blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Monday 15 April 2013

aku bukan sister complex chapter 1

Title    : Aku Bukan Sister Complex
Genre  : School, Family, Psychological, Mystery
Author : Hittori Yudo
Chapter: 01

Adik
Menurut perhitunganku jika di dunia ada salah, berarti ada benar, tapi jika sesuatu itu dapat di katakan benar  tanpa tahu salah, apa itu termasuk katageori  benar. Itulah pertanyaan ku yang mendasari pada situasi sekarang. Seluruh orang –orang kepercayaanku yang tergabung  dalam Grup kambing hitam saat ini menatapku dengan tatapan minta penjelasan untuk seorang wanita yang mengenggam tanganku.

            Jangan tanyakan mengapa Grup ini di beri nama kambing hitam, sesungguhnya kami ingin membuat nama ini terdengar keren. Seperti Black Goat tapi akan jadi lebih aneh jika orang mengartikan Got yang berwarna hitam, itu pasti terdengar mirip pembuang limbah, jadi aku putuskan untuk memberi nama kambing hitam.

            Terbebas dari pemberian nama tadi. Grup ini terdiri dari pengusaha kelas menegah ke bawah, beberapa preman, tukang parkir dan supir angkutan. Dan patut sekali di pertanyakan kenapa, anak SMA seperti aku menjadi pemimpin di kalangan orang – orang yang lebih mirip perampok dari pada Grup ini.

            Pernah ada perihal jaman dulu yang mengatakan bahwa,seorang pemimpin adalah orang yang berpendidikan tinggi dari yang di pimpin. Itu kurasa benar, mereka mempercayai semua omongan ku dalam hal ekonomi dari pada menteri ekonomi itu sendiri sedangkan aku berada pada jurusan IPA.  Aku seperti PIMPINAN di depan mereka tapi dalam pikiran ku, aku hanya sekedar membantu.

            “Jadi, apa benar ini adik mu Aries ?” orang berbadan tegap ini meminta penjelasan dengan tatapan bingung, setengah sadar aku hanya mengangguk pelan.

            “Bisa gawat kalau Grup lain mengetahui hal ini!” orang dengan tubuh ramping ini menggoyangkan kacatama dengan jari telunjuknya, sambil sesekali melihat Nita yang masih dalam posisi diam. Mungkin Nita sadar jika dia bergerak sedikit saja, dia akan merasakan sesuatu yang tidak mengenakan.

            “Kalian sudah mengenalnya kan. Jadi kalau, terjadi sesuatu nanti tolong di bantu kalau melihatnya. Kalian tahu sendiri daerah kita bagaimana!” Aku bersuara sedikit lantang dan orang – orang ini memberi hormat balik. Setidaknya aku hanya ingin hidup biasa tanpa di bebani dengan jabatan kepemipinan ini.

              “Aries, aku tidak yakin dia adikmu. Apa dia pacarmu!” Salah seorang dari Grup ini memiliki mata bulat dengan rambut yang cukup tebal terurai panjang. Dia salah satu sekutuku bisa dibilang pengaruhnya hampir sama denganku di daerah ini.

            Perlu di ketahui bahwa di daerah ku para preman merupakan pelindung untuk wilayah ini. Beberapa dari pemilik Restoran  atau Café lebih memilih untuk percaya pada preman yang ku pimpin dari pada orang lain. Bagi mereka,sejak berdirinya Grup kambing hitam ini pengerusakan atau perampokan tidak terjadi lagi, kalaupun terjadi itu akan menjadi masalah kami tanpa melibatkan pemilik Restoran dan café.

            Dari preman- preman itu di pimpin oleh perempuan cantik ini. Biarpun umurnya terlihat lebih muda dariku, perempuan ini memiliki prestasi di bidang bela diri dari tinju sampai karate.

            “Hentikan gurauanmu itu Virgo!” seakan di jawab dengan keras, Virgo malah memberi aba – aba siap bertarung.

            “Sudahlah hentikan kalian berdua, jika kalian bertengkar maka semua yang kita bangun selama ini akan hancur!” Leo berkata dengan nada santai.

            “Tapi sedari tadi kau memegang tangannya!” Virgo menatapku dengan tatapan pedas. Sedangkan Leo terkejut sepontan dan malah mengangguk tanpa sebab.

            “Kau mengidap sister complex, Aries ?” ucap Leo dengan nada mengejek.

            “Tentu saja tidak, lagi pula yang memegang tanganku sedari tadi adalah Nita!” aku membalas dengan suara sedikit tidak terima atas ucapan orang ini.

            “Kakak pulang yuk!” Nita berkata pelan sambil mengencangkan gengamannya. Aku bisa merasakan badanya gemetaran.

            “Jadi kau mengumpulkan kami hanya ingin memberi tahukan hal ini, kau membuang waktu Aries!” Virgo berkata dengan nada kasarnya lagi.

            “Sebenarnya aku ingin menyerahkan pimpinan ini pada kalian, tapi mendengar reaksi kalian tadi sebelum rapat.  Aku jadi tidak bisa bicara, lagi pula, aku sudah bosan dengan hal ini!” aku berucap dengan kepala yang hampir panas.

            “Apa karena adikmu, kau ingin menyerah kan semua ini. Kau ingat betapa mengerikanya sebelum kau datang.  Kami hanya tinggal di dekat bak sampah dan makan dari hasil mencuri. Tapi setelah kau datang ke tengah – tengah kita. Kau bisa membuat semua orang di sini berhasil di jalannya masing –masing dan kau ingin berhenti ?” Leo berkata dengan nada setengah kesal.

            “Karena itu makannya aku tidak mau berhenti, tapi jika aku lanjutkan. Aku tidak bisa hidup untuk diriku sendiri!” aku berkata pelan tapi Virgo menatapku dengan tajam.

            “Kakak tidak perlu berhenti.” Nita setengah berteriak lalu melepaskan gengamannya.  Matanya menatapku dengan tajam seolah memberi peringatan pada kata – kataku tadi.

            “Grup ini sudah tidak perlu aku lagi!” kali ini, aku berkata pelan tapi gadis ini malah memelukku dengan erat.

            “Jadilah pengawas dan pemberi arahan mereka dengan begitu kau tidak perlu terbebani!” cukup mengejutkan untuk menerima nasehat Nita ini. Tapi cukup melelahkan jika harus melihat Virgo menatapku dengan tatapan kesalnya.

            “Tapi, jangan memeluk ku seenakmu saja!” aku melepaskan pelukannya dengan reaksi kesal tapi Nita malah mencium keningku dengan cepatnya setelah melompat beberapa saat.

            “SISTER COMPLEX BODOH!!!” Virgo berteriak menendangku dengan kecepatan penuh. Aku hanya terpental jauh hingga ujung lorong. Sedangkan anggota yang lain hanya tertawa ringan.
           
Lihat saja, saat bos mereka menghadapi kesusahan mereka masih bisa tertawa tanpa memperdulikanku.

2 comments: