blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Saturday 20 April 2013

aku bukan sister complex chapter 2

Title    : Aku Bukan Sister Complex
Genre  : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 02

Bangun dengan rasa kesal

             Mendapatkan pukulan keras dari Virgo membuatku pingsan dan bangun setelah pukul 8 pagi, jika hari ini sekolah diadakan mungkin aku akan terlambat dan di hukum hari ini. Ngomong kenapa kamar ku jadi bersih seperti ini.

Biasanya hanya ruang tamu dan ruang tengah saja yang kubersihkan. Karena di kamarku cukup banyak peralalatan dan kuas lukis yang cukup banyak dengan cat bertebaran disana -sini. Itu akan memakan waktu lama untuk sekedar membersihkannya, belum lagi cat – cat itu menempel di lantai

“Kakak sudah bangun!” Nita menampakan wajah dari depan pintu sambil membawa sapu di tangan kanannya.

“Mana Virgo?” ucapku dengan nada setengah kesakitan tapi adikku malah melirik ke bagian samping tempat tidurku. Virgo terlelap dengan nafas yang naik turun, tapi tetap memakai busana yang sama seperti tadi malam.

“Wah, kenapa wanita setengah harimau ini tidur di sampingku ?” aku mengeluh dengan nada yang cukup keras hingga Virgo bangun dengan  yang cuma terbuka satu sambil menguap.

“Oh kau sudah bangun ?”  remaja cewek ini hanya setengah sadar kemudian tidur lagi tanpa hitungan ketiga.

“Oy bangun, kau menodai separaiku dengan liurmu itu. Lagipula ini hari minggu apa kau tidak mengajar karate di tempat latihan ?” Virgo hanya melambai dengan tangan kirinya kemudian kembali terlelap.

Aku yang sudah putus asa membangunkannya mencoba bangkit dengan wajah setengah bengka.  Perempuan ini bahkan tidak meminta maaf setelah semua yang di lakukannya.  

Melihat Nita yang dari tadi menatapku dengan tatapan heran, membuatku berpikir bahwa dia memikirkan pergaulanku sekarang.

“Tenang saja, aku tidak pernah melakukan hal aneh seperti itu !” aku berkata dengan nada pelan. Seakan tidak mengerti dia memiringkan kepalanya ke kanan.

“Apa maksud kakak dengan “hal seperti itu” tadi ?” Nita berkata dengan nada kalemnya.  Aku yang berjalan keluar dengan kaki yang cukup lemas hanya melambaikan tangan dari belakang, dengan maksud agar Nita melupakannya.

“Aneh, pantas saja kakak tidak memiliki pacar!” Nita berbicara setengah pelan tapi cukup bisaku dengar dari luar pintu.
           
Cukup aneh menemukan Nita disini, jadi aku memutuskan untuk ke kamar mandi. Setelah memikirknya beberapa saat aku jadi ingat kenapa Nita ada disini.

“Tunggu dulu, kau tidur di sini tadi malam ?” aku berbalik dengan wajah cemas tapi perempuan ini memberikan senyum terbaiknya.

“Aku belum mengizinkanmu tinggal, tapi kau sudah tidur di sini!” setengah berteriak aku menatap gadis ini dengan tatapan penuh rasa marah.

“Bukanya wajar saudara tidur satu atap ?” Nita berkata sambil kembali membersihkan kamarku tapi aku menangkap bahunya dan kembali berteriak.

“TIDAK ADA SAUDARA YANG TINGGAL  SATU ATAP YANG ADA HANYA SUAMI ISTRI SAJA!!” ucapku dengan nada suara yang keras dan kurasa aku membangunkan Virgo lagi.

“Siscon!” ucap Nita pelan.

“Apa maksudmu dengan siscon ?” aku berkata pelan menurunkan suara dengan nada cukup kecil, karena jujur aku tidak mengerti, apa yang mereka gumam – gumam kan tadi malam.

“Sister Complex kelainan jiwa, yang menganggap adik perempuan atau kakak perempuan  sendiri seperti wanita!”Nita berkata pela sambil mencoba melepaskan tanganku dari bahunya.

“Tapi kau memang wanita!” ucapku datar tapi Nita malah mendorong ku hingga jatuh kebelakang dengan benturan cukup jelas.

“Menjijikan!” ucap Virgo dan Nita berbarengan. Virgo yang menatapku dengan tatapan geli sedangkan Nita  melotot  tajam.

“Kau bilang, aku menjijikan tapi kau bahkan tidur di samping ku tadi!” ucap ku menatap Virgo. Perempuan ini hanya memerah dengan tatapan tajamnya.

“Kak Virgo baru datang pagi ini untuk menjenguk kakak, karena kursi di depan tidak bisa di tiduri karena penuh dengan peralatan yang ku singkirkan tadi pagi dari kamar kakak. Jadi dia tidur di sampingmu karena mengantuk!” ucap Nita dengan mata yang masih menatap tajam.

“Lalu kau tidur di mana tadi malam?”ucap ku dengan nada keras karena kesal.

“Disamping Kakak!” Nita menunjuk kan kasur  tempat tidur ku, tanpa eksperesi

“Bukannya kamu juga menjijikan!” ucap ku menatap Nita.

“Tapi kan aku tidak berpikir jorok, seperti kakak. Sudahlah aku mau beres- beres nanti siang barang – barangku datang!” Nita berkata sambil kembali menyapu.

“Aku belum mengizinkan mu tinggal di sini!” ucap ku lagi.

“Kalau begitu izinkan.” ucap Nita datar.

Aku menghela nafas lagi mendengar ucapanya bagaimana mungkin perempuan ini dengan santainya berkata seperti itu. Kemana kata – kata manisnya waktu pertama bertemu tadi malam. Setidaknya dia bisa menunjukan kepedulian pada kakaknya.

Ngomong – ngomong tentang kakak yang dia sebutkan dari kemarin, kapan orang tua ku punya anak, bukannya kabarnya mereka berpisah. Aku hanya bisa bingung sambil memutar keran air yang ada di kamar mandi dan berharap kesegaranya menghampiriku, dan melupakan pagi ini.

No comments:

Post a Comment