Title : My Law
Genre : School, Psychological, Mystery,Thriller
Author : Hittori Yudo
Chapter: 12
Vodoo
“Jadi dia tertangkap,ahahahaha!!!” suara
Nebula yang membuatku sedikit kesal, entah kenapa perempuan ini begitu senang
menertawai sesuatu.
“Terus cara mencari Kak Nimala?” aku
berusaha sabar tapi wajah Nebula masih membuat kesal hingga saat ini.
“Kakak mau mencarinya kan?” kalian
ini atas belas kasihan dari Valen membuat Nebula menghela nafas, kurasa dari
awal Nebula berniat mengerjaiku.
“Ehmm, serikat apa yang
menangkapnya?” aku diam, kalau saja aku sudah tahu. Mungkin aku tidak akan
duduk diam di trotar saat ini.
“Hah! Terus ciri – ciri orang yang
mengkap siluman kuda itu?” aku sama sekali tidak ingat, yang jelas aku
menghancur seorang berbadan gelap dan orang yang memerintahkannya sama sekali
tidak kuingat.
“Aku hanya dengar dia mengatakan
“Pationa” apa lah!” Nebula menatapku seolah dia sedang menyerah dengan semua
ini, kemudian dia melirik Valen yang sepertinya menatapku dengan wajah sama,
apa kedua nenek ini tidak mengerti perkataanku.
“Kau tidak menghajar salah satu dari
mereka?” Valen terlihat masih mencoba menggali informasi lebih dalam dariku.
“Aku menghajar pria berbadan gelap,
dan saat aku meremukan kepalanya dia berubah menjadi pasir!” mereka berdua
terdiam, aku tidak tahu apa yang terpikirkan tapi tampaknya Nebula tersenyum
lebar.
“Itu serikat Vodoo kan?” suara Valen
terlihat tidak terlalu yakin tapi Nebula mengangguk setuju dengan apa yang dia
ucapankan.
“Ya ampun, apa yang dipikirkan oleh
mereka!” suara Valen membuat Nebula semakin tersenyum senang. Kenapa aku merasa
Nebula mengharapkkan sesuatu yang buruk saat ini.
“Kalau begitu Valen, lakukan
sekarang!” ucap Nebula membuat Valen mendesah pasrah, gadis ini segera
mengatakan sesuatu dan sebuah lubang berwarna hitam muncul ddi depan kami.
“Ini akan menarik!” Perkataan Nebula
saat itu membuatku menjadi sedikit ragu saat mengikuti langkah mereka masuk ke
dalam lubang hitam. Dan saat aku sadar untuk membuka mata aku sudah berada di
tempat yang terlihat gelap dengan bukit – bukit yang mengitari tempat ini.
“VODOOOOOOOOOOOOOOOO!!” suara Nebula
membuat seluruh kawasan bergetar dan beberapa orang yang memakai pakaian serba
hitam segera keluar dari balik bukit.
“Nona Nebula?” suara orang tua yang
terlihat begitu menghormati Nebula segera datang menghampiri kemudian menunduk
memberi hormat.
“Nona?” aku tidak pernah berpikir
orang tua ini tidak mengenali nenek – nenek dihadapannya.
“Brengsek, kalian disini masih saja
melakukan hal kotor!” Nebula segera menghemepaskan laki - laki tadi dengan
mantra anti gravitasi membuat laki – laki ini terpental jauh.
“Tetua! Beraninya wanita itu
melakukan hal kotor, semuanya persiapkan serangan!” beberapa orang mulai ribut
membuat kami bersiap untuk mengantisipasi serangan dari mereka.
“BODOHHHH!!!!” suara tetua tadi
terdengar nyaring menggema membuat orang – orang ang ribut tadi mendengarnya.
“Dia
Alkemis terkenal Nebulania dari Baghad dan Valentina dari London, aku tidak
mengingkan pengorbanan nyawa yang sia – sia!” orang tua itu berteriak membuat
semua bawahanya berdiri mematung tapi masih menatap kami dengan wajah
kebencian.
“Sepertinya
Nona memiliki kesalah pahaman disini!” aku terdiam menatap Nebula dengan
pandangan bingung, sementara Nebula seperti menenangku dengan wajah
mengejeknya.
“Siluman
kuda yang kami bawa adalah bahan mentah yang bagus untuk dibuat sebagai ramuan
pemanjang umur. Apa kau tahu itu?” wajah Tetua itu berubah pucat dia segera
menatap seuluruh bawahanya dan kemudian salah satu dari mereka mengeluarkan
sebuah kantung.
“Unchea!”
katong itu berbuah menjadi besar kemudian memperlihatkan Kak Nimala didalamnya.
“WAAAAA!!!
Tuan!” semua orang memandang keheranan saat Kak Nimala mendekatiku sambil
berlinang air mata.
“Ahahaha,
gadis kecil yang malang!” dia langsung menatap Nebula dengan tatapan membunuh
membuatku kembali menghela nafas panjang.
No comments:
Post a Comment