blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Tuesday 15 September 2015

Potion Polnep Animation : Sekotak Harapan Review


                Sudah Nonton PV Sekotak harapan dari Potion Polnep Animation ? kalau belum coba di cek dulu di youtube kalau mau cek coba mampir dulu di Fanspagenya dan kasih suka ya. https://www.facebook.com/PotionPolnep/timeline

           Mereka mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak yang mengangkat tema nasional. Video animasi ini menceritakan tentang usaha keras seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya.

            Terus cuma ngasih kabar itu aja, tentu saja enggak. PV dari sekotak harapan tanpa sengaja mampir di bagian beranda saya. Tertarik untuk melihat seperti apa hasil kerja dari anak bangsa karena terlalu sering nonton hasil kerja bangsa lain saya terdiam. Itu adalah gambar yang keren saya gak tahu berapa lama mereka buat tapi dengan memastikan kualitas gambar yang saya lihat kurasa lebih dari 2 bulan pengerjaan dan latihan selama beberapa tahun.

            Menurut beberapa situs mereka mengerjakan dengan tahap frame by frame seperti pengerjaan Anime aslinya. Kalau mau lihat pengerjaan anime dari mulai nol sampai ke tahap PV video kalian bisa nonton beberapa animasi jepang kalau gak nonton video pembuatannya di Youtube banyak kok Studio yang mengshare pembuatan Animasi mereka


            Beberapa komentar tentang gambar mendapat tanggapan positif tapi dengan pengisi suara mereka banyak menentang dan menyangkan. Ada beberapa alasan kenapa pengisi suara terasa kaku dan tidak cocok untuk di dengar. Saya mengatakan sesuai dengan apa yang saya rasakan.

            Pengisi suara ini baru, tentu saja kami semua yang menonton pasti paham kalau pengisi suara ini baru. Tapi sangat disayangkan jika gambar sebagus itu harus mendapat pengisi suara yang terlihat gugup dan kurang menguasi peran. 

Ada banyak cara digunakan untuk berlatih agar suara terdengar natural, kalau sering nonton PV anime yang ada di youtube kalian bisa tahu kalau mereka menggunakan suara dengan ekspresi wajah membuat suara mereka seakan hidup. Menggunakan imajinasi mereka untuk menghasilkan suara yang di rasa pas dan banyak hal lain yang bisa dilakukan. Untuk pengisi suara mungkin itu saja.


Mari kita bahas secara keseluruhan PV adalah sebuah prolog dalam industri animasi di beberapa Negara seperti jepang dan korea yang sekarang sedang naik daun dalam istilah asing mungkin kita sering mengatakan Trailer. Secara keseluruhan memberi efek kejut yang sangat berarti bagi para penonton. PV itu singkatan dari Promotion Video!


M : Pernahkah kau melihat?
M : Seorang pekerja keras!
C 1:<Efek nafas naik turun dengan cepat>
C2 :Chandara kamu kenapa?
C1 :Uang dan barang – barangku hilang
M : Seorang yang tanpa malu berkeliling menjajakan daganganya
C3 :Buatlah dia berjanji mengembalikan uang yang kau pinjamkan sewaktu hari nanti dengan begitu mungkin ke khawatirannya akan sedikit berkurang.
C2 :Berjanjilah kamu akan mengembalikan uang ini suatu hari nanti dan kamu akan sukses
C1 : Aku akan mencoba bangkit kembali, walaupun pernah jatuh!

Mungkin bagi beberapa penulis mereka akan merasa janggal dan merasa kurang pas, itu manusiawi semua orang pasti merasa kurang tapi ada beberapa kesalahan yang mungkin membuat para penulis tangannya sedikit gatal.

Ini menurut saya sebagai penonton akan sedikit berkomentar

M : Pernahkah kau melihat?( ini ditujukan untuk satu orang), kenapa tidak di coba dilihat pada kata kau menjadi kalian)
M : Seorang pekerja keras! ( seorang pekerja keras memang terlihat baik tapi kenapa tidak mempertegas dengan kalimat Pekerja keras! Saja)
C 1:<Efek nafas naik turun dengan cepat>( saya rasa efek ini cukup bagus!)
C2 :Chandara kamu kenapa? (Kalau melihat sesuatu yang mencurigakan pasti kita akan mengatakan dengan lantang “Apa yang terjadi, Chandara?” atau “Chandra apa apa?”)
C1 :Uang dan barang – barangku hilang( untuk mempertegas situasi kenapa tidak membuat seperti ini “uangKu, barang – barangku, semuanya hilang” atau “uangku tidak ada… barang – barangku hilang!”)
M : Seorang yang tanpa malu berkeliling menjajakan daganganya(monolog kaku banget, kenapa gak coba dengan “Berkeliling menjajakan dagangannya”  karena kata seorang akan terasa kaku menurut saya!”
C3 :Buatlah dia berjanji mengembalikan uang yang kau pinjamkan sewaktu hari nanti dengan begitu mungkin ke khawatirannya akan sedikit berkurang.( hmm dialog yang ini buatlah lebih santai “dia khawatir dengan uangmu, coba saja janjikan uang itu bisa di kembalikan suatu saat nanti?”)
C2 :Berjanjilah kamu akan mengembalikan uang ini suatu hari nanti dan kamu akan sukses. (dialog ini terasa kaku juga “Berjanjilah dua hal padaku, kau akan sukses dan kau akan mengembalikan uang itu nanti!”)
C1 : Aku akan mencoba bangkit kembali, walaupun pernah jatuh!(untuk mempertegas perasaannya “Aku akan bangkit!”)

Perubahan Dialognya jadi seperti ini.
M : Pernahkah kalian melihat?
M : Pekerja keras!
C 1:<Efek nafas naik turun dengan cepat>
C2 : Apa yang terjadi, Chandara?”
C1 : uangku, barang – barangku, semuanya hilang!
M : Berkeliling menjajakan dagangannya!
C3 : Dia khawatir dengan uangmu, coba saja janjikan uang itu bisa di kembalikan suatu saat nanti?
C2 : Berjanjilah dua hal padaku, kau akan sukses dan kau akan mengembalikan uang itu nanti!
C1 : Aku akan bangkit!

Saya rasa sedikit tidak sopan sih, merubah dialog dalam PV orang lain tapi sebagai seorang penonton yang baik saya mencoba memberikan saran. Karena kalau melihat dari sisi konsumsi masyarakat Indonesia yang menyukai produk yang dikerjakan secara baik dan mutunya bagus.

Lho kok bukan produk luar negeri sih? Kalian salah paham ya. Kenapa orang Indonesia memilih produk luar negeri? karena memang kualitas dan mutunya jauh lebih bagus. Tidak usah marah, mereka lebih banyak belajar dan menggunakan waktu yang lebih banyak dari kita. Kalau masih marah juga coba kita pikirkan apa yang kurang dalam hal mengerjakan sesuatu.

Sekian Review PV sekotak harapan dari saya, dan sampai bertemu di pos selanjutnya.








5 comments:

  1. Itu karena dubbing nya pke peralatan seadanya Gan....
    kalo yg di TV itu dia ada studio tersendiri utk dubbing...

    sdgkan animasi ini msih pke fasilitas yg ada aja..
    bahkan utk menggambar karakter mereka msih pke konsep manual..
    kalo animasi sebut saja "Bettle of Surabaya", mereka menggambar kartun aja udh make pen elektronik dan pengisi suaranya make aktor terbaik dan microfon yg bagus juga...

    ReplyDelete
  2. @Rangga, ya semua yang nonton tahu passti pake alat perekam sedehana gan. tapi kakunya suara terlalu terlihat serta di dukung naskah yang kurang pas saat di dubing makanya suaranya jadi gak gitu bisa nyatu sama animasi, mohon maaf kalau menyinggung ya...

    ReplyDelete
  3. dubbingnya cuma menggunakan headseat gaming sama laptop gan

    ReplyDelete
  4. @ Wiki Riyandi aduh gan, kan yang ane bilang penjiwaan. masalah dari peralatan memang berpengaruh tapi tidak sampai pada tahap pengrusakan karakter suara. mohon maaf kalau menyinggung

    ReplyDelete
  5. wkwkwkwk,, bukan nyinggung gan. ane sih ndk ada masuk di Tim Animasi mereka, jd menyinggung sedikitpun ndk ada gan :D cuma hanya sekedar informasi doank,:D

    ReplyDelete