blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Monday 23 November 2015

Yang mengatakan Plot dan Alur sama, tolong perbaiki kembali



            Pertama kali saya nulis, saya sebenarnya agak malas untuk bikin ini artikel tapi berhubung banyak yang nanya dari teman – teman dan segenap pengunjung lewat chat. Akan saya jelaskan dengan sangat rinci.

            Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita.(Pengertian umum)

            Jadi buat yang bilang plot dan alur itu beda, tolong dikoreksi lagi kata – katanya. Kalau gak tahu dimohon mencari tahu terlebih dahulu dan menurut beberapa sumber.

            Beberapa ahli yang beranggapan plot dan alur itu sama secara tidak langsung lewat penjelasannya. Disini penjelasan plot lebih mengarah pada subjek yang ditulis berkaitan tentang konflik dan semacamnya.

1.      Perrine dalam bukunya Literature: Structure, Sound and Sense menjelaskan bahwa “plot is the sequence of incident or events which the story is composed and it may conclude what character says or thinks, as well as what he does, but it leaves out description and analysis and concentrate ordinarily on major happening” (1974:41).

2.      Robert Stanton dalam bukunya An Introduction to Fiction menyatakan “the comflict moves the story because it is generating center out of which the plot grows which becomes the core of the story’s structure. (1965: 16)

3.      William Kenney dalam bukunya How To Analyze Fiction menyatakan “the structure of plots divided into three parts. They are the beginning which consists of the exposition on introduction, the middle which consists of conflict, complication and climax and the end which converses denouement or resolution” (1966:13).

4.      Forster dalam bukunya “defines story as the chronological sequence of events and plot as the causal and logical structure which connects events” (see Forster, 1927: 93f).

5.      Wenzel mengatakan “Some critics even claim that the distinction between plot and story is artificial and of no practical use in the analysis of literature” (Wenzel 1998: 175).

6.      Aristotle mengatakan “ argues that, among the six formative elements, the plot is the most important element. He writes in The Poetics. The plot is the underlying principle of tragedy’. By plot Aristotle means the arrangement of incidents. Incidents mean action, and tragedy is an imitation of actions, both internal and external.”

7.      Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.(Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra.)
Sekarang sudah jelas kalau plot dan alur sama menurut 7 ahli yang saya bicarakan tapi ada banyak buku literatur yang membahas tentang plot. Secara garis besar plot adalah bagian terpenting dalam menentukan sebuah cerita.

Menurut Hartoko dalam bukunya yang berjudul Pemandu di Dunia Sastra (1985:48), plot dibedakan menjadi dua jenis:

1. Plot Flash-back (alur campuran) Tehnik ini digunakan pengarang untuk menampilkan kembali kejadian di masa lalu.

2. Plot Flash-forward (alur maju) Dalam suatu cerita, teknik ini lebih mudah di pahami pembaca karena cerita yang ditampilkan maju terus ke depan.

Melalui plot pembaca dapat mengikuti urutan cerita lebih mudah. Tatanan plot dalam sebuah cerita yang lebih rinci menurut Mochtar Lubis (1981:17) meliputi:

1. Perkenalan. Dalam bagian perkenalan berisi mengenai tokoh, konflik, dan latar dari cerita yang dibahas dalam novel.

2. Pemaparan masalah. Bagian dimana cerita mulai berkembang sebelum konflik mencapai puncak.

3. Klimaks. Bagian dimana permasalahan dalam novel mencapai puncaknya.

4. Anti klimaks. Bagian dimana permasalahan dalam cerita mulai ada solusinya.

5. Penyelesaian masalah. Bagian dimana permasalahan dalam cerita dapat diselesaikan.
           
            Tapi sekarang pengguna plot sering dilupakan padahal ini adalah bagian terpenting dalam menulis. Jika tidak mengenal apa yang kamu kerjakan maka kenali dulu terlebih dahulu. Menulis memang ladang ilmu dan bebas, tapi mereka masih mempunyai aturan tersendiri.
            Saya juga menemukan beberapa sumber yang menyesatkan, seperti mengatakan kalau plot dan alur dibagi dua. Seperti berikut

            Alur adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Ada alur progresif yang bergerak runtut dari awal sampai akhir (A-B-C). Alur kilas balik (flash back) yang dimulai dari akhir cerita kemudian bergerak ke awal cerita (C-B-A). Dan, ada alur percampuran antar kedua alur yang disebutkan di atas.”
             
                                                                                  Kemudian

            Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending)”

            Kata yang saya cetak tebal memiliki pengertian yang kurang lebih sama, mereka menggunakan makna ambigu dalam menulis sehingga menyesatkan para pencari ilmu.
Saya mengutip kata - kata Forster  “defines story as the chronological sequence of events and plot as the causal and logical structure which connects events” (see Forster, 1927: 93f).
Kata yang saya garis bawahi  tebalkan menjelaskan dengan sangat rinci kalau plot itu menghubungkan antar kejadian. Jadi dimana mereka yang mengatakan Plot dan alur beda maka sebenarnya mereka tidak mengerti Literatur.
            
            Dari banyak sumber dan paparan yang saya berikan, maka saya mengambil kesimpulan kalau Plot dan alur itu sama, tidak ada perbedaan di dalamnya bisa dikatakan mereka memiliki arti yang sama. Dan jika ada yang mengatakan beda mungkin mereka membedakannya berdasarkan fungsi yang terkait.


7 comments:

  1. nice post mudah mudahan bisa jadi penulis handal

    ReplyDelete
  2. Iya bro ada yang pernah bilang beda. Saya sebagai penulis sudah menjelaskannya. Eh malah orangnya ngeyel. Hadeh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebanyakan mereka dapatt dari topik SMP bro, ada buku paket yang bilang beda, saya lupa judul bukunya apa itu. pokoknya kajian itu membedakan fungsi plot dan alur

      Delete
    2. Maaf mas, tapi itu judulnya agak menyesatkan ya karena ternyata beda dengan isinya. Kalau membaca dari judul plot dan alur itu beda. Begitu membaca isinya sampai selesai, plot dan alur itu ya ternyata sama. Kalau sepemahaman saya yang kebetulan juga didukun oleh kbbi, plot dan alur itu memang sama. Cuma ketidak sinkronan antara judul dengan isi tulisan di atas lumayan membingungkan (at least bagi saya). Apakah memang disengaja?

      Delete
    3. memang disengaja untuk yang mencari pembaca konteks mengenai plot dan alur

      Delete
  3. MAKASIHHHH BANGETTTTTTT!!!!!!!!!!!! AKHIRNYA BISA TIDUR DENGAN TENANG!!!!
    Memang banyak banget artikel yang engatakan bahwa Plot dan Alur itu berbeda, tetapi setelah saya teliti, teliti, dan teliti lagi, pengertiannya sama saja. Tidak ada perbedaannya.

    Sekali lagi, terima kasih untuk artikel ini. Semoga bisa memberikan pencerahan kepada setiap orang yang masih ambigu dengan alur dan plot ini.

    ReplyDelete
  4. Thx, tapi judulnya tolong diperbaiki lagi

    ReplyDelete