blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Friday 14 August 2015

Gadis Dari London Chapter 9

Title    : Gadis dari London
Genre  : School, Romance, comedy
Author : Hittori Yudo
Chapter: 09

BAB IX MENARIK
            Embun pagi yang menyuruak masuk memasuki celah – celah kaca membuat Riki yang merasa kedenginan mulai mencari kehangatan diantara kasurnya yang terlihat lapang.

            “Pelan – pelan Riki!”

            “Iya-“ mata Riki langsung mencuat menatap orang yang ada di sampingnya menatapnya datar.

            “Ria!”

            “Iya…” ucapnya datar membuat Riki semakin kesal.

            “Berapa lama kau disini?”

            “Sejak tadi pagi!”

            “BERHENTIL MENGANGGUKU  DAN CEPAT PERGI DARI SINI!!!”
           
Ria hanya sedikit mendengus kemudian lari menuju kamarnya, entah kenapa setiap pagi harus menjadi hari yang menyedihkan seperti ini.
           
“Riki!” Riki segera menoleh dan mendapati Kak Chindy kini sudah lengkap dengan seragamnya dengan tambahan celemek di badanya.
           
“Kak, hari ini kan-“
           
“Hari ini giliran aku yang masak karena beberapa hari yang lalu kan sakit!” suara ceria kak Chindy membuat Riki berwajah muram seperti sebuah awan yang mendung.
           
“Hari ini aku harus cepat sampai di sekolah jadi-“
           
“Oh kebetulan Riki, aku sudah membuatmu ini!” Kak Chindy menyodorkan bekal makanan membuat Riki dengan wajah gugup mengambilnya.
           
“Kenapa kakak tahu?”
           
“Semua orang sudah pergi sejak aku mulai memasak, tapi untung saja kamu baru bangun jadi ini special untukmu!” wajah kak Chindy tersenyum dengan penuh pengharapan membuat Riki dengan hati yang tidak enak memberikan senyum terbaiknya sambil mengambil kotak makanan tadi.
           
“Terimakasih!” suara harapan tadi membuat Riki semakin tidak enak.
           
“Aahh, aku baru ingat, Rika sudah menunggumu di meja makan!” wajah Riki tadi yang terlihat kesal kini berubah menjadi kebingungan.
           
“Apa yang gadis itu lakukan hari ini?” suara Riki tadi membuat hindy yang ingin berjanjak menjadi terhenti.
           
“Eeh, bukannya kalian teman dulunya?” suara tadi entah kenapa membuat Riki semakin bingung.
           
“Aku tidak ingat-“
           
“Ahh, aku rasa harus segera pergi, kau makan itu ya Riki!” suara kak chindy secara tidak sadar mengakhiri obrolan ringan mereka.
           
“Ok kak!” balas Riki yang kini berjalan ke arah ruang tamu dan melihat Rika sudah duduk gelisah di sana.
           
“Ada apa?”
           
“Hmmm, itu anu. Aku-“
           
“Ok kau sedang cemas, sekrang tarik nafas!”
           
“hhmmm…hussshhh…HHmmm…Hussshh…” Rika menarik nafasnya dua kali dengan suara yang cukup keras.
           
“Aku ingin menjelaskannya semuanya!” suara itu membuat Riki menjadi tegang entah kenapa dia menjadi sedikit takut.
           
“Tentang apa ya?”
           
“Tentang kita!” suara itu membuat nafas Riki seakan berhenti dan entah kenapa dia merasa inilah ketegangan sebenarnya dari serangkaian kejadiaan yang sering dialaminya.
           
“Maksudmu apa?” Rika terlihat ragu untuk membuka mulutnya lagi, dia menatap datar kea rah orang yang baru saja datang.
           
“Aku tidak sedang bercanda, orang tuamu memintaku untuk mengurusmu dan besok kau bisa meninggalkan asrama?”
           
“Maksudmu apa? Kenapa kau tiba – tiba membawa orang tua ku?”
           
“Aku memang datang atas dasar itu!” tiba – tiba kepalanya berputar atas obrolan ambigu yang di katakana kak Chindy.
           
“Kau?”
           
“Ehm, aku seharusnya ikut tinggal di sini tapi Anda terlihat tidak nyaman, tuan!”

            Riki terdiam bak tikus yang terpojok, dia akhirnya ingat tentang semuanya dan sekarang aku di hadapkan dengan sesuatu hal yang nyata. Dia tahu siapa dalang di balik itu semua.

            “Hahaha, seharusnya aku merasa aneh denganmu sejak lama Rika, Kakek sialan itu yang ternyata mengirimu. Bilang padanya aku tidak ada hubungan dengan keluarga mana pun. Cari saja ibuku, aku tidak mau mendengar apapun dari kakek itu.”

            “Tapi tuan, aku mendapat perintah dari nona muda!’

            “Ibu, sebenarnya statusmu apa?”

            “Tunangan!”
           
“Hah?”
           
“Aku sudah menyerah dengan itu dan sekarang aku berusaha menjadi pelayanmu.”
           
Kata – kata itu membuat Riki mengusap kepalanya dan menatap gelap ke arah Rika, dia juga tidak habis pikir ibunya mengirim Rika di sini dengan pertujuan kakeknya. Dia tidak mau hidupnya yang damai terusik dan jelas keluarganya mengusik dengan sangat baik.
           
“Ria, bisa minta tolong untuk meminta izin pada Bu Rosi untuk aku tidak masuk hari ini. Dan besok. Bilang padanya aku ada urusan keluarga!”
           
“Baik!”
           
Setelah mengarahkan pandangnya pada Rika yang kini kelihatan kebingungan, dia kemudian menarik tangan perempuan ini walaupun rasa takut yang melanda tapi demi kebaikanya di depan dia harus menahanya.
           
“Ikut aku, kita kerumah orang yang mengirim perintah padamu!”
           
Rika hanya terdiam mengikuti apa yang dikatakan Riki, dia merasa menjadi orang yang penting di saat seperti ini.

10 comments:

  1. bagus banget gan artikelnya,, bisa buat ngilangin jenuh nih

    ReplyDelete
  2. jadi terinspirasi buat artikel kayak gini, makasih yaa gan

    ReplyDelete
  3. menarik nih, coment dulu sebelum baca ah

    ReplyDelete
  4. lebih bagus gan kalo di kata2 uniknya pake emoticon biar lebih menghibur...

    ReplyDelete
  5. cari selingan jenuh baca dulu artikel ini ah, mantep gan

    ReplyDelete
  6. kenapa ngak di jadikan buku aja mas, saya rasa tulisan mas sudah bisa menyaingi pasar.
    saya sampai ingin membaca chapter sampai tamat.
    oke saya tinggal dulu ya, mau baca dari chapter 1. hehe

    ReplyDelete
  7. Keren,Bagus juga ceritanya nih , sangat bermanfaat . kalo boleh kasih saran , karna ini web media online beri foto ilustrasi diisi cerpennya sepertinya akan membuat pembaca lebih asik :)

    ReplyDelete
  8. kerenn.. bagus banget ceritanya.. aku baca .... uuuuu

    ReplyDelete
  9. bagus gan, keren ceritanya hehe.

    ReplyDelete
  10. Japan banget. Tapi gx nyangka rika tunangan/sekarang pelayan.

    ReplyDelete