Title : Aku Bukan Sister Complex
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 06
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 06
Menyedihkan
Aku
terbangun di malam hari dengan keringat penuh, dingin ucap ku meringis. Hampir
setiap jengkal lidah ku terasa pahit dan kelu. Ruangan ini terasa hampa walau
malam seharusnya begitu, tapi biasanya ada kehangatan di dalam ruangan bersekat
ini.
“Apa ini? Bahkan aku menangis hanya karena
kakek itu, dan apa – apan dia mendekatiku dengan anak kecil macam Nita, aku
benar – benar terbawa…” aku berucap lagi sambil sedikit meringis, ada sedikit
penyesalan dalam setiap kata ku.
“Menyedihkan!!”
Dari balik kegelapan seseorang berkata tajam kemudian mendekatkan dirinya pada
ku. Yang pertama kulihat adalag sarung pedang yang penuh dengan goresan. Aku
bisa menebak siapa wanita ini dengan tepat jika sudah melihat sarung pedangnya.
“Apa yang kau lakukan di sini?” aku berkata
dingin, wajah Asuka semakin kacau melihatku.
“Apa yang aku lakukan, kau bahkan tidak menyadari
keberadaan ku. Apakah hatimu kembali seperti dulu. Dan kemudian kau menyalahkan
orang lain, kau benar – benar kurang ajar!!” Asuka berkata sambil meneteskan
air matanya.
“Aku
tidak mau mendegar itu darimu!” aku melempar pisau dengan cepat, hingga kira –
kira 1 cm akan menacap di wajahnya. Dia menangkisnya dengan sarung pedangnya.
“Kau
sangat kasar pada wanita!” Leo berkata dari balik jendela tempat kamar ku.
Mantan pembuka kunci berkas mungkin sangat mudah membuka jendela ku.
“Apa
yang kau lakukan malam – malam begini ?” Aku berkata dengan nada keras. Leo
hanya tertawa kecil seolah mengangap itu hanya lelucon saja.
“Santai,
aku dapa informasi menarik Aries, bukan Green Frick. Tentang adikmu dan nama
aslimu!” Leo menatap ku dengan tajam. Green Frick adalah nama pembunuh bayaran
dengan level S bisa dikatakan harga kepala ku mencapai harga satu buah pulau di
selatan. Setahu ku nama itu sudah ku buang sebelum aku masuk pasukan khusus,
yah sewaktu aku masih kecil, kakek itulah yang membuat semua keluarganya
menjadi pemubunuh.
“Jangan
memanggilku dengan nama itu lagi!!” aku berkata dengan nada marah, Leo hanya
diam.
“Kau
tahu, Nita adalah Queen Frick, dia adikmu yang sebenarnya. Ayahmu
menyembunyikan file yang di serahkannya pada ku, file itu berisi seluruh data
milik mu. Sebenarnya aku ragu membuka file ini. Tapi setelah persyaratan
pertama terpenuhi aku membuka datanya!” Leo berkata dengan nada monoton yang
membuat ku semakin tidak mengerti.
“Persyaratan?”
ucap ku bertanya.
“Yah, datangnya adik dan munculnya kakekmu!” Leo berkata
dengan pelan, aku sedikit kesal.
“Kapan kau dapatkan itu dari ayah maksud ku
komandan Staf 1 ?” aku berkata dengan nada sedikit marah. Leo sedikit panik,
sepertinya dia tidak ada alasan kemudian menghembuskan nafasnya pelan.
“2 tahun lalu!!” Leo berkata lesu, seolah
ketakutanya akan nampak.
“Beraninya
kau menyembunyikan ini padaku selama 2 tahun, ayah brengsek bahkan dia tidak
akan mengatakan apa – apa tentang Nita adalah saudariku. Belum lagi aku tahu
kakek saat ayah mabuk di divisi 3 !” aku berkata dengan nada marah.
“Sebenarnya Nita itu Kembaranmu!” Leo berkata
pelan.
“Brengsek, aku harus minta maaf pada ucapanku
?” mulai bangun dari tempat tidur kemudian segera mencari baju ku untuk segera
berangkat menemui Nita.
“Kau
tahu tempat kakekmu?” Asuka berkata dengan nada bertanya pada ku.
“Aku
sudah tidak ingat lagi?” Aku berkata dengan pelan, Asuka hanya memandang ku
dengan tatapan ‘Kau bodoh’ dari kedua bola matanya.
“Hey,
jangan tatap aku seperti itu!” Aku berkata dengan nada ringan tapi Asuka tidak
memperdulikan lalu menghilang dalam kegelapan.
“Wanita
itu..” ucap ku frustasi dan Leo hanya terkekeh di belakang ku.
“Wajar,
wanita itu keturunan dari pengguna Ninjutsu!” Leo berkata pelan.
“Ilmu
Nin, apa tadi?” ucapku dengan nada bingung.
“Maksudnya ilmu ninja, dia berasal
dari klan KAGE yang ada di jepang, tapi setelah menguasi ilmu pedang samurai
dia berhenti memakai ilmu itu. Tapi dia cukup gila juga saat memegang senjata
laras panjang!” Leo berkata dengan nada merinding sambil berusa mengingat
kembali masa lalu kami.
“Dia Rangking 4 di unit kita, jadi
wajar. Bahkan kemampaunku tidak sanggup menandinginya” Aku berkata dengan nada
santai.
“Ada satu lagi informasi penting mengenai adikmu!” Leo berkata dengan
nada berkesan membuat ku penasaran.
“Apa?”
ucap ku bertanya.
“Kau
lupa, aku juga bilang dia Queen kan, berarti dia juga pembunuh sepertimu!” ucap
Leo dengan nada takut.
No comments:
Post a Comment