Title : Aku Bukan Sister Complex
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 02
Genre : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 02
Bangun dengan rasa kesal
Mendapatkan pukulan keras dari Virgo membuatku pingsan dan bangun setelah pukul
8 pagi, jika hari ini sekolah diadakan mungkin aku akan terlambat dan di hukum
hari ini. Ngomong kenapa kamar ku jadi bersih seperti ini.
Biasanya
hanya ruang tamu dan ruang tengah saja yang kubersihkan. Karena di kamarku
cukup banyak peralalatan dan kuas lukis yang cukup banyak dengan cat bertebaran
disana -sini. Itu akan memakan waktu lama untuk sekedar membersihkannya, belum
lagi cat – cat itu menempel di lantai
“Kakak
sudah bangun!” Nita menampakan wajah dari depan pintu sambil membawa sapu di
tangan kanannya.
“Mana
Virgo?” ucapku dengan nada setengah kesakitan tapi adikku malah melirik ke
bagian samping tempat tidurku. Virgo terlelap dengan nafas yang naik turun,
tapi tetap memakai busana yang sama seperti tadi malam.
“Wah,
kenapa wanita setengah harimau ini tidur di sampingku ?” aku mengeluh dengan
nada yang cukup keras hingga Virgo bangun dengan yang cuma terbuka satu
sambil menguap.
“Oh
kau sudah bangun ?” remaja cewek ini hanya setengah sadar kemudian tidur
lagi tanpa hitungan ketiga.
“Oy
bangun, kau menodai separaiku dengan liurmu itu. Lagipula ini hari minggu apa
kau tidak mengajar karate di tempat latihan ?” Virgo hanya melambai dengan
tangan kirinya kemudian kembali terlelap.
Aku
yang sudah putus asa membangunkannya mencoba bangkit dengan wajah setengah
bengka. Perempuan ini bahkan tidak meminta maaf setelah semua yang di
lakukannya.
Melihat
Nita yang dari tadi menatapku dengan tatapan heran, membuatku berpikir bahwa
dia memikirkan pergaulanku sekarang.
“Tenang
saja, aku tidak pernah melakukan hal aneh seperti itu !” aku berkata dengan
nada pelan. Seakan tidak mengerti dia memiringkan kepalanya ke kanan.
“Apa
maksud kakak dengan “hal seperti itu” tadi ?” Nita berkata dengan nada
kalemnya. Aku yang berjalan keluar dengan kaki yang cukup lemas hanya
melambaikan tangan dari belakang, dengan maksud agar Nita melupakannya.
“Aneh,
pantas saja kakak tidak memiliki pacar!” Nita berbicara setengah pelan tapi
cukup bisaku dengar dari luar pintu.
Cukup
aneh menemukan Nita disini, jadi aku memutuskan untuk ke kamar mandi. Setelah
memikirknya beberapa saat aku jadi ingat kenapa Nita ada disini.
“Tunggu
dulu, kau tidur di sini tadi malam ?” aku berbalik dengan wajah cemas tapi
perempuan ini memberikan senyum terbaiknya.
“Aku
belum mengizinkanmu tinggal, tapi kau sudah tidur di sini!” setengah berteriak
aku menatap gadis ini dengan tatapan penuh rasa marah.
“Bukanya
wajar saudara tidur satu atap ?” Nita berkata sambil kembali membersihkan
kamarku tapi aku menangkap bahunya dan kembali berteriak.
“TIDAK
ADA SAUDARA YANG TINGGAL SATU ATAP YANG ADA HANYA SUAMI ISTRI SAJA!!”
ucapku dengan nada suara yang keras dan kurasa aku membangunkan Virgo lagi.
“Siscon!”
ucap Nita pelan.
“Apa
maksudmu dengan siscon ?” aku berkata pelan menurunkan suara dengan nada cukup
kecil, karena jujur aku tidak mengerti, apa yang mereka gumam – gumam kan tadi
malam.
“Sister
Complex kelainan jiwa, yang menganggap adik perempuan atau kakak
perempuan sendiri seperti wanita!”Nita berkata pela sambil mencoba
melepaskan tanganku dari bahunya.
“Tapi
kau memang wanita!” ucapku datar tapi Nita malah mendorong ku hingga jatuh
kebelakang dengan benturan cukup jelas.
“Menjijikan!”
ucap Virgo dan Nita berbarengan. Virgo yang menatapku dengan tatapan geli
sedangkan Nita melotot tajam.
“Kau
bilang, aku menjijikan tapi kau bahkan tidur di samping ku tadi!” ucap ku
menatap Virgo. Perempuan ini hanya memerah dengan tatapan tajamnya.
“Kak
Virgo baru datang pagi ini untuk menjenguk kakak, karena kursi di depan tidak
bisa di tiduri karena penuh dengan peralatan yang ku singkirkan tadi pagi dari
kamar kakak. Jadi dia tidur di sampingmu karena mengantuk!” ucap Nita dengan
mata yang masih menatap tajam.
“Lalu
kau tidur di mana tadi malam?”ucap ku dengan nada keras karena kesal.
“Disamping
Kakak!” Nita menunjuk kan kasur tempat tidur ku, tanpa eksperesi
“Bukannya
kamu juga menjijikan!” ucap ku menatap Nita.
“Tapi
kan aku tidak berpikir jorok, seperti kakak. Sudahlah aku mau beres- beres
nanti siang barang – barangku datang!” Nita berkata sambil kembali menyapu.
“Aku
belum mengizinkan mu tinggal di sini!” ucap ku lagi.
“Kalau
begitu izinkan.” ucap Nita datar.
Aku
menghela nafas lagi mendengar ucapanya bagaimana mungkin perempuan ini dengan
santainya berkata seperti itu. Kemana kata – kata manisnya waktu pertama
bertemu tadi malam. Setidaknya dia bisa menunjukan kepedulian pada kakaknya.
Ngomong
– ngomong tentang kakak yang dia sebutkan dari kemarin, kapan orang tua ku
punya anak, bukannya kabarnya mereka berpisah. Aku hanya bisa bingung sambil
memutar keran air yang ada di kamar mandi dan berharap kesegaranya
menghampiriku, dan melupakan pagi ini.
No comments:
Post a Comment