blog Novel a hittori yudo, Bagian yang terus tumbuh adalah cerita, dan sastra adalah cara untuk menceritakannya

Thursday 7 February 2013

Stay In For Me Chapter 1

Title    : Stay In For Me(Tetap di dalam untuk ku)
Genre  : School, Romance, Family
Author : Hittori Yudo
Chapter: 01

Pertemuan Yang Mengesalkan
Kenapa dia harus tinggal disini aku tidak setuju dia perempuan yang tidak satu keluarga dengan kita!tegasku pada ibu yang sedang duduk santai sambil meminum tehnya yang masih panas dengan wajah yang tanpa beban.

            “Tenanglah dulu dia adalah anak teman ayahmu yang berada di Jakarta, umurnya hampir sama denganmu dan ibu dengar dia mempunyai masalah pada beberapa orang pria! balas ibu masih dengan nada santainya, seolah - olah menggodaku.

            “Terserah ibu lah, lagi pula kalau ibu yang memutuskan aku tidak bisa menolak tetap saja ibu yang menang, kan!jawabku dengan nada kesal pada ibu,dan kemudian berlari ke depan rumah.

            Apa – apan senyum ibu itu, senyum yang menyebalkan bahkan lebih menyebalakan dari sebelumnya, aku memang belum pernah tinggal  satu atap dengan wanita manapun, terkecuali ibu dan sepupuku itu pun jarang karena waktu berkunjung mereka hampir 3 tahun sekali atau sewaktu ada acara penting, lagi pula kenapa ada murid SMA yang mau pindah ke SMA di kota kecil seperti ini. Apa dia begitu jelek sampai melarikan diri ke sini, atau jangan – jangan dia begitu bodoh hingga lari ke sini, mungkin juga dia ada masalah dengan teman – temannya yang dulu atau
Selamat siang, apakah ini ke diaman keluarga Pak Dian ?”ucapnya  seorang gadis dengan lembut.

Apa dia orangnya, mustahil mana ada orang seperti bisa bermasalah dan untuk apa dia pindah, opsi – opsi pertanyaan ku yang tadi muncul, terasa terhapuskan melihat seorang perempuan dengan senyum lembut dan ramahnya ditambah lagi dengan rambut yang panjang berurai tertiup angin, belum lagi dengan pakaian hodienya yang lucu membuktikan bahwa dia bukan orang  jelek  seperti yang ada dalam pikiranku malah terlihat seperti gadis populer disekolahku.
            “Selamat siang apakah anda adalah anak dari pak Dian? ”ucapnya memastikan dengan nada hati – hati seolah olah aku akan tersinggung atas perkatanyaan dan lagi senyum, masih tetap mamerkan senyum yang sama. Senyum lembut seperti bunga sakura, apa yang kupikirkan mungkin saja kepala ini sudah rusak.

            “Eh Eri -chan kamu sudah besar, gimana kabar orang tuamu, apa mereka sehat ?”ucap ibu memanggil perempuan yang berada di depanku dengan emblem chan.

Ibu masih saja tegila – gila dengan film jepang itu, apa dia tidak berpikir menambahkan kata itu pada kehidupan sehari – hari akan terasa aneh dan lagi senyumnya mengatakan dengan jelas bahwa aku terpesona.

            “Ibu kira kau gak mau bertemu denganya tapi kau menunggunya di depan sini Riki – kun, kau bergerak cepat rupanya ?”ucap ibu yang kini berbalik menatapku sama seperti tadi.

            “Aku lagi nunggu Ari katanya mau kembalikan komik yang dia pinjam kemaren makanya aku di suruh menungu di depan, dan lagi ibu apa – apan sih di sini kan bukan jepang kenapa harus memanggilnya dengan embelem chan dia kan gak ngerti!”setelah protes satu arah aku segera berlari masuk kedalam rumah  seolah-olah  tidak memperdulikan perempun yang  berada di depan pintu.

            Terdengar suara ibu memperbolehkan dia masuk, “Kali ini ibu benar – benar keterlaluan dia  tidak mendengarkan ku, bagaimana kalau dia membuat masalah, bagaimana kalau dia melakukan sesuatu yang  menyebabkan masalah dan apa –apan itu senyum sok lembutnya, mau pamer  dia” kini opsi – opsi yang tadi kupikirkan pun berganti menjadi opsi masalah yang akan perempuan itu buat mungkin aku sudah gila karna kedatangan perempuan itu.

“Tuk..Tuk..Tuk..” terdengar  pintu kamar di ketuk,pasti ibu lagi nih pikir ku. Ku ambil Ipod ku yang berada di atas meja,segera ku setel musik yang kurasa paling baik dan paling kencang . Seolah – olah tidak memperdulikan siapa pun mengganggu ku di saat begini. Ini kulakukan untuk membuat ibu marah dan menanyakan keinginan ku.

Bahu ku pun di tepuk dari kiri, aku tetap pada reaksi ku tetap diam biarpun Ibu sudah masuk ke kamar ku yang terlihat berantakan ini dan mengomel - ngomel lagi pula siapa peduli yang ku mau kata terakhirnya saja”apa mau mu” ,ku perkuat reaksi ku dengan bersiul berpura – pura tak tahu,” pasti setelah ini ibu akan jengkel dari menarik headset ku kemudian marah dan   aku membela mati – matian hingga perempuan dari kota itu keluar dari rumah in aku dan aku mendapat ketenangan ku lagi”

Kali ini dia memeluku dari belakang”ibu memeluk ku , ini tidak mungkin lalu ini siapa tangannya terlihat agak kecil, kulitnya putih, dan ini gelang. Jangan – jangan Eri”ku balikan kepala ku depan dan kudapati Eri terjatuh dan memeluk leher ku ternyata dia terjatuh karena tersenggol karpet yang kurang  rapi.

“Maafkan aku Riki kaki ku tersandung dan aku tidak sengaja memelukmu.”cengiran dari bibirnya terlihat manis, hey ada apa dengan ku dia penganggu yang seenaknya datang ke rumah ku jadi kenapa aku harus memperdulikanya.

“Permisi Riki aku tidak bermaksud mengganggu kesenang mu tapi aku datang kemari untuk mengembalikan komik ini ?”ucap Ari menunjukan Komik Final Fantasy  dan tangan Eri masih merangkul leher ku. Oh sial, ini tidak baik.

“Kau salah paham, dia terpeleset dan jatuh merangkul leher ku. Eri bisakah kau lepaskan tangan mu dari leher ku, ini menganggu!” ucap ku pada Eri yang dari tadi bengo tak bergerak, mungkin karna terkejut melihat Ari yang tiba – tiba masuk.

“Ini sangat nyaman bisakah aku seperti ini sebentar ?”ucap Eri pada ku, sambil nyengir kemudian melepas kan pelukannya dari ku”aku cuma bercanda Riki. ” ucap Eri lagi.

“Hey kau bodoh atau apa jangan sok imut lagi di depan ku!”ucap ku lantang pada Eri hingga bergema sampai lantai bawah.
“Hey aku tidak bodoh lagi pula kau yang terlihat seperti pemakai yang tidak mau bicara pada ku”kali ini Eri berucap dengan latang seakan tidak terima dengan perkataanku tadi.

“Bukanya kau terlihat seperti orang mesum yang baru bertemu orang lain sudah berani memeluknya, apa yang kau pikirkan coba ?”kali ini ku balas perkataannya dengan lebih mendidih.

“Sudah ku bilang kan aku tadi terjatuh, jadi aku tidak sengaja merangkulmu. Lagi pula aku hanya mencoba membuatmu sedikit tersenyum. Aku akan menunggu mu di bawah untuk mengajak ku kesekolah!”ucap Eri menatap ku dengan tajam.

“Eh Ki aku mau segera pulang jadi ini komiknya ada banyak yang kukerjakan!” Ari segera ingin melangkah kluar tapi tiba – tiba dia mendekat.

” Hey bukan kah dia begitu manis mungkin kau biasa melupakan Diana itu. Dengan mencoba denganya, lagi pula aku sudah capek melihat kau murung karna Diana yang terlihat plin plan itu!”ucap Ari kemudian lari kebawah seperti orang ketakutan dan pamit pada ibuku.

Apa maksud si bodoh itu melupakan Diana apakah aku terlihat seperti mengharapkanya tapi aku ini bodoh, tak bisa melupakan orang yang jelas – jelas tidak mengacaukan kesenanganku.Aku sungguh bodoh tuhan ucapku dalam hati.

“Hey apakah kau melamun Ki, ya ampun kesambet baru tahu!”ucap ibu pada ku dengan nada mengejeknya. Ini kesempatan ku kesempatan tidak datang 2 kali bukan, aku akan menjelaskan pada ibu bahwa Eri itu mesum.

“Ibu tau apa yang dilakukan Eri tadi dia masuk ke kamarku dan sengaja berpura – pura jatuh lalu memeluku!”ucapku dengan nada antusias mengharapkan jawaban yang dipikirkan ibu sama dengan skema rencana tadi”Tendang Eri keluar” 3 kata yang ku nantikan.

“Itu bagus kan Riki – kun aku akan segera mendapatkan cucu yang imut dalam waktu dekat seperti ayah dan ibunya dia pasti sangat lucu!”ucap ibu apa – apan reaksi ibu, apa dia berniat menikahkanku dengan perempuan mesum tadi.

“Hey Bu aku serius, dia perempuan tidak baik dia seharus tidak ada di sini!”ucap ku pada ibu dengan nada sedikit marah.

“Ibu juga serius,jadi mari kita tentukan tanggal pernikahan kalian!”Ibu gila,apa aku akan dijadikanya tumbal karna kakak tak kunjung menikah. Ini tak boleh di biarkan.

“Tapi bu-“ucapan ku terpotong oleh teriakan Eri dari lantai bawah sepertinya dia melakukan hal bodoh  seperti tadi lagi. Ibu pun berlari ke bawah dengan tergesa –gesa,sambil mengucapkan”calon mantu ku dalam bahaya!”beberapa kali kurasa kakak harus segera menikah sebelum aku benar – benar jadi tumbal.

“Dia kenapa lagi bu ?”ucap ku dengan santai melihat ibu yang kelihatan sudah lega. Pasti dia melihat koleksi horror ibu di ruang belakang tentu saja siapa pun pasti terkejut atau jatuh pingsan melihat boneka – boneka bodoh itu berlumaran darah pikir ku.

“Dia cuma melihat koleksi boneka horror ibu dan apa – apaan sikap itu kau tak mengkhawatirkan calon istrimu ?”ucap ibu yang kemudian menatapku dengan tatapan marahnya.Apa dia benar- benar menjodohkan ku sekarang, ayah tolong jemput aku sekarang dari surga mu agar aku bisa lari dari ibu yang sudah gila ini .

“Aku akan menikah dengan Riki ya, mohon kerjasamanya Riki kita akan hidup dalam suka dan duka dan kuharap kau bisa membimbing ku menjadi istri yang baik dan mengerti suami!”kali ini bertambah lagi satu hal bodoh yang di ucapkan Eri seolah-olah mendukung ibu yang sudah over Dream ini.

“Bisakah Ibu dan Eri menghentikan hal konyol ini.Aku berjanji tidak akan membuat Eri keluar dari rumah lagi bu!”ucapku serius pada ibu kemudian duduk bersila dihadapan mereka
.
“Kau dengar Eri dia suami yang bertanggung jawab dia tidak mau kau keluar dari keluarga ini jadi bisakah kau menjadi bagian keluarga ini ?”sepertinya ini akan menjadi parah jika aku biarkan mereka terus mengobrol.

“Aku-“sebelum kata – kata bodoh keluar dari mulut Eri lagi kubawa dia keluar dengan tergesa – gesa.

“Eeh kita mau ke mana calon suamiku ?”ucap Eri padaku dengan nada setengah tertawa, perempuan ini sudah gila ucap ku dalam hati.

“Kau kan mau melihat sekolah jadi bisakah kita pergi sekarang jadi kumohon hentikan bercandamu yang tidak lucu itu, Eri!”dengan nada kesal dan muka mengejek. Ku bawa dia ke garasi untuk mengambil motor yang sudah terpakir di dalam.

“Hati – hati Riki pastikan calon cucu ku tidak apa –apa!”ucap ibu dari dalam rumah dengan suara teriakan yang membuat seluruh tetangga menatapku.

“Aku belum melakukan apa – apa dan berhentilah berpikir gila, Aku masih SMA bu,masih SMA!!!”ucap ku lantang di depan rumah dengan jengkelnya.

“Oh jadi kalian mau menikah setelah lulus SMA baguslah kau cuma perlu mengelola beberapa aset perkebunan kita ya!”ucap ibu bertambah gila dengan pemikiran konyolnya,sudahlah ini gara –gara kakak juga, coba dia cari perempuan di Korea sana kan jauh lebih baik.

Ku pacu motor  keluar dari pekarang rumah menuju. diperjalanan aku hanya diam saja.berusaha untuk tetap diam dan merenungkan apa yang telah ku lakukan sekarang.lama aku terdiam kemudia Eri tertawa kecil.

“Keluargamu cukup humoris ya,terutama ibu mu pasti ayahmu sangat bahagia dengan ibu mu waktu itu,kurasa aku akan sangat menikmati tinggal di sini!” ha ha ha lucu sekali ibu humoris kurasa dia autis kadang aku tak tahu apa yang di pikirkannya kadang dia terlihat sangat antusias dan kandang terlihat sangat konyol. Tunggu dulu dia bilang keluarga ku humoris, berarti dia tidak benar – benar menanggapi kegilaan ibu kan. Syukurlah ternyata dia orang yang normal.

2 comments:

  1. Ijin bookmark gan. . . Kaya ny lanjutan ny keren nie . . .
    Mau kerja dlo soal ny part 2 lanjut ntr

    ReplyDelete