White Wings adalah Light Novel yang
diterbitkan LovRinz dengan jalur indie atau bisa kita sebut jalur mandiri.
Tentu saja ini memerlukan banyak modal dan waktu untuk bisa melakukannya. Mari
kita tanya sedikit penulis yang bersangkutan.
Reporter :
Zen
Zen Zulhidayat : Halo…
Reporter : Bisa wawancaranya sekarang ?
Zen Zulhidayat : Bisa
Reporter : Jenis Novel apa
yang kamu buat ?
Zen Zulhidayat : Novelku sih lebih ke arah Light Novel,
karena ada ilustrasi gaya manga-nya.
Reporter : Tujuan
anda menulis itu apa ?
Zen Zulhidayat :
Karena aku suka berfantasi...fantasi itu aku mau tunjukkan ke orang lain.
sesuatu yang ingin aku sampaikan. lebih ke arah kepuasan hati sih!
Reporter : Kalau
dalam menulis buku, biasanya menghabiskan waktu berapa lama dalam sehari ?
Zen Zulhidayat : Tergantung
sih... sejauh ini aku masih belum sekomitmen yang biasanya, kadang aku bisa
sampe 3 jam sehari untuk nulis.
Reporter : Berarti
tidak ada ketentuan sendiri ya, buku anda ini memakai model baru kan
menggambungkan ilustrasi dan cerita. apa menurut anda buku ini bisa mendapat
respon baik dari para pembaca ?
Zen Zulhidayat
: Mayoritas kasih respons bagus sih
mereka suka, tapi beberapa yang lain tidak suka. terutama novelku sangat animesque,
tidak semua orang bisa nerima itu.
Reporter : Yang membuatmu
berniat buat nerbitin dan jual buku sendiri ?
Zen Zulhidayat
: Pertama sih alasannya simpel. Penerbit
adalah sebuah bisnis, pastinya mau untung. berat bagi mereka untuk menerbitkan buku
yang terlalu cutting edge dari orang yang tidak terkenal macam saya. Saat kita
coba inovatif itu sesuatu yang amat riskan, akhirnya aku putuskan mending aku
jualan sendiri dulu, mencari nama, bangun fanbase... jika fanbase sudah kuat.
walau karya kita inovatif dan cutting edge, mereka akan consider buku kita
untuk diterbitin.
Reporter : Jadi
intinya berniat untuk masuk ke dunia penulis lewat jalur non mainstrem. tapi
kalau kita menerbitkan sesuatu pasti memerlukan modal. apa menurutmu modal itu
bisa kembali nantinya ?
Zen Zulhidayat : Tentu
saja bisa... tapi, jika masih baru pertama kali nerbitin buku... aku rasa sudah
siap - siap untuk rugi dulu, sebab yang kita kejar bukan untung tapi fanbase.
makanya para penulis barat, justru mereka indie setelah merkea terkenal. Karena
mereka bangun fanbase dulu.
Reporter : Jika
dalam penjualan buku, biasanya anda menggunakan cara yang bagaimana. anda
sendiri mengatakan tidak semua orang bisa menerima buku itu kan ?
Zen Zulhidayat : Kita
harus tahu marketing kita Mas. Ini buku ditujukan ke mana? orang-orang yang
kira - kira akan menyukainya,.makanya buku ini aku arahkan ke para pembaca yang
suka komik, tapi suka baca novel juga. terutama orang yang bisa dibilang,
weaboo atau otaku...mereka akan nerima buku ini. Marketing itu penting, makanya
kita harus ada strategi penjualan.
Reporter : Kalau
boleh tahu penerbit apa yang membantu anda ?
Zen Zulhidayat :
LovRinz, penerbit ini membuat program namanya Indie-indie mereka akan seleksi
buku - buku yang menarik, terus menerbitkannya mereka cetak 100 buku, tanpa
modal... dan royaltinya 40 persen per buku.
Reporter : apa
tidak merasa rugi? komisi yang di dapat 40 % kan ?
Zen Zulhidayat :
itu sudah amat untung Mas, ingat, mereka ga memungut biaya 1 rupiahpun
penerbitan ga sebesar yang kita kira. Kalau penerbit mayor, paling besar kasih
komisi cuma 10-20 persen aja ini 40 persen!!
Reporter : Ini
kan memakai ilustrasi tentu saja orang yang membuatnya bukan anda, kira –kira
untuk modal semua ilustrasi yang ada memakai biaya berapa ?
Zen Zulhidayat :
kemarin saya bayar 200 ribu untuk
sampul, dan 1,5 juta untuk ilustrasi bagian dalam. Ada sekitar 15 ilustasi
Reporter : Wiiih banyak juga ya modalnya, Kenapa gak
coba yang major gan, sebelum memulai indie ?
Zen Zulhidayat :
karena saya buat Light Novel, format yang jarang diterima penerbit... dan novel
saya bersekuel. Ada penerbit yang sudah suka cerita saya, suka gaya tulis saya
tapi ga nerima, karena bersekuel dan temanya ga cocok.
Reporter :
berarti ada beberapa hal yang juga susah untuk di terima penerbit ya,
terimakasih atas waktu dan ilmu singkatnya Zen, semoga bukunya nanti laku
keras.
itu agan langsung yang wawancara ???
ReplyDeleteiya masbro
ReplyDelete