota yang diinginkan.

No comments:

Post a Comment