Title : Aku Bukan Sister Complex
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 08
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 08
Pasukan
Pasukan
khusus yang terdiri dari 12 bintang adalah pasukan yang cukup kuat untuk
menghabisi satu batalion. Kami terdiri dari berbagai bangsa dan Negara, orang
terbuang yang memburu uang, mungkin bisa di artikan begitu. Waktu itu tidak ada
yang tidak mungkin di sini, setidaknya beberapa tahun terakhir, sebelum kami
kehilang beberapa anggota.
“Semua sudah berkumpul, apa kamu ingin berpidato Aries!”
Leo berkata dengan nada setengah bercanda.
“Sebenarnya aku ingin meminta maaf pada kalian semua
karena telah mengganggu waktu luang. Sebenarnya ada-“
“Sudahlah, Aries. Kami akan mengikuti kemanapun termasuk
ke dalam lubang kubur sekalipun!” Virgo berucap dingin dengan senyum di
bawahnya.
“Terima kasih banyak atas kebaikan kalian” ucapku mulai
sedikit menangis.
“Inilah ketua kalian cengeng dan kurang ajar tapi dia
sungguh baik saat ini!” Lily berkata dari arah belakangku tempat kami
berkumpul. Sepertinya dia sudah siap dengan pisau kecil dan pistol di seluruh
tubuhnya aku bisa melihat senjata itu terlihat jelas dari dalam bajunya.
“Mungkin dia juga sedikit..” ucap Lily lagi yang
menyadari aku telah memperhatikan bagian tubuhnya. Ada jeda beberapa saat dia
berkata dengan nada mengejek “ mesum” ucapnya kemudian membuatku sedikit kesal
dengan tawa orang – orang yang berkumpul.
“Aku tidak mesum!!!” ucapku membela diri.
“Oh,
iya kamu tidak mesum. Tapi sister complex” ucap Virgo geleng – geleng kepala.
“Iya aku itu, tidak siapa yang kau bilang sister complex
?” ucapku membuat semua orang semakin
tertawa.
“Ok baiklah kita lewat semua percakapan aneh tadi. Aku
akan langsung menjelas ke inti permasalah kali ini.. Musuh kita kali ini adalah
snake tentu saja itu aliansi pengumpul pembunuh level S dan semua data yang
kalian dengar tentang Snake adalah benar” Leo memulai rapat dengan cepat,
suasana yang tadinya santai berubah menjadi mencekam.
Aku bahkan tidak yakin kami bisa menerobos masuk dengan
perlengkapan dulu, yah setidaknya keterampilanku tidak begitu banyak berkerung.
“Sekian!!” suara lantang Leo mengakhiri pembicaran tadi.
“Trakk!!” pintu ruangan terbuka, semua orang yang masih
berada diruangan ini segera menoleh termasuk kami yang berada di depan mereka.
“SELAMAT MALAM SEMUA, GYAHAHAH” suara ini sangat
mencekam, Pupil kami semua melebar melihat Boston, dengan harga informasinya
dalam pencarian internet mencapai $1000.000 tergolong sebagia kejahatan kelas
berat tentu saja di lavel S saat ini.
“Boston, apa yang kau lakukan di sini” ucap Asuka yang
sudah dalam posisi siap menyerang.
“Santailah sedikit Asuka mantan bintang keberhasilan. Aku
berbicara pada Green Frick tentang Adiknya!” ucap Boston mengangkat kedua
tangannya.
“Ikuti aku!” ucapku keluar dari ruangan di ikuti Boston,
sementara yang lain tidak merubah fokusnya dari kami. Mereka terus
memperhatikan kami hingga aku tidak bisa mleihat mereka lagi.
“Sekarang apa mau mu kita tidak ada hubunganya 10 tahun
lalu. Aku sudah memilih jalanku sendiri bersama ayah!” ucapku memulai
percakapan.
Boston memiliki tubuh kecil dan ramping dengan rambut
cepak, kulit yang sawo matang tentu saja dia tidak tampak seperti seorang
pembunuh yang melenyapkan pemimpin Negara lain. Dia lebih mirip seperti
pengusaha muda dengan kaos oblong dan celana jeans. Kami hanya berhubungan dulu
sebagai rekan kerja sekaligus teman seperjuangan.
“Kakek itu mulai gila, dia sekarang menjodohkan Nita
dengan mafia dari Italy, bahkan beberapa orang yang berada dalam naungan Snake
mulai memberontak kebanyakan dari mereka tidak menyetujui memiliki pemimpin
dari orang Italy berengsek!” Boston mulai membuka percakapan yang tidakku
mengerti alurnya dengan wajah kesal.
“Lalu?” ucapku bingung.
“Kami memilihmu sebagai penerus karena kau anak pertama,
pimpinan dari berbagai grup semuanya setuju tapi kakek tidak bisa mengabulkan
hal itu. Dia bilang kamu tidak bisa menjadi penerusnya walaupun darahnya
mengalir dalam dirimu!” aku menatap Boston beberapa saat, Boston hanya
tersenyum konyol layaknya sudah terbiasa dengan hal itu.
“Lalu kakek menyuruhmu untuk bertaruh, jika aku menerima
tawaran sebagai penerus dia akan menarik kata – katanya!” ucapku mulai sadar
dengan arah pembicaran ini
.
“Tepat sekali ketua bintang keberhasilan!” ucap Boston
memberikan jempol padaku.
“Aku menolak, tidak ada artinya aku keluar 10 tahun lalu!”
ucapku kesal.
“Jadi kamu lebih memilih adikmu yang manis itu di berikan
pada orang Italy dan mengorbankan semua temanmu pada rencana dengan
keberhasilan 10 % ini!” ucap Boston menimbang nimbang perkataanku.
“Tidak, tentu saja aku tidak mau Nita itu-” kata – kataku
terpotong melihat senyum Boston yang merasa dirinya menang.
Jadi begitulah percakapan berakhir dengan tajuk yang aneh
sekarang aku berdiri di hadapan kakek orang yang ku benci dengan rombangan
grupku berada di belakang. Kakek ini seolah menahan tawanya, aku bertaruh dia
sekarang merasa menang.
“Aku akan kembali!” ucapku membuat semua mata tercengang
termasuk Nita, matanya bulatnya melebar memadangku dengan wajah tidak percaya.
“Jadi, kamu kembali hanya karena Nita ?” pertanyaan orang
tua ini membuatku terdiam, sedangkan para petinggi yang wajahnya masih sama di
situ menahan tawanya.
“Hmm,
itu begitulah” ucapku ragu – ragu
.
“Dasar cucu bodoh,
aku tidak akan membiarkan kalian menikah. Karena kalian saudara kandung!” ucap
kakek memperingatiku.
“Aku
bukan sister Complex!” ucapku kesal di sambut tawa seluruh orang yang ada di
sini.
No comments:
Post a Comment